Diduga Langgar SOP, 1 SPPG di Temanggung Ditutup Fakta di Baliknya Mengejutkan

Ilustrasi Petugas meninjau fasilitas SPPG Temanggung
Sumber :
  • instagram @sppg_majenang

Satu SPPG di Temanggung ditutup sementara oleh BGN karena dugaan pelanggaran SOP. Pemerintah daerah tengah melakukan validasi dan evaluasi untuk menentukan kelanjutan operasional

Pembobolan di Temanggung, Pelaku Maling Rental PS Diduga Sudah Hafal Lokasi Hingga Gasak 11 TV dan 6 Unit Playstation

Viva, Banyumas - Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup sementara salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Penutupan ini dilakukan setelah adanya dugaan kuat bahwa lembaga tersebut tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) secara benar dalam pelaksanaan program layanan gizi bagi siswa sekolah.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo, membenarkan adanya instruksi langsung dari pusat untuk menghentikan sementara aktivitas salah satu SPPG yang diketahui melayani SMAN 3 Temanggung dengan sekitar 970 siswa serta SMAN 2 Temanggung dengan sekitar 1.066 siswa.

Kejadian Dini Hari di Parakan Temanggung: Maling Gasak 11 TV dan 6 Unit PS Sampai CCTV Dicuri Hanya Tinggalkan Laptop!

“Sudah ada surat dari pusat untuk ditutup sementara. Nantinya bisa dievaluasi, bisa dilanjutkan, atau diberhentikan total tergantung hasil pembuktiannya,” ujar Ripto di Temanggung, Senin (6/10/2025) dikutip dari laman Antara.

Menurut Ripto, saat ini pihaknya tengah melakukan proses validasi data teknis dan administratif, termasuk memastikan penyebab utama terjadinya dugaan pelanggaran SOP. Pemerintah daerah bersama BGN akan melakukan rapat koordinasi komprehensif untuk menentukan langkah-langkah pembenahan.

Komnas HAM Selidiki Dugaan Keracunan Program Makan Bergizi Gratis di Jember

“Yang ditutup hanya satu dari 40 SPPG yang sudah beroperasi di Temanggung. Kita validasi dulu semua data agar keputusannya benar-benar akurat,” tambahnya.

Langkah penutupan ini mendapat perhatian serius, mengingat program SPPG memiliki peran penting dalam pemenuhan gizi seimbang bagi pelajar di wilayah tersebut.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional untuk memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang sesuai standar kesehatan guna mendukung tumbuh kembang dan prestasi belajar mereka.

Meski demikian, Ripto menegaskan bahwa penutupan sementara ini tidak berarti seluruh layanan gizi di Temanggung terhenti. Sebanyak 39 SPPG lainnya masih berjalan normal, sementara sekitar 30 lainnya masih dalam tahap persiapan operasional.

Pemerintah Kabupaten Temanggung berkomitmen melakukan pengawasan lebih ketat terhadap seluruh SPPG agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami akan memperkuat pengawasan dan memastikan semua petugas menjalankan SOP sesuai panduan dari BGN,” ujar Ripto.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh daerah untuk menjaga transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan terhadap pedoman nasional dalam pengelolaan layanan gizi.

Evaluasi dari pusat diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan agar program SPPG benar-benar mencapai tujuan utamanya — membangun generasi muda yang sehat dan berdaya saing