11 Weton Bertulang Wangi yang Bisa Jadi Sasaran Gaib di Malam Satu Suro!
- pexel @Alex Fu
Viva, Banyumas - Dalam tradisi masyarakat Jawa, malam Satu Suro dikenal sebagai waktu penuh kekhusyukan dan makna spiritual mendalam. Malam ini dianggap istimewa karena dipercaya menyimpan kekuatan energi tak terlihat yang memengaruhi kondisi batin dan alam sekitar.
Keistimewaannya makin bertambah ketika bertepatan dengan Jumat Kliwon, sebuah hari yang juga dipercaya memiliki aura magis yang sangat kuat dalam penanggalan Jawa. Kombinasi antara malam Satu Suro dan Jumat Kliwon diyakini menjadi momen terbukanya batas antara alam kasat mata dan dunia gaib.
Dalam kepercayaan lokal, saat seperti ini merupakan waktu di mana energi dari alam spiritual lebih mudah menyentuh manusia. Karena itu, banyak orang melakukan laku spiritual seperti tirakat, doa khusus, dan pembersihan diri agar terhindar dari pengaruh negatif.
Bagi mereka yang lahir dengan weton bertulang wangi—yaitu individu yang memiliki aura spiritual tinggi—malam ini bisa menjadi titik balik. Mereka berpotensi mendapatkan kekuatan batin luar biasa jika mampu mengelola energinya dengan benar.
Namun sebaliknya, tanpa perlindungan dan kesiapan jiwa, malam tersebut bisa menjadi momen rentan yang membuka peluang datangnya gangguan tak kasat mata. Apa itu tulang wangi? Tulang wangi bukan berarti tulang yang beraroma harum.
Dalam kepercayaan Jawa kuno, istilah ini mengacu pada aura spiritual yang kuat. Orang-orang dengan tulang wangi dianggap memiliki daya tarik batin yang bisa “tercium” oleh makhluk halus.
Ciri-cirinya bisa dikenali sejak kecil: sering bermimpi aneh, disukai hewan tertentu, atau mudah sembuh dari penyakit berat.
Dikutip dari akun Youtube Ngaos Jawa, Beberapa weton bertulang wangi yang dipercaya rentan terhadap pengaruh gaib di malam Satu Suro antara lain: Senin Kliwon, Senin Wage, Selasa Legi, Rabu Pahing, Rabu Kliwon, Kamis Wage, Kamis Kliwon, Jumat Pon, Minggu Pon, Minggu Kliwon, dan Senin Pahing.
Mereka diyakini menyimpan energi spiritual tinggi yang bisa menjadi magnet bagi entitas dari alam lain.
Oleh karena itu, orang-orang dengan weton tersebut disarankan melakukan ritual perlindungan batin, seperti berendam air bunga tujuh rupa sebelum magrib, zikir, membaca surat Yasin, hingga puasa mutih.
Tujuannya agar tidak tersentuh energi negatif dan bisa mengolah aura gaib dalam dirinya menjadi perlindungan, bukan kelemahan.
Jika tidak dilakukan, energi spiritual yang lepas kendali bisa menyebabkan mimpi buruk, penyakit misterius, atau gangguan batin berat.
Namun, bila dimanfaatkan secara tepat, malam Satu Suro bisa menjadi momentum spiritual untuk naik derajat secara batin dan membuka jalan hidup yang lebih terang