aru Diresmikan, Jembatan Gantung Babakan Losari Lor Brebes Diduga Retak! Ini Kondisi Terkini di Perbatasan Jateng Jabar

Ilustrasi Kondisi retakan Jembatan Babakan Losari Lor
Sumber :
  • Tiktok @sigitm21

Jembatan Gantung Babakan Losari Lor di perbatasan JatengJabar alami retakan sebulan setelah diresmikan. Pemerintah didesak segera lakukan pemeriksaan dan perbaikan struktur

Bola Api Misterius Terlihat di Langit Brebes dan Cirebon, Dentuman Keras Terdengar

Viva, Banyumas - Kabar mengejutkan datang dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jembatan Gantung Babakan Losari Lor, yang baru diresmikan pada Sabtu (23/8/2025), dilaporkan mengalami keretakan pada bagian struktur lantainya.

Padahal, jembatan senilai Rp 13,8 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini baru sebulan digunakan warga.

Pemprov Jateng Alokasikan Rp2 Miliar untuk Perbaikan Jalan Tembongraja Salem Brebes

Jembatan ini memiliki nilai strategis tinggi karena menjadi penghubung utama antara Desa Babakan Losari Lor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dengan Desa Babakan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Selain memperlancar mobilitas warga dua provinsi, jembatan ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan.

Jalan Bumiayu Salem Brebes Kini Mulus, Warga: Dulu Banyak yang Jatuh Telan Anggaran Rp 1,95 Miliar Untuk 1 Km

Dikutip dari akun Instagram @jatenginfo.update, Namun, pasca diresmikan, sejumlah warga melaporkan adanya retakan kecil di beberapa bagian lantai jembatan. Retakan tersebut terlihat jelas ketika kendaraan bermuatan melintas.

Beberapa pengguna jalan pun merasa khawatir terhadap kondisi struktur jembatan yang masih sangat baru tersebut.

Pembangunan Jembatan Gantung Babakan Losari Lor dimulai pada November 2024 dan selesai pada akhir Juni 2025.

Dengan bentang utama sepanjang 100 meter di atas Sungai Cisanggarung, jembatan ini menjadi salah satu infrastruktur penting lintas provinsi di jalur selatan Pulau Jawa.

Pemerintah didesak segera melakukan pengecekan untuk mengetahui apa yang terjadi Peristiwa ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya pengawasan kualitas pembangunan infrastruktur publik.

Meski tergolong proyek baru, keberlanjutan dan keamanan pengguna tetap harus menjadi prioritas utama agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat dalam jangka panjang