7 Jam Terjebak di Toilet, Begini Cara Ahmad Sahroni Selamat dari Amukan Massa

Ahmad Sahroni lolos dari amukan massa
Sumber :
  • instagram @ahmadsahronii88

Ahmad Sahroni selamat setelah bersembunyi tujuh jam di toilet rooftop rumahnya saat massa menjarah. Ia lolos dengan menyamar sebagai penjaga rumah sebelum akhirnya keluar

Viva, Banyumas - Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengalami detik-detik menegangkan saat kediamannya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk massa pada akhir Agustus 2025. Dalam peristiwa itu, Sahroni terjebak di sebuah toilet kecil berukuran tiga meter persegi di rooftop rumahnya selama hampir tujuh jam, sebelum akhirnya berhasil menyelamatkan diri.

Kronologi bermula ketika massa mulai mendekat dan merusak pagar rumah sekitar pukul 15.30 WIB. Lemparan batu serta upaya merobohkan pagar membuat suasana semakin mencekam. Sahroni yang saat itu berada di dalam bersama staf dan tamu bergegas naik ke lantai empat untuk menyelamatkan diri.

Di tengah kepanikan, ia memilih bersembunyi di toilet rooftop tanpa mengunci pintu agar tidak menimbulkan kecurigaan. Dikutip dari akun Facebook BG News, Menurut keterangan Tabroni, staf pribadi Sahroni, bosnya sempat menyamarkan diri dengan mengotori wajah menggunakan tanah dan debu.

Langkah ini diambil untuk menghindari pengenalan jika ada orang masuk. Benar saja, seseorang tak dikenal sempat memergoki dirinya. Saat ditanya, “Kamu siapa?”, Sahroni menjawab singkat, “Saya penjaga rumah.”

Orang tersebut pun berlalu setelah meminta dirinya tetap diam di tempat. Selama berjam-jam, Sahroni tak bisa menghubungi siapa pun karena telepon genggamnya tertinggal di dalam rumah yang sudah dijarah.

Kondisi itu membuat staf maupun keluarganya tidak mengetahui keberadaan sang politikus hingga malam hari. Baru sekitar pukul 22.00 WIB, kabar Sahroni terungkap. Ia berhasil memanjat atap dan masuk ke rumah tetangga untuk meminta pertolongan.

Dari sana, ia meminjam telepon guna menghubungi istrinya, Feby Belinda, yang sedang berada di luar kota. Insiden ini terjadi di tengah gelombang unjuk rasa yang berujung ricuh di Jakarta. Rumah Sahroni menjadi sasaran karena pernyataannya yang menolak pembubaran DPR dan menyebut tuntutan itu sebagai tindakan “tolol”.

Pasca kejadian, Partai NasDem menonaktifkan Sahroni dari keanggotaan DPR. Ketua RT setempat, Yuridisman, menuturkan warga sempat menutup akses jalan menuju rumah Sahroni pasca penjarahan untuk mencegah gangguan lanjutan.

Namun kini situasi telah kembali normal. Kisah dramatis ini memperlihatkan bagaimana seorang tokoh politik bisa berada dalam situasi yang nyaris merenggut nyawa. Sahroni sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan langsung ke publik

Ahmad Sahroni selamat setelah bersembunyi tujuh jam di toilet rooftop rumahnya saat massa menjarah. Ia lolos dengan menyamar sebagai penjaga rumah sebelum akhirnya keluar

Viva, Banyumas - Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengalami detik-detik menegangkan saat kediamannya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk massa pada akhir Agustus 2025. Dalam peristiwa itu, Sahroni terjebak di sebuah toilet kecil berukuran tiga meter persegi di rooftop rumahnya selama hampir tujuh jam, sebelum akhirnya berhasil menyelamatkan diri.

Kronologi bermula ketika massa mulai mendekat dan merusak pagar rumah sekitar pukul 15.30 WIB. Lemparan batu serta upaya merobohkan pagar membuat suasana semakin mencekam. Sahroni yang saat itu berada di dalam bersama staf dan tamu bergegas naik ke lantai empat untuk menyelamatkan diri.

Di tengah kepanikan, ia memilih bersembunyi di toilet rooftop tanpa mengunci pintu agar tidak menimbulkan kecurigaan. Dikutip dari akun Facebook BG News, Menurut keterangan Tabroni, staf pribadi Sahroni, bosnya sempat menyamarkan diri dengan mengotori wajah menggunakan tanah dan debu.

Langkah ini diambil untuk menghindari pengenalan jika ada orang masuk. Benar saja, seseorang tak dikenal sempat memergoki dirinya. Saat ditanya, “Kamu siapa?”, Sahroni menjawab singkat, “Saya penjaga rumah.”

Orang tersebut pun berlalu setelah meminta dirinya tetap diam di tempat. Selama berjam-jam, Sahroni tak bisa menghubungi siapa pun karena telepon genggamnya tertinggal di dalam rumah yang sudah dijarah.

Kondisi itu membuat staf maupun keluarganya tidak mengetahui keberadaan sang politikus hingga malam hari. Baru sekitar pukul 22.00 WIB, kabar Sahroni terungkap. Ia berhasil memanjat atap dan masuk ke rumah tetangga untuk meminta pertolongan.

Dari sana, ia meminjam telepon guna menghubungi istrinya, Feby Belinda, yang sedang berada di luar kota. Insiden ini terjadi di tengah gelombang unjuk rasa yang berujung ricuh di Jakarta. Rumah Sahroni menjadi sasaran karena pernyataannya yang menolak pembubaran DPR dan menyebut tuntutan itu sebagai tindakan “tolol”.

Pasca kejadian, Partai NasDem menonaktifkan Sahroni dari keanggotaan DPR. Ketua RT setempat, Yuridisman, menuturkan warga sempat menutup akses jalan menuju rumah Sahroni pasca penjarahan untuk mencegah gangguan lanjutan.

Namun kini situasi telah kembali normal. Kisah dramatis ini memperlihatkan bagaimana seorang tokoh politik bisa berada dalam situasi yang nyaris merenggut nyawa. Sahroni sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan langsung ke publik