Pabrik Garam Canggih Resmi Dibuka di Pati, Mampukah Tahan Gempuran Impor?

Pabrik garam modern di Pati resmi mulai beroperasi
Sumber :
  • Pemkab Pati

Viva, Banyumas - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali melangkah strategis demi memperkuat sektor ketahanan pangan nasional. Pada Selasa, 24 Juni 2025, sebuah pabrik garam canggih resmi dibuka di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Hadirnya fasilitas industri ini diharapkan mampu menjawab tantangan besar: mampukah pabrik ini tahan gempuran impor garam yang selama ini merajai pasar nasional?

Perpres 46 Tahun 2025 Resmi Berlaku, Apa Dampaknya bagi Sukoharjo?

Dengan teknologi yang lebih modern dan sistem produksi terintegrasi, pabrik garam canggih yang dibuka di Pati ini menjadi simbol kemandirian industri garam lokal. Namun, muncul pertanyaan besar: mampukah keberadaan pabrik ini benar-benar tahan gempuran impor, mengingat volume dan harga garam luar negeri yang masih mendominasi pasar dalam negeri?

Kehadiran pabrik garam canggih yang baru saja dibuka di Pati tidak hanya menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membangun industri berbasis potensi lokal, tetapi juga menguji sejauh mana daya saing garam nasional. Dengan tantangan pasar yang ketat, mampukah pabrik ini bertahan dan tahan gempuran impor dalam jangka panjang?

7,28 Juta Pengangguran! Industri Tekstil Rontok Diserbu Impor, Ada Apa Dengan RI?

Hanya sinergi kuat dari semua pihak yang bisa menjawabnya. Pabrik garam yang baru saja diresmikan ini telah melalui proses panjang sejak groundbreaking pada September 2023.

Meski sempat terkendala pengadaan alat serta pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen, kini semua hambatan telah dilalui.

Kenapa Ormas Dilarang Pakai Seragam Seperti Polisi dan TNI ? Ini Penjelasan Resminya Kemendagri

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyebut bahwa pabrik ini menjadi simbol nyata dari upaya pemerintah dalam menghadirkan solusi industri garam yang kuat dan mandiri.

Dikutip dari laman Pemkab Pati, Dengan kapasitas produksi mencapai 25.000 ton per tahun, pabrik ini memang belum menyerap seluruh potensi produksi garam lokal Pati yang bisa mencapai 150.000 ton per tahun.

Namun, kehadirannya dinilai sebagai batu loncatan penting untuk memperkuat rantai pasok garam nasional. Harapannya, kualitas garam dalam negeri meningkat dan dapat bersaing dengan produk impor yang selama ini mendominasi.

Selain berfokus pada produksi, pemerintah juga menekankan pentingnya sinergi antara industri, off-taker, dan petani garam lokal.

Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan harga garam yang stabil sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

"Nilai tambah dari industri garam ini harus langsung dirasakan oleh petani,” ujar Sumarno dalam sambutannya.

Langkah Pemerintah Jawa Tengah ini dianggap sebagai wujud nyata memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal, serta membuka peluang besar untuk menurunkan ketergantungan impor garam di masa depan.

Jika optimalisasi pabrik ini berhasil, maka Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dalam penyediaan garam berkualitas