Makan Opor di Pedesaan: Hidden Gem Lesehan di Karangcegak Purbalingga!

Hidden Gem Lesehan di Karangcegak Purbalingga
Sumber :
  • Tiktok/purwokerto_mangan

VIVA, Banyumas – Kalau kamu suka kuliner otentik di lokasi yang tenang, Warung Rawisan Ninine bisa jadi tujuan menarik.

Meski agak pelosok, lokasinya sebenarnya tidak jauh dari perbatasan Sumbang, dan mudah dijangkau dari arah Situ Tirta Marta.

Tinggal melaju ke arah timur, jalan cukup aman untuk akses mobil.

Meski di beberapa titik jalannya agak gemradag alias berbatu.

Tempat ini menyediakan parkir mobil 2–3 unit, dan di dalam rumah tersedia beberapa meja panjang untuk makan santai.

Kalau datang beramai-ramai, bisa duduk di pendopo samping yang disediakan khusus untuk lesehan.

Begitu tiba, kamu akan langsung ditanya jumlah tamu.

Setelah itu, akan disajikan opor ayam kampung, lengkap dengan sambal, ketupat janur, dan lauk pendamping berupa kering kecambah kedelai hitam.

Tidak ada kewajiban menghabiskan semua, jadi ambillah secukupnya.

Kuah opornya gurih dan sedikit asin, cocok disantap dengan nasi jika kamu kurang suka ketupat.

Sambalnya juga tidak terlalu pedas, pas untuk lidah semua kalangan.

Untuk dua orang, harganya sekitar 74 ribu, sudah termasuk lauk, peyek renyah, dua air es, dan tiga ketupat.

Cukup murah mengingat porsinya dan pengalaman makan ala desa yang ditawarkan.

Warung ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00, dan lokasinya sudah tersedia di Google Maps untuk memudahkan pencarian.

Kalau kamu ingin menikmati makanan khas rumahan dengan suasana alami.

Warung Rawisan Ninine di Karangcegak, Purbalingga layak kamu datangi

VIVA, Banyumas – Kalau kamu suka kuliner otentik di lokasi yang tenang, Warung Rawisan Ninine bisa jadi tujuan menarik.

Meski agak pelosok, lokasinya sebenarnya tidak jauh dari perbatasan Sumbang, dan mudah dijangkau dari arah Situ Tirta Marta.

Tinggal melaju ke arah timur, jalan cukup aman untuk akses mobil.

Meski di beberapa titik jalannya agak gemradag alias berbatu.

Tempat ini menyediakan parkir mobil 2–3 unit, dan di dalam rumah tersedia beberapa meja panjang untuk makan santai.

Kalau datang beramai-ramai, bisa duduk di pendopo samping yang disediakan khusus untuk lesehan.

Begitu tiba, kamu akan langsung ditanya jumlah tamu.

Setelah itu, akan disajikan opor ayam kampung, lengkap dengan sambal, ketupat janur, dan lauk pendamping berupa kering kecambah kedelai hitam.

Tidak ada kewajiban menghabiskan semua, jadi ambillah secukupnya.

Kuah opornya gurih dan sedikit asin, cocok disantap dengan nasi jika kamu kurang suka ketupat.

Sambalnya juga tidak terlalu pedas, pas untuk lidah semua kalangan.

Untuk dua orang, harganya sekitar 74 ribu, sudah termasuk lauk, peyek renyah, dua air es, dan tiga ketupat.

Cukup murah mengingat porsinya dan pengalaman makan ala desa yang ditawarkan.

Warung ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00, dan lokasinya sudah tersedia di Google Maps untuk memudahkan pencarian.

Kalau kamu ingin menikmati makanan khas rumahan dengan suasana alami.

Warung Rawisan Ninine di Karangcegak, Purbalingga layak kamu datangi