Harimau Malaya Kena Sanksi FIFA, Kenali 7 Pilar Naturalisasi yang Terancam Kariernya
- instagram @malaysia_nt
FIFA menghukum FAM dan tujuh pemain naturalisasi Malaysia dengan denda dan skorsing 12 bulan. Harimau Malaya kehilangan pilar utama jelang Kualifikasi Piala Asia 2027
Viva, Banyumas - Sepak bola Malaysia tengah menghadapi pukulan telak setelah FIFA resmi menjatuhkan sanksi berat kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.
Kasus ini bukan hanya menyoroti integritas administrasi, tetapi juga mengancam proyek besar Harimau Malaya yang bertujuan memperkuat skuad menghadapi Piala Asia 2027.
Dalam putusannya, FIFA menyatakan FAM terbukti menggunakan dokumen palsu untuk meloloskan tujuh pemain agar bisa tampil membela tim nasional. Akibatnya, FAM dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar, sementara masing-masing pemain dikenakan denda CHF 2.000 (Rp41 juta) dan skorsing 12 bulan dari seluruh aktivitas sepak bola.
Profil Singkat Tujuh Pemain
1.Gabriel Felipe Arrocha – gelandang bertahan asal Brasil yang baru bergabung awal 2025. Diproyeksikan sebagai pengisi lini tengah, kini harus absen setahun penuh.
2.Facundo Tomás Garcés – bek tengah Argentina berusia 26 tahun yang bermain di Deportivo Alaves (La Liga). Debut melawan Vietnam langsung menuai sorotan, namun statusnya kini dibekukan.
3.Rodrigo Julián Holgado – striker asal Argentina yang dikenal sebagai target man di Gimnasia y Esgrima La Plata. Harapan besar untuk lini depan Malaysia kini pupus.
4.Imanol Javier Machuca – gelandang sayap 25 tahun asal Argentina yang sempat jadi motor serangan Malaysia. Kini namanya tercoreng akibat skandal dokumen.
5.João Vitor Brandão Figueiredo – penyerang berusia 28 tahun asal Brasil yang bermain di İstanbul Başakşehir. Dikenal berpengalaman di Liga Turki, tetapi dokumen keturunannya tidak valid.
6.Jon Irazábal Iraurgui – bek kiri asal Spanyol yang membela SD Amorebieta. Malaysia mencoba memanfaatkan klaim keturunan, namun justru berujung sanksi.
7.Héctor Alejandro Hevel Serrano – gelandang serang 29 tahun asal Belanda/Spanyol yang pernah memperkuat Timnas U-19 Belanda. Proses naturalisasi yang dipaksakan kini berakhir bencana.
Ketujuh pemain ini sejatinya merupakan tulang punggung proyek naturalisasi Malaysia. Dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA, Harimau Malaya praktis kehilangan hampir semua pilar impor yang diharapkan bisa mendongkrak prestasi di level Asia.
Selain kehilangan tenaga di lapangan, reputasi FAM juga tercoreng. Ke depan, Malaysia harus berjuang keras membangun kembali timnasnya dengan mengandalkan talenta lokal sekaligus memperbaiki tata kelola administrasi agar tidak mengulang kesalahan serupa
FIFA menghukum FAM dan tujuh pemain naturalisasi Malaysia dengan denda dan skorsing 12 bulan. Harimau Malaya kehilangan pilar utama jelang Kualifikasi Piala Asia 2027
Viva, Banyumas - Sepak bola Malaysia tengah menghadapi pukulan telak setelah FIFA resmi menjatuhkan sanksi berat kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.
Kasus ini bukan hanya menyoroti integritas administrasi, tetapi juga mengancam proyek besar Harimau Malaya yang bertujuan memperkuat skuad menghadapi Piala Asia 2027.
Dalam putusannya, FIFA menyatakan FAM terbukti menggunakan dokumen palsu untuk meloloskan tujuh pemain agar bisa tampil membela tim nasional. Akibatnya, FAM dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar, sementara masing-masing pemain dikenakan denda CHF 2.000 (Rp41 juta) dan skorsing 12 bulan dari seluruh aktivitas sepak bola.
Profil Singkat Tujuh Pemain
1.Gabriel Felipe Arrocha – gelandang bertahan asal Brasil yang baru bergabung awal 2025. Diproyeksikan sebagai pengisi lini tengah, kini harus absen setahun penuh.
2.Facundo Tomás Garcés – bek tengah Argentina berusia 26 tahun yang bermain di Deportivo Alaves (La Liga). Debut melawan Vietnam langsung menuai sorotan, namun statusnya kini dibekukan.
3.Rodrigo Julián Holgado – striker asal Argentina yang dikenal sebagai target man di Gimnasia y Esgrima La Plata. Harapan besar untuk lini depan Malaysia kini pupus.
4.Imanol Javier Machuca – gelandang sayap 25 tahun asal Argentina yang sempat jadi motor serangan Malaysia. Kini namanya tercoreng akibat skandal dokumen.
5.João Vitor Brandão Figueiredo – penyerang berusia 28 tahun asal Brasil yang bermain di İstanbul Başakşehir. Dikenal berpengalaman di Liga Turki, tetapi dokumen keturunannya tidak valid.
6.Jon Irazábal Iraurgui – bek kiri asal Spanyol yang membela SD Amorebieta. Malaysia mencoba memanfaatkan klaim keturunan, namun justru berujung sanksi.
7.Héctor Alejandro Hevel Serrano – gelandang serang 29 tahun asal Belanda/Spanyol yang pernah memperkuat Timnas U-19 Belanda. Proses naturalisasi yang dipaksakan kini berakhir bencana.
Ketujuh pemain ini sejatinya merupakan tulang punggung proyek naturalisasi Malaysia. Dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA, Harimau Malaya praktis kehilangan hampir semua pilar impor yang diharapkan bisa mendongkrak prestasi di level Asia.
Selain kehilangan tenaga di lapangan, reputasi FAM juga tercoreng. Ke depan, Malaysia harus berjuang keras membangun kembali timnasnya dengan mengandalkan talenta lokal sekaligus memperbaiki tata kelola administrasi agar tidak mengulang kesalahan serupa