Koki Program Makan Bergizi Gratis di Jateng Jalani Sertifikasi Demi Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan
- Antaranews
VIVA, Banyumas – Untuk memastikan makanan yang disajikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dan berkualitas, para koki dari berbagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jawa Tengah kini diwajibkan menjalani uji sertifikasi kompetensi.
Melansir dari Antaranews, langkah ini menjadi upaya pemerintah daerah dan lembaga profesi untuk menjamin standar gizi, kebersihan, serta profesionalisme tenaga masak di dapur program nasional tersebut.
Puluhan koki yang tergabung dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Jawa Tengah mengikuti uji sertifikasi kompetensi untuk memastikan kemampuan mereka dalam mengolah makanan sesuai standar gizi dan keamanan pangan.
Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kota Semarang, Yanti M. Sakoer, menjelaskan bahwa sertifikasi ini dilakukan bekerja sama dengan lembaga profesional yang berwenang mengeluarkan rekomendasi keahlian.
“Diharapkan sumber daya manusia yang mengolah masakan untuk program makan bergizi gratis ini memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni,” ujarnya di Semarang, Minggu.
Menurut Yanti, seorang koki kepala di dapur MBG tidak hanya harus piawai memasak, tetapi juga mampu mengelola bahan baku dengan baik. “Kalau tidak punya pengetahuan, mereka bisa kesulitan membedakan makanan yang basi atau sudah terkontaminasi zat lain,” tambahnya.
Karena itu, seleksi awal dan proses sertifikasi menjadi penting untuk memastikan setiap dapur MBG ditangani oleh tenaga yang benar-benar kompeten.
Sementara itu, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Gunadharma Utama, Vera Damayanti, menjelaskan bahwa para koki harus melewati sejumlah tahapan uji, termasuk tes teori, praktik memasak, dan penilaian sikap profesional.
“Mereka diberi waktu sekitar 60 menit untuk menyiapkan beberapa menu dan mendemonstrasikan kemampuan memasak mereka,” ujarnya.
Selain keterampilan teknis, pengetahuan tentang keamanan pangan serta etika kerja juga menjadi aspek penting dalam penilaian uji kompetensi tersebut.
Langkah sertifikasi ini diharapkan dapat memperkuat kualitas penyelenggaraan program MBG di Jawa Tengah, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap makanan yang disajikan bagi para penerima manfaat.