Lebih Tinggi dari GWK, Monumen Reog Ponorogo Butuh Rp 88,8 Miliar Lagi Belum Selesai Sejak 2023, Duit Darimana?

Progres pembangunan Monumen Reog Ponorogo 2025
Sumber :
  • Tiktok @ekomulyadi_karangpatihan

Banyak elemen pendukung yang masih dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, seperti gedung utama (main building), fasilitas lift pengunjung, museum, gardu pandang, hingga sarana edukasi serta area penangkaran burung merak.

Jalan Desa Sering Ditutup Hajatan, Warga Karangwangkal Purwokerto Curiga Ada Proyek Amplop

Seluruh komponen ini memerlukan alokasi dana tambahan yang cukup besar dan dirancang akan dipenuhi secara bertahap dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ponorogo 2025–2029, Bupati Sugiri Sancoko atau yang akrab disapa Kang Giri mengungkapkan bahwa pembiayaan MRMP telah dimasukkan dalam program pembinaan sejarah dan kebudayaan. Pada tahun 2026, pembangunan MRMP direncanakan menyedot anggaran Rp 35,7 miliar, disusul Rp 24,1 miliar di tahun 2027.

Ukuran Lebih Kecil dari Garasi, Rumah Subsidi 14 Meter Persegi Ini Picu Pro Kontra

Sementara tahun-tahun berikutnya yaitu 2028 hingga 2030 membutuhkan Rp 23 miliar, Rp 3 miliar, dan Rp 3 miliar berturut-turut. Meski begitu, Kang Giri menegaskan bahwa tidak seluruh kebutuhan dana akan dibebankan kepada APBD.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo tengah menjajaki opsi pendanaan alternatif dari pihak ketiga untuk menutup kekurangan anggaran tersebut. Skema kerjasama antara pemerintah dan swasta (KPBU) atau CSR dari BUMN dan perusahaan besar nasional menjadi salah satu opsi yang sedang dikaji agar pembangunan MRMP tidak membebani fiskal daerah secara berlebihan.

Anggota DPRK Bener Meriah Nikah Lagi Diam Diam, Istri Sah Lapor Polisi Gegara Tak Dapat Izin Resmi

Lebih dari sekadar monumen megah, MRMP ditargetkan menjadi pusat kebudayaan, edukasi, dan wisata unggulan di Jawa Timur yang mampu menggerakkan ekonomi warga sekitar. Pemerintah daerah berharap kehadiran monumen setinggi 126 meter ini akan menjadi magnet wisata baru, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), menciptakan lapangan kerja, dan menjadi landmark nasional yang membanggakan warga Ponorogo.

Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, Monumen Reog dan Museum Peradaban diharapkan dapat dibuka untuk umum pada awal dekade mendatang.

Halaman Selanjutnya
img_title