Italia dan Norwegia Kompak Menampar Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup I

Italia dan Norwegia soroti isu Israel di sepak bola
Sumber :
  • instagram @fifaworldcup

Italia memicu kontroversi lewat protes terhadap Israel, sedangkan Norwegia memilih aksi kemanusiaan jelang duel kualifikasi Piala Dunia 2026, memadukan sportivitas dan solidaritas

Viva, Banyumas - Situasi politik kembali merambah ke lapangan hijau pada ajang Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Setelah Timnas Italia memicu kontroversi dengan protes keras terhadap Israel, kini Norwegia mengambil langkah berbeda yang juga menyedot perhatian dunia. Ketegangan pertama mencuat saat laga Italia melawan Israel diwarnai protes suporter dan keributan di akhir pertandingan.

Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menolak meminta maaf kepada pihak Israel atas insiden yang melibatkan pemain dan pelatih Gennaro Gattuso. Presiden FIGC, Gabriel Gravina, bahkan menegaskan bahwa Italia merasa tidak nyaman berada satu grup dengan Israel, meski tetap menghormati jadwal resmi FIFA dan UEFA.

Sementara itu, Norwegia yang dipimpin Stale Solbakken memilih jalur kemanusiaan jelang bentrokan dengan Israel pada 11 Oktober mendatang di Stadion Ullevaal, Oslo. Federasi Sepak Bola Norwegia (NFF) memutuskan seluruh pendapatan laga kandang itu akan disumbangkan kepada Doctors Without Borders, organisasi kemanusiaan yang membantu korban di Gaza dan wilayah konflik sekitarnya.

Langkah NFF langsung mendapat respons positif. Salah satu grup investasi besar di Norwegia menyumbangkan 3 juta krone atau sekitar Rp5 miliar sebelum laga dimulai.

Antusiasme publik diprediksi membuat Stadion Ullevaal penuh, tidak hanya untuk mendukung Erling Haaland dan kawan-kawan, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam misi kemanusiaan. Di sisi olahraga, laga melawan Israel juga sangat penting bagi Norwegia.

Dengan torehan 24 gol dalam lima pertandingan dan posisi puncak klasemen Grup I, tim berjuluk Landslaget semakin dekat mengulang sukses lolos ke Piala Dunia setelah terakhir kali tampil pada 1998. Erling Haaland menjadi motor utama dengan sembilan gol dari lima laga.