Malam 1 Suro Bukan Mitos! Ini Tradisi Asli Keraton Yogya dan Solo yang Masih Bertahan 4 Abad

Tradisi Malam 1 Suro
Sumber :
  • YouTube/Jalan Amrita

VIVA, Banyumas – Malam 1 Suro bukan sekadar penanda pergantian kalender Jawa, tetapi juga momen sakral yang sarat nilai spiritual dan budaya, terutama bagi masyarakat Jawa.

Hamemayu Hayuning Bawana: Cara Filosofi Jawa Membantu Anda Hidup Lebih Damai di Tengah Kegilaan Modern

Tradisi ini telah hidup dan dijaga sejak zaman Kerajaan Mataram Islam abad ke-17. Bagi Keraton Yogyakarta dan Surakarta, Malam 1 Suro menjadi ruang refleksi, penyucian, dan penguatan nilai-nilai warisan leluhur yang berpadu indah antara Islam dan adat kejawen.

Setiap tahunnya, prosesi-prosesi unik digelar dengan khidmat, menyedot perhatian masyarakat lokal hingga wisatawan mancanegara.

Bukan Sekadar Tanggal Lahir! Ini 5 Weton Sakti yang Konon Bisa Bikin Kaya Mendadak Tanpa Disadari Banyak Orang

Malam 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah, dan tahun ini jatuh pada malam Kamis, 26 Juni 2025.

Nama "Suro" berasal dari "Asyura", hari ke-10 dalam bulan Muharram yang memiliki keutamaan dalam Islam.

Terungkap! Inilah 6 Weton yang Nasibnya Berubah Drastis Jadi Sultan di Usia Senja

Namun dalam tradisi Jawa, Suro dimaknai sebagai awal spiritual dan momentum introspeksi diri yang mendalam.

Dilansir dari Antara, Sultan Agung Hanyokrokusumo mencetuskan kalender Jawa-Islam pada 1633 M untuk mempersatukan masyarakat lintas kepercayaan.

Maka dari itu, Malam 1 Suro menjadi simbol harmoni antara nilai keislaman dan budaya lokal.

Halaman Selanjutnya
img_title