Global Sumud Flotilla Diserang Israel, Relawan dari 45 Negara Ditahan

Kapal yang ikut dalam misi Global Sumud Flotilla
Sumber :
  • phmovement

VIVA, Banyumas – Armada kemanusiaan internasional Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan medis untuk warga Gaza dicegat pasukan laut Israel di Laut Tengah.

Kementerian Kesehatan Palestina Melaporkan Lebih dari 62.000 Kematian dalam Perang Gaza, Mesir Dorong Gencatan Senjata

Pasukan Angkatan Laut Israel pada Rabu malam (1/10) menyerang dan mengepung armada bantuan internasional Global Sumud Flotilla yang sedang berlayar menuju Jalur Gaza.

Armada tersebut membawa bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, perlengkapan medis, dan pasokan penting lainnya untuk warga Palestina yang hidup di bawah blokade Israel.

230 Jurnalis Gaza Tewas, Palestina Tuding Israel Sengaja Habisi Saksi Genosida dan Tutupi Bukti Kejahatan

Melansir dari Antaranews, Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan Gaza (ICBSG) menyebutkan bahwa Israel menyerbu 19 kapal, termasuk Alma, Sirius, Adara, dan Deir Yassin.

Lebih dari 200 aktivis dari 50 negara dilaporkan ditahan setelah kapal mereka diserbu secara paksa.

Sean “Diddy” Combs Divonis 50 Bulan Penjara atas Kasus Prostitusi

Dalam pernyataannya, ICBSG menuduh Israel menggunakan kekerasan berlebihan, mulai dari menabrakkan kapal, menembakkan meriam air, hingga memperlakukan secara brutal para aktivis yang disebutnya sebagai tahanan damai.

Rekaman siaran langsung memperlihatkan kapal-kapal Israel mendekati konvoi dan memblokade jalur mereka hanya 80 mil laut (148 km) dari pantai Gaza.

Sementara itu, kantor urusan luar negeri Israel membenarkan penahanan sejumlah aktivis dan menyatakan mereka akan dibawa ke pelabuhan Ashdod untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum bantuan disalurkan ke Gaza.

Namun, organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International dan PBB telah mendesak Israel untuk menghormati hukum internasional dan melindungi armada kemanusiaan tersebut.

Armada Global Sumud Flotilla sendiri berlayar sejak akhir Agustus, membawa 532 warga sipil dari lebih 45 negara, termasuk relawan asal Indonesia.

Ini menjadi upaya pertama dalam beberapa tahun terakhir di mana lebih dari 50 kapal bersatu untuk menembus blokade Gaza.