Motor Matic Dipaksa Menanjak Curam, Ini 5 Fakta Mengejutkan yang Jarang Diketahui Pengendara!

Ilustrasi - Motor Matic di Medan Tanjakan
Sumber :
  • Ist

VIVA, Banyumas – Motor matic telah menjadi bagian penting dalam kehidupan berkendara masyarakat Indonesia.

Dikenal karena kepraktisannya, motor matic cocok digunakan di berbagai kondisi, mulai dari jalanan kota yang padat hingga jalur pedesaan yang lengang.

Dengan transmisi otomatis dan pengoperasian yang simpel, motor matic jadi favorit banyak orang. Namun, bagaimana dengan performanya saat dihadapkan pada tanjakan curam?

Apakah motor matic bisa diandalkan untuk medan yang menantang ini, atau justru menyimpan kelemahan tersembunyi?

Keunggulan Motor Matic di Tanjakan Curam

Salah satu kelebihan utama motor matic adalah sistem transmisi otomatisnya. Kamu tidak perlu repot mengganti gigi secara manual, cukup fokus pada kontrol gas dan rem.

Teknologi Continuously Variable Transmission (CVT) memungkinkan motor matic menyesuaikan rasio gigi secara halus sesuai kebutuhan.

Saat menghadapi tanjakan curam, CVT akan mencari rasio optimal untuk memberikan torsi maksimal secara otomatis.

Keunggulan lainnya adalah bobot motor matic yang relatif ringan. Hal ini membuatnya lebih mudah menanjak, terutama dibandingkan motor manual dengan kapasitas mesin yang setara.

Beberapa motor matic modern bahkan telah dilengkapi dengan fitur engine brake, yang sangat membantu saat menghadapi turunan setelah tanjakan, karena memberikan perlambatan alami tanpa terlalu bergantung pada rem.

Keterbatasan yang Harus Diwaspadai

Meski punya banyak kelebihan, motor matic tidak sepenuhnya tanpa kelemahan di medan berat.

Salah satu masalah yang sering muncul adalah gejala “ngeden”, yaitu kehilangan tenaga saat tanjakan terlalu curam atau saat membawa beban berat.

CVT memang efisien, tapi tidak bisa menghasilkan ledakan torsi seinstan transmisi manual.

Masalah lain adalah potensi overheat pada CVT, terutama jika dipaksa bekerja keras dalam durasi lama di medan menanjak.

Selain itu, pengereman di turunan curam bisa jadi tantangan karena motor matic tidak memiliki engine brake sekuat motor manual.

Pengendara harus lebih mengandalkan rem depan dan belakang, yang artinya risiko selip bisa meningkat jika tidak berhati-hati.