Fakta Gugatan Cerai Tasya Farasya: Nafkah Anak Hanya Rp100 per Bulan HinggaDugaan Penggelapan Dana Perusahaan Miliaran

Nafkah anak Rp100 Tasya Farasya di gugatan cerai
Sumber :
  • instagram @tasyafarasya

Tasya Farasya menggugat cerai Ahmad Assegaf di PA Jakarta Selatan. Salah satu poin gugatan mencuri perhatian: nafkah anak hanya Rp100 per bulan sebagai simbol kewajiban ayah

Viva, Banyumas - Perceraian selebgram sekaligus beauty influencer Tasya Farasya dengan Ahmad Assegaf terus menjadi sorotan publik. Dari dokumen gugatan yang diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan, salah satu poin yang mencuri perhatian adalah permintaan nafkah anak hanya sebesar Rp100 per bulan.

Kuasa hukum Tasya, Riphat Senikentara, menjelaskan bahwa angka tersebut diajukan bukan karena Tasya tidak mampu membiayai anak-anaknya, melainkan sebagai simbol tanggung jawab seorang ayah.

“Selama tujuh tahun pernikahan, klien kami tidak pernah mendapat nafkah yang layak. Rp100 ini hanya bentuk penegasan bahwa ada kewajiban seorang ayah terhadap anak-anaknya,” ungkap Riphat, Rabu (24/9/2025) dikutip dari Viva.

Dalam keterangannya, Riphat menambahkan bahwa alasan utama gugatan cerai bukanlah isu orang ketiga, melainkan dugaan penggelapan dana perusahaan oleh Ahmad Assegaf. Nilainya ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Tasya merasa dikhianati karena selain tidak diberi nafkah lahir batin, ia juga harus menghadapi tekanan mental akibat dugaan kasus tersebut. Kuasa hukum Tasya menyebut pihaknya sudah melayangkan somasi sebagai langkah hukum atas dugaan penggelapan dana itu.

“Ini bukan sekadar masalah rumah tangga, tapi juga menyangkut kepercayaan dan hak-hak klien kami,” tambah Riphat. Tasya Farasya menikah dengan Ahmad Assegaf pada 2018 dan dikaruniai dua anak, Maryam Eliza Khair Assegaf serta Hasan Isa Assegaf.

Meski terlihat harmonis di media sosial, kenyataannya Tasya mengaku tidak pernah merasakan nafkah lahir yang layak sejak awal pernikahan.

“Kalau soal nafkah batin, itu masalah pribadi. Tapi secara lahir, memang sejak awal tidak pernah ada,” tegas kuasa hukumnya. Kondisi ini disebut menjadi salah satu beban berat bagi Tasya hingga akhirnya memutuskan untuk menggugat cerai.

Angka Rp100 per bulan untuk nafkah anak dianggap sebagai sindiran halus atas sikap Ahmad yang selama ini dinilai lalai. Kuasa hukum Tasya menekankan, permintaan itu bukan berarti Tasya tidak peduli pada masa depan anak-anaknya, melainkan sebagai bentuk penekanan agar pengadilan mencatat kewajiban ayah.

Gugatan perceraian ini masih akan melalui beberapa tahapan persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Publik kini menanti bagaimana hakim akan memutuskan perkara ini, termasuk soal nafkah anak dan pembuktian dugaan penggelapan dana perusahaan

Tasya Farasya menggugat cerai Ahmad Assegaf di PA Jakarta Selatan. Salah satu poin gugatan mencuri perhatian: nafkah anak hanya Rp100 per bulan sebagai simbol kewajiban ayah

Viva, Banyumas - Perceraian selebgram sekaligus beauty influencer Tasya Farasya dengan Ahmad Assegaf terus menjadi sorotan publik. Dari dokumen gugatan yang diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan, salah satu poin yang mencuri perhatian adalah permintaan nafkah anak hanya sebesar Rp100 per bulan.

Kuasa hukum Tasya, Riphat Senikentara, menjelaskan bahwa angka tersebut diajukan bukan karena Tasya tidak mampu membiayai anak-anaknya, melainkan sebagai simbol tanggung jawab seorang ayah.

“Selama tujuh tahun pernikahan, klien kami tidak pernah mendapat nafkah yang layak. Rp100 ini hanya bentuk penegasan bahwa ada kewajiban seorang ayah terhadap anak-anaknya,” ungkap Riphat, Rabu (24/9/2025) dikutip dari Viva.

Dalam keterangannya, Riphat menambahkan bahwa alasan utama gugatan cerai bukanlah isu orang ketiga, melainkan dugaan penggelapan dana perusahaan oleh Ahmad Assegaf. Nilainya ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Tasya merasa dikhianati karena selain tidak diberi nafkah lahir batin, ia juga harus menghadapi tekanan mental akibat dugaan kasus tersebut. Kuasa hukum Tasya menyebut pihaknya sudah melayangkan somasi sebagai langkah hukum atas dugaan penggelapan dana itu.

“Ini bukan sekadar masalah rumah tangga, tapi juga menyangkut kepercayaan dan hak-hak klien kami,” tambah Riphat. Tasya Farasya menikah dengan Ahmad Assegaf pada 2018 dan dikaruniai dua anak, Maryam Eliza Khair Assegaf serta Hasan Isa Assegaf.

Meski terlihat harmonis di media sosial, kenyataannya Tasya mengaku tidak pernah merasakan nafkah lahir yang layak sejak awal pernikahan.

“Kalau soal nafkah batin, itu masalah pribadi. Tapi secara lahir, memang sejak awal tidak pernah ada,” tegas kuasa hukumnya. Kondisi ini disebut menjadi salah satu beban berat bagi Tasya hingga akhirnya memutuskan untuk menggugat cerai.

Angka Rp100 per bulan untuk nafkah anak dianggap sebagai sindiran halus atas sikap Ahmad yang selama ini dinilai lalai. Kuasa hukum Tasya menekankan, permintaan itu bukan berarti Tasya tidak peduli pada masa depan anak-anaknya, melainkan sebagai bentuk penekanan agar pengadilan mencatat kewajiban ayah.

Gugatan perceraian ini masih akan melalui beberapa tahapan persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Publik kini menanti bagaimana hakim akan memutuskan perkara ini, termasuk soal nafkah anak dan pembuktian dugaan penggelapan dana perusahaan