Malaysia Malu Besar! Proyek Naturalisasi Gagal, Vietnam Ditinggal Bintang, Sementara Timnas Indonesia Tambah Amunisi

Timnas Indonesia
Sumber :
  • Instagram @erspo.official

VIVA, BanyumasTimnas Indonesia semakin menunjukkan tajinya di Asia Tenggara, membuat para rival seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura semakin tertinggal.

Saat Garuda Nusantara terbang tinggi dengan skuad mewahnya, negara-negara pesaing justru dilanda berbagai permasalahan yang membuat mereka kesulitan mengejar ketertinggalan.

Singapura Tak Kunjung Naturalisasi Bintang Liga Inggris

Singapura tengah dipusingkan dengan proses naturalisasi Perry Ng, pemain Cardiff City yang telah lama diumumkan sebagai calon pemain naturalisasi Negeri Singa.

Perry sendiri sudah mengungkapkan keinginannya untuk membela Timnas Singapura.

“Ini akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan untuk bisa berjalan keluar di Stadion Nasional. Ini akan menjadi momen yang membanggakan bagi saya dan keluarga saya,” ungkap Perry dilansir dari YouTube Puncak Klasemen.

Namun, impian itu terhalang oleh birokrasi yang berbelit-belit. Sekjen Federasi Sepak Bola Singapura, Cauun Liang, mengaku tak bisa berbuat banyak.

“Bagi siapa pun yang ingin menjadi warga negara, Anda harus duduk tetap. Itu sudah mulai berlaku. Ini lebih merupakan masalah imigrasi, dan itu di luar kendali kami,” ucapnya.

Situasi ini membuat publik Singapura frustrasi karena mereka masih kesulitan mendapatkan pemain kelas atas.

Federasi Thailand Diserang Kritik

Thailand juga menghadapi masalah besar. Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) berusaha meniru strategi naturalisasi Indonesia dengan mencoba merekrut pemain muda asal Swedia, Eral Kal.

Namun, Kal sebelumnya menolak pinangan Thailand demi membela Timnas Swedia.

Selain itu, FAT juga mencoba merayu Jetsun Sokbell untuk memperkuat Timnas Thailand.

Presiden FAT, Madamang, mengungkapkan bahwa mereka akan terus mencari pemain keturunan Thailand di luar negeri untuk dinaturalisasi.

“Kita perlu secara aktif mengidentifikasi pemain keturunan Thailand yang bermain di luar negeri dan menjajaki peluang naturalisasi bagi pemain berbakat lainnya,” ujarnya. 

Sayangnya, kebijakan ini justru menuai kritik karena kompetisi lokal Thailand sedang diterpa berbagai skandal.

Salah satunya adalah perubahan jadwal pertandingan mendadak, di mana laga Buriram United diundur dari 8 Maret menjadi 26 Maret 2025 demi membantu klub tersebut mempersiapkan diri di Liga Champions Asia.

Keputusan ini membuat publik Thailand marah besar karena mempengaruhi persiapan Timnas mereka.

Malaysia Malu Proyek Naturalisasi Gagal

Malaysia kembali menanggung malu setelah proyek naturalisasi mereka gagal total. 

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sempat membidik Ferdy Drift, penyerang asal Belanda. Namun, Drift justru membantah memiliki keturunan Malaysia.

“Apakah saya terlihat seperti orang Malaysia? Maksud saya, saya benar-benar orang Belanda,” tegasnya.

Kegagalan ini membuat pemerintah Malaysia turun tangan untuk memperbaiki sistem perekrutan pemain naturalisasi.

Tak hanya itu, media Vietnam juga mengejek Malaysia, menyebut mereka sering tertipu dalam proses naturalisasi pemain.

“Kisah kewarganegaraan Malaysia sedang hangat diperdebatkan. Sementara pejabat FAM yakin dengan rencana mereka, beberapa pemain justru membantah memiliki darah Malaysia,” tulis media Soha.

Vietnam Ditinggal Pemainnya Sendiri

Nasib buruk juga menimpa Timnas Vietnam. Mereka harus kehilangan kiper keturunan Ceko, Filip Nguyen, yang tiba-tiba mengundurkan diri dari skuad nasional dengan alasan menjenguk keluarganya di Eropa.

Namun, keputusan ini dicurigai sebagai buntut dari perseteruan dengan pelatih Kim Sang-sik.

Media Vietnam pun geram dengan sikap Filip Nguyen, menyebutnya tidak memiliki mentalitas yang kuat.

“Filip Nguyen berada dalam tekanan besar. Ia hampir saja menjadi sasaran hujatan setelah mengundurkan diri dari Timnas Vietnam dan tampil kurang meyakinkan di level klub,” tulis Soha.

Di sisi lain, proyek naturalisasi Vietnam juga mengalami hambatan. Jasen Quang Finin, mantan pemain New York Red Bulls, masih belum resmi menjadi Warga Negara Vietnam.

“Proses naturalisasi saya belum selesai semuanya. Harap menunggu. Tentu saja, saya ingin mengenakan jersey Timnas Vietnam,” ujar pemain berusia 28 tahun ini.

Sementara para rival ASEAN dilanda kekacauan, Timnas Indonesia justru semakin kuat dengan tambahan pemain naturalisasi baru.

Emil Audero, James dan Joy Pelupessy sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia dan siap memperkuat Garuda.

James bahkan mengaku tak sabar untuk menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia.

“Bagi saya, sebuah kebanggaan bisa bermain untuk Timnas Indonesia. Mengalir dalam darah saya dan tentu menjadi kehormatan besar untuk membela negara ini,” ucap pemain Go Ahead Eagles itu.

Ketiga pemain tersebut diyakini dapat membawa Timnas Indonesia melangkah lebih jauh.

Ketua PSSI, Erick Thohir, optimistis Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

“Kalau empat pertandingan sisa ini bisa kita raih, kita bisa langsung lolos ke Piala Dunia 2026,” ujarnya.

Tak heran pencapaian ini membuat media Vietnam dan Malaysia iri.

VN Express menyoroti perpaduan pemain keturunan dan lokal di Timnas Indonesia.

“Di era Patrick Levard ini, jumlah pemain blasteran di Timnas Indonesia mencapai rekor baru. Namun, tim tersebut masih memiliki 40% pemain lokal. Ini membantah anggapan bahwa mereka akan tersingkir di bawah pelatih Clever,” tulis VN Express.

Sementara itu, media Malaysia, Al T Bola, memuji kinerja PSSI yang bekerja tanpa drama.

“Indonesia bahkan bekerja di hari Minggu, sementara kalian masih saja menunggu hari Senin,” sindir media tersebut

VIVA, BanyumasTimnas Indonesia semakin menunjukkan tajinya di Asia Tenggara, membuat para rival seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura semakin tertinggal.

Saat Garuda Nusantara terbang tinggi dengan skuad mewahnya, negara-negara pesaing justru dilanda berbagai permasalahan yang membuat mereka kesulitan mengejar ketertinggalan.

Singapura Tak Kunjung Naturalisasi Bintang Liga Inggris

Singapura tengah dipusingkan dengan proses naturalisasi Perry Ng, pemain Cardiff City yang telah lama diumumkan sebagai calon pemain naturalisasi Negeri Singa.

Perry sendiri sudah mengungkapkan keinginannya untuk membela Timnas Singapura.

“Ini akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan untuk bisa berjalan keluar di Stadion Nasional. Ini akan menjadi momen yang membanggakan bagi saya dan keluarga saya,” ungkap Perry dilansir dari YouTube Puncak Klasemen.

Namun, impian itu terhalang oleh birokrasi yang berbelit-belit. Sekjen Federasi Sepak Bola Singapura, Cauun Liang, mengaku tak bisa berbuat banyak.

“Bagi siapa pun yang ingin menjadi warga negara, Anda harus duduk tetap. Itu sudah mulai berlaku. Ini lebih merupakan masalah imigrasi, dan itu di luar kendali kami,” ucapnya.

Situasi ini membuat publik Singapura frustrasi karena mereka masih kesulitan mendapatkan pemain kelas atas.

Federasi Thailand Diserang Kritik

Thailand juga menghadapi masalah besar. Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) berusaha meniru strategi naturalisasi Indonesia dengan mencoba merekrut pemain muda asal Swedia, Eral Kal.

Namun, Kal sebelumnya menolak pinangan Thailand demi membela Timnas Swedia.

Selain itu, FAT juga mencoba merayu Jetsun Sokbell untuk memperkuat Timnas Thailand.

Presiden FAT, Madamang, mengungkapkan bahwa mereka akan terus mencari pemain keturunan Thailand di luar negeri untuk dinaturalisasi.

“Kita perlu secara aktif mengidentifikasi pemain keturunan Thailand yang bermain di luar negeri dan menjajaki peluang naturalisasi bagi pemain berbakat lainnya,” ujarnya. 

Sayangnya, kebijakan ini justru menuai kritik karena kompetisi lokal Thailand sedang diterpa berbagai skandal.

Salah satunya adalah perubahan jadwal pertandingan mendadak, di mana laga Buriram United diundur dari 8 Maret menjadi 26 Maret 2025 demi membantu klub tersebut mempersiapkan diri di Liga Champions Asia.

Keputusan ini membuat publik Thailand marah besar karena mempengaruhi persiapan Timnas mereka.

Malaysia Malu Proyek Naturalisasi Gagal

Malaysia kembali menanggung malu setelah proyek naturalisasi mereka gagal total. 

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sempat membidik Ferdy Drift, penyerang asal Belanda. Namun, Drift justru membantah memiliki keturunan Malaysia.

“Apakah saya terlihat seperti orang Malaysia? Maksud saya, saya benar-benar orang Belanda,” tegasnya.

Kegagalan ini membuat pemerintah Malaysia turun tangan untuk memperbaiki sistem perekrutan pemain naturalisasi.

Tak hanya itu, media Vietnam juga mengejek Malaysia, menyebut mereka sering tertipu dalam proses naturalisasi pemain.

“Kisah kewarganegaraan Malaysia sedang hangat diperdebatkan. Sementara pejabat FAM yakin dengan rencana mereka, beberapa pemain justru membantah memiliki darah Malaysia,” tulis media Soha.

Vietnam Ditinggal Pemainnya Sendiri

Nasib buruk juga menimpa Timnas Vietnam. Mereka harus kehilangan kiper keturunan Ceko, Filip Nguyen, yang tiba-tiba mengundurkan diri dari skuad nasional dengan alasan menjenguk keluarganya di Eropa.

Namun, keputusan ini dicurigai sebagai buntut dari perseteruan dengan pelatih Kim Sang-sik.

Media Vietnam pun geram dengan sikap Filip Nguyen, menyebutnya tidak memiliki mentalitas yang kuat.

“Filip Nguyen berada dalam tekanan besar. Ia hampir saja menjadi sasaran hujatan setelah mengundurkan diri dari Timnas Vietnam dan tampil kurang meyakinkan di level klub,” tulis Soha.

Di sisi lain, proyek naturalisasi Vietnam juga mengalami hambatan. Jasen Quang Finin, mantan pemain New York Red Bulls, masih belum resmi menjadi Warga Negara Vietnam.

“Proses naturalisasi saya belum selesai semuanya. Harap menunggu. Tentu saja, saya ingin mengenakan jersey Timnas Vietnam,” ujar pemain berusia 28 tahun ini.

Sementara para rival ASEAN dilanda kekacauan, Timnas Indonesia justru semakin kuat dengan tambahan pemain naturalisasi baru.

Emil Audero, James dan Joy Pelupessy sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia dan siap memperkuat Garuda.

James bahkan mengaku tak sabar untuk menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia.

“Bagi saya, sebuah kebanggaan bisa bermain untuk Timnas Indonesia. Mengalir dalam darah saya dan tentu menjadi kehormatan besar untuk membela negara ini,” ucap pemain Go Ahead Eagles itu.

Ketiga pemain tersebut diyakini dapat membawa Timnas Indonesia melangkah lebih jauh.

Ketua PSSI, Erick Thohir, optimistis Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

“Kalau empat pertandingan sisa ini bisa kita raih, kita bisa langsung lolos ke Piala Dunia 2026,” ujarnya.

Tak heran pencapaian ini membuat media Vietnam dan Malaysia iri.

VN Express menyoroti perpaduan pemain keturunan dan lokal di Timnas Indonesia.

“Di era Patrick Levard ini, jumlah pemain blasteran di Timnas Indonesia mencapai rekor baru. Namun, tim tersebut masih memiliki 40% pemain lokal. Ini membantah anggapan bahwa mereka akan tersingkir di bawah pelatih Clever,” tulis VN Express.

Sementara itu, media Malaysia, Al T Bola, memuji kinerja PSSI yang bekerja tanpa drama.

“Indonesia bahkan bekerja di hari Minggu, sementara kalian masih saja menunggu hari Senin,” sindir media tersebut