Viral! Anggota DPRD Samarinda Lempar Nasi Kotak Saat Bahas Gaji Buruh yang Tak Kunjung Dibayar

Viral Anggota Dewan Ini Lempar Nasi Kotak Usai Rapat Bahas Gaji Buruh
Sumber :
  • Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo

VIVA, Banyumas – Baru-baru ini, sebuah insiden mengejutkan terjadi di ruang rapat DPRD Samarinda ketika anggota dewan tengah membahas kenaikan gaji buruh.

Inilah Sosok Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga Termuda Viral Punya Deretan Perusahaan

Rapat yang seharusnya berlangsung serius berubah menjadi ricuh, hingga salah satu anggota dewan melempar nasi kotak ke arah peserta rapat lainnya.

Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, menarik perhatian publik dan menuai beragam komentar.

Geger! Janji Bupati Purbalingga Tidak Akan Ambil Gaji Selama Menjabat, Ternyata untuk Hal Ini

Rapat yang dimaksud melibatkan Komisi III DPRD Samarinda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta perwakilan pekerja proyek Teras Samarinda. 

Ketegangan memuncak ketika Abdul Rohim, anggota Komisi III, melempar kotak makanan ke arah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR, Ilhamsyah.

Jangan Panik! Begini Cara Simpel Atasi Kerusakan Motor Usai Kena BBM Oplosan Tanpa Perlu Ke Bengkel

Aksi tersebut mencerminkan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran pihak perusahaan dalam rapat, meskipun Dinas PUPR sebelumnya mengaku telah berkomunikasi langsung dengan kontraktor proyek.

“Iya (ada pelemparan), tapi enggak ada kena, kena dinding kok," ujar Sudirman, seorang perwakilan pekerja yang menjadi saksi mata kejadian tersebut, dikutip viva.co.id dari unggahan Instagram @fakta.indo pada Jumat, 28 Februari 2025.

Ketidakpuasan Abdul Rohim dan para pekerja berasal dari tuntutan pembayaran gaji yang telah menunggak selama satu tahun.

Berdasarkan laporan, sekitar 84 karyawan belum menerima pembayaran dengan total nilai mencapai Rp500 juta. Masalah ini pun semakin diperuncing oleh dugaan penyalahgunaan anggaran dalam proyek Teras Samarinda yang bernilai Rp36,9 miliar. 

Akibatnya, perwakilan pekerja telah melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Samarinda dengan harapan ada penyelidikan lebih lanjut.

“Aduan kami di Kejari adalah meminta untuk mengusut tuntas para pihak baik itu pemerintah maupun swasta yang terlibat," ujar Sudirman.

Pernyataan ini mempertegas bahwa pekerja tidak hanya menuntut hak mereka, tetapi juga meminta transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana proyek.

Viralnya kejadian ini di media sosial memicu beragam reaksi dari warganet.

Beberapa mendukung sikap anggota dewan yang berani membela hak buruh, sementara yang lain mengkritik aksi pelemparan nasi kotak sebagai tindakan tidak pantas bagi seorang wakil rakyat.

“Terus suarakan rakyat Pak Anggota Dewan, gapapa lempar nasi kotak yang penting bisa memperjuangkan gaji buruh,” tulis seorang warganet.

“Gw nggak peduli siapa yang salah, dengan melempar nasi itu adalah satu tindakan yang tidak terpuji. Harusnya wakil rakyat menunjukkan sikap yang baik untuk dicontoh. Kenapa nggak ngelempar kursi atau meja, kenapa harus makanan?" tulis warganet lainnya