UMKM Lumpuh Akibat Jalan di Randegan Banyumas Ditutup Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

ilustrasi Jalan Randegan Banyumas ditutup total akibat proyek
Sumber :
  • pexel @Armando Rios

Viva, Banyumas - Aktivitas pelaku UMKM di Dusun Cigeblug, Desa Randegan, Wangon, Banyumas mendadak lumpuh akibat Jalan Randegan Banyumas ditutup mendadak. Penutupan tanpa pemberitahuan ini membuat warga kelimpungan karena akses utama yang biasa digunakan sehari-hari terputus.

Aduan Warga Purwokerto Terkait Tarif Parkir Tidak Sesuai Perda, Bisa Lapor Dishub Banyumas

Keadaan ini berdampak besar terhadap pergerakan warga dan menimbulkan keluhan dari pelaku usaha kecil yang mengandalkan akses tersebut untuk distribusi dan aktivitas dagang.

Penutupan mendadak Jalan Randegan Banyumas membuat sebagian UMKM di wilayah tersebut kehilangan pelanggan, sebab kendaraan kesulitan masuk dan aktivitas jual-beli terganggu.

Rekomendasi 5 Motor Matic Bekas di Banyumas Harga Rp 5 Jutaan! Ada Honda, Yamaha dan Suzuki

Warga yang semula mengira jalan itu berstatus jalan kabupaten pun mempertanyakan legalitas penutupan tersebut. Ketidakjelasan informasi mengenai penyebab penutupan semakin memperparah keresahan di kalangan masyarakat, terutama para pelaku usaha yang menggantungkan hidup dari lalu lintas jalan itu.

Penyebab utama penutupan Jalan Randegan Banyumas akhirnya dijelaskan oleh pihak kecamatan, yaitu adanya proyek pengaspalan jalan desa. Penutupan dilakukan untuk mempercepat pengerjaan dan mencegah kecelakaan di area konstruksi.

Segarnya Es Campur Pak Ateng, Rasa Lokal yang Juara di Purwokerto!

Meski begitu, UMKM tetap mengalami kelumpuhan aktivitas selama penutupan berlangsung.

Harapan pun tertuju pada percepatan proyek, agar jalur kembali dibuka dan roda ekonomi warga kembali berputar normal. Seorang warga menyampaikan keluhannya pada Selasa (17/6/2025) di laporan aduan Pemkab Banyumas, mempertanyakan siapa yang memiliki kewenangan untuk menutup jalan tersebut.

Ia mengira jalan yang ditutup berstatus jalan kabupaten, sehingga penutupan mendadak tanpa sosialisasi dianggap tidak sah dan menimbulkan keresahan masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah di sekitar lokasi.

Menanggapi aduan tersebut, pihak Kecamatan Wangon langsung melakukan konfirmasi ke Pemerintah Desa Randegan.

Hasilnya, penutupan tersebut ternyata merupakan bagian dari kegiatan pembangunan infrastruktur desa, yaitu pengaspalan jalan desa. Hal ini disampaikan secara resmi oleh pihak kecamatan melalui saluran informasi publik.

Pihak Kecamatan Wangon menjelaskan bahwa penutupan bersifat sementara dan dilakukan demi keselamatan pengguna jalan serta kelancaran pengerjaan proyek.

Sebelumnya, sempat dilaporkan beberapa pengguna jalan mengalami kecelakaan kecil akibat permukaan jalan yang licin dan belum rata.

Maka dari itu, pihak desa memutuskan untuk menutup total jalur tersebut hingga proyek selesai. Lebih lanjut, pihak Kecamatan memastikan bahwa proyek ini akan segera rampung dan jalan dapat kembali digunakan seperti biasa.

Mereka juga mengimbau agar warga lebih memahami proses pembangunan yang sedang berjalan, karena semua dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan jangka panjang.

Peristiwa ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya komunikasi dan sosialisasi dari pihak pelaksana proyek kepada masyarakat.

Dengan komunikasi yang terbuka, potensi kesalahpahaman seperti dalam kasus penutupan jalan di Cigeblug dapat diminimalisir.

Sementara itu, pelaku UMKM dan warga sekitar diharapkan bersabar hingga proyek pengaspalan jalan desa selesai dan jalur kembali dibuka