Diduga Karena Kesehatan Gigi! Calon Paskibraka Asal Cirebon Batal Berangkat ke IKN H-1, Sang Ibu: giginya utuh

Pelepasan calon Paskibraka Nasional asal Kota Cirebon
Sumber :
  • tvOne/Azizi Erfan

VIVA, Banyumas – Dzakiya Sakhi Dayanti, siswi SMAN 1 Kota Cirebon, harus menelan kenyataan pahit setelah batal mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Wamensesneg: IKN Belum Siap, HUT RI ke 80 Dipusatkan di Jakarta

Padahal, sebelumnya Dzakiya telah menjalani rangkaian seleksi ketat di tingkat daerah dan resmi dilepas oleh Wali Kota Cirebon dalam upacara penghormatan di Balaikota Cirebon.

Kabar pembatalan itu datang sangat mendadak, hanya sehari sebelum jadwal keberangkatan, yakni pada Rabu, 25 Juni 2025.

Bandara VVIP IKN Siap Melayani Pejabat dan Tamu Negara, Kapan untuk Umum?

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Cirebon, Alfas Muharomi, menjelaskan bahwa keputusan pembatalan berasal dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) karena persoalan kesehatan gigi.

“Keputusan BPIP, alasannya terkait kesehatan gigi,” ungkap Alfas dikutip dari VIVA.co.id dari laporan Azizi Erfan/tvOneCirebon pada Kamis (26/6/2025).

IKN Masuk Babak Baru, Rp 313 M Digelontorkan untuk Sepaku dan Kukar

Alfas menyayangkan waktu pemberitahuan yang sangat mendadak, meski ia mengakui bahwa aturan mengenai kesehatan memang menjadi salah satu syarat penting dalam seleksi nasional.

“Memang secara aturan ada, tapi informasinya terlalu mendadak,” tambahnya.

Peristiwa ini menyisakan luka emosional bagi keluarga, terutama sang ibu, Tanti Sofianti.

Ia mengaku anaknya mengalami tekanan psikologis berat setelah menerima kabar tersebut dari Bandung.

“Dzakiya menangis terus setelah menerima surat itu. Kenapa harus terjadi di H-1?” ujar Tanti dengan nada sedih.

Tanti juga menegaskan bahwa kondisi gigi putrinya tidak menunjukkan masalah serius. Bahkan, pada saat seleksi tingkat kota, tidak ditemukan adanya gangguan kesehatan gigi yang berarti.

“Giginya tidak berlubang dan utuh. Saat seleksi di kota juga tidak ada catatan lubang. Mungkin ini sudah takdir,” tutupnya.