Jangan Salah Paham! Ternyata Ini Alasan Logis Suzuki Fronx Panjangnya Tak Sampai 4 Meter, Bisa Tebak?

Suzuki Fronx Panjangnya Tak Sampai 4 Meter
Sumber :
  • globalsuzuki.com

VIVA, BanyumasSuzuki Fronx siap meramaikan segmen Compact SUV di Indonesia.

Model Fronx ini akan resmi diluncurkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada 28 Mei mendatang, dan sebelumnya akan diperkenalkan dalam roadshow preview di sejumlah mall besar mulai 12 Mei.

Hadir dengan desain coupe-style SUV yang dinamis dan berani, Suzuki Fronx siap bersaing langsung dengan model seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Honda WR-V, hingga Chery Tiggo Cross.

Namun, ada satu hal menarik yang patut disorot dari Suzuki Fronx, yakni panjang bodinya yang tidak mencapai 4 meter.

Mobil ini memiliki dimensi panjang 3.995 mm, lebar 1.765 mm, tinggi 1.550 mm, dan jarak sumbu roda 2.520 mm.

Fakta ini mungkin membuat sebagian kalangan bertanya-tanya: mengapa Suzuki Fronx, sebagai SUV modern, justru memiliki panjang di bawah 4.000 mm?

Jawabannya bukan soal keterbatasan desain atau teknis, melainkan strategi pasar yang sangat cermat.

Perlu diketahui, Suzuki Fronx, seperti halnya Kia Sonet, Nissan Magnite, dan Hyundai Venue, awalnya dipasarkan lebih dulu di India.

Di negara tersebut, pemerintah menerapkan sistem pajak kendaraan bermotor berdasarkan dimensi dan kapasitas mesin.

Pemerintah India mengenakan tarif Goods and Services Tax (GST) sebesar 28% untuk semua mobil.

Namun, ada tambahan pajak berupa Compensation Cess, dan inilah yang membuat panjang kendaraan menjadi faktor krusial.

Jika sebuah mobil memiliki panjang tidak lebih dari 4.000 mm dan bermesin bensin maksimal 1.200 cc, maka dikenakan Cess hanya sebesar 1%.

Sementara untuk mobil bensin dengan panjang lebih dari 4.000 mm atau kapasitas mesin di atas 1.200 cc, Cess yang dibebankan jauh lebih tinggi.

Bahkan untuk mobil diesel, pemerintah India memberikan kelonggaran serupa.

Kendaraan diesel dengan panjang di bawah 4.000 mm dan kapasitas mesin maksimal 1.500 cc hanya dikenakan Cess sebesar 3%.

Dengan kebijakan pajak tersebut, pabrikan otomotif seperti Suzuki merancang produk seperti Fronx agar tetap kompetitif secara harga di pasar India, tanpa mengorbankan gaya dan fungsionalitas.

Maka dari itu, dimensi Fronx tetap dirancang kompak untuk mengoptimalkan keuntungan fiskal, namun tetap dibungkus dengan desain stylish berkonsep SUV coupe yang sedang tren.

Keputusan desain seperti ini membuktikan bahwa Suzuki Fronx bukan hanya dirancang berdasarkan tampilan, tetapi juga strategi ekonomi yang cermat.

Dengan kata lain, ukuran bukan segalanya, karena di balik dimensi yang lebih ringkas, tersimpan perhitungan matang untuk menaklukkan pasar otomotif global, termasuk Indonesia.