Viral Gedung Batako di Klaten Beranggaran Rp16 Miliar, Ternyata Salah Ketik
- Pexel @Fabrizio Miyashiro
Papan proyek gedung serbaguna di Desa Wonoboyo, Klaten, viral karena salah tulis anggaran Rp16 miliar. Kepala desa klarifikasi angka sebenarnya hanya Rp16 juta
Viva, Banyumas - Sebuah papan proyek pembangunan gedung serbaguna di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mendadak viral di media sosial. Pasalnya, papan informasi tersebut menuliskan anggaran mencapai Rp16,3 miliar, padahal kondisi bangunan masih jauh dari kata selesai.
Pantauan lapangan pada Senin (22/9/2025) dikutip dari wonosobozone menunjukkan, gedung yang berlokasi di barat lapangan desa itu baru berbentuk bangunan sederhana. Dindingnya masih berupa batako tanpa plester, atap baru berupa kerangka baja, kusen jendela belum terpasang, dan lantai hanya berlapis semen.
Di sekitar bangunan, terdapat empat papan laporan kegiatan pembangunan. Tiga papan mencantumkan angka realistis, yakni Rp75 juta dari dana PBK 2025, Rp242 juta dari Silpa dana desa 2025, dan Rp202 juta dari Silpa dana desa 2024. Namun, papan keempat justru menuliskan angka fantastis: Rp16,3 miliar dari PBK 2025 secara swakelola.
Tak ayal, papan tersebut memicu kehebohan warganet, terutama setelah video detailnya diunggah ke akun Facebook INFO SEPUTAR JOGONALAN KLATEN. Banyak pengguna media sosial mempertanyakan kebenaran angka tersebut karena dinilai mustahil desa memiliki anggaran sebesar itu.
Menanggapi kegaduhan, Kepala Desa Wonoboyo, Supardiyono, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa angka Rp16 miliar tersebut hanyalah kekeliruan teknis.
“Itu murni salah ketik. Anggaran sebenarnya adalah Rp16 juta, seperti tercantum di prasasti proyek. Bukan Rp16 miliar,” ujarnya dikutip dari WonosoboZone.
Supardiyono menambahkan, pihak desa sudah memberikan penjelasan kepada kecamatan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia menegaskan mustahil desa memiliki Silpa miliaran rupiah.
“Dana desa terbatas. Pengerjaan dilakukan bertahap dengan sistem swakelola sesuai kemampuan,” jelasnya. Pembangunan gedung serbaguna ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari rapat resmi desa hingga kegiatan sosial dan budaya. Walaupun pembangunannya belum rampung, masyarakat tetap berharap fasilitas tersebut dapat segera difungsikan. Kejadian salah ketik ini menjadi pelajaran penting bagi perangkat desa.
Transparansi anggaran memang sangat diperlukan, namun ketelitian dalam menuliskan informasi publik juga krusial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kesalahan sekecil apa pun bisa memicu kegaduhan di era digital ketika informasi mudah tersebar luas.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa literasi publik dalam membaca dan memverifikasi informasi sangat penting. Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat bisa lebih bijak dalam menanggapi kabar yang viral di media sosial
Papan proyek gedung serbaguna di Desa Wonoboyo, Klaten, viral karena salah tulis anggaran Rp16 miliar. Kepala desa klarifikasi angka sebenarnya hanya Rp16 juta
Viva, Banyumas - Sebuah papan proyek pembangunan gedung serbaguna di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mendadak viral di media sosial. Pasalnya, papan informasi tersebut menuliskan anggaran mencapai Rp16,3 miliar, padahal kondisi bangunan masih jauh dari kata selesai.
Pantauan lapangan pada Senin (22/9/2025) dikutip dari wonosobozone menunjukkan, gedung yang berlokasi di barat lapangan desa itu baru berbentuk bangunan sederhana. Dindingnya masih berupa batako tanpa plester, atap baru berupa kerangka baja, kusen jendela belum terpasang, dan lantai hanya berlapis semen.
Di sekitar bangunan, terdapat empat papan laporan kegiatan pembangunan. Tiga papan mencantumkan angka realistis, yakni Rp75 juta dari dana PBK 2025, Rp242 juta dari Silpa dana desa 2025, dan Rp202 juta dari Silpa dana desa 2024. Namun, papan keempat justru menuliskan angka fantastis: Rp16,3 miliar dari PBK 2025 secara swakelola.
Tak ayal, papan tersebut memicu kehebohan warganet, terutama setelah video detailnya diunggah ke akun Facebook INFO SEPUTAR JOGONALAN KLATEN. Banyak pengguna media sosial mempertanyakan kebenaran angka tersebut karena dinilai mustahil desa memiliki anggaran sebesar itu.
Menanggapi kegaduhan, Kepala Desa Wonoboyo, Supardiyono, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa angka Rp16 miliar tersebut hanyalah kekeliruan teknis.
“Itu murni salah ketik. Anggaran sebenarnya adalah Rp16 juta, seperti tercantum di prasasti proyek. Bukan Rp16 miliar,” ujarnya dikutip dari WonosoboZone.
Supardiyono menambahkan, pihak desa sudah memberikan penjelasan kepada kecamatan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia menegaskan mustahil desa memiliki Silpa miliaran rupiah.
“Dana desa terbatas. Pengerjaan dilakukan bertahap dengan sistem swakelola sesuai kemampuan,” jelasnya. Pembangunan gedung serbaguna ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari rapat resmi desa hingga kegiatan sosial dan budaya. Walaupun pembangunannya belum rampung, masyarakat tetap berharap fasilitas tersebut dapat segera difungsikan. Kejadian salah ketik ini menjadi pelajaran penting bagi perangkat desa.
Transparansi anggaran memang sangat diperlukan, namun ketelitian dalam menuliskan informasi publik juga krusial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kesalahan sekecil apa pun bisa memicu kegaduhan di era digital ketika informasi mudah tersebar luas.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa literasi publik dalam membaca dan memverifikasi informasi sangat penting. Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat bisa lebih bijak dalam menanggapi kabar yang viral di media sosial