Jateng Siapkan Kredit Murah dan Koperasi Tani, Strategi Kendalikan Harga Cabai
- Pemprov Jateng
Pemprov Jateng siapkan kredit murah, perkuat koperasi, dan optimalkan distribusi cabai. Strategi ini efektif kendalikan inflasi sekaligus tingkatkan kesejahteraan petani
Viva, Banyumas - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menjaga kestabilan harga sekaligus mencegah inflasi akibat fluktuasi komoditas cabai. Sebagai salah satu sentra cabai nasional, Jawa Tengah memegang peran penting dalam menjaga ketersediaan pasokan bagi daerah lain yang kerap mengalami defisit.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pemberian fasilitas kredit murah melalui PT BPR BKK Jateng (Perseroda). Skema pembiayaan ini diharapkan mampu meringankan beban petani, khususnya dalam memenuhi kebutuhan modal tanam dan perawatan cabai.
Kredit murah dinilai sebagai solusi nyata karena petani tidak lagi bergantung pada pinjaman berbunga tinggi yang berisiko menekan keuntungan. Selain pembiayaan, Pemprov Jateng juga menggandeng BUMD Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB) untuk memperkuat penetrasi distribusi cabai.
Dikutip dari Pemprov Jateng, Dengan pola distribusi yang terorganisir, rantai pasok menjadi lebih efisien sehingga mampu menekan potensi kelangkaan maupun lonjakan harga di tingkat konsumen. Langkah ini sekaligus memastikan harga jual tetap menguntungkan bagi petani.
Kehadiran koperasi tani juga menjadi elemen penting dalam strategi pengendalian inflasi. Di Kabupaten Magelang, Koperasi Pancarga Tani Gemilang berhasil menaungi lebih dari 2.000 petani dengan luas lahan sekitar 600 hektare.
Dari lahan tersebut, petani mampu memproduksi rata-rata 3.000 ton cabai setiap enam bulan. Koperasi tidak hanya berfungsi sebagai wadah produksi, tetapi juga menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya tawar petani di pasar. Hasil positif dirasakan oleh Kelompok Tani Kembang Sari di Magelang.
Tanaman cabai rawit yang ditanam sejak Agustus 2024 kini sudah berumur 275 hari dengan catatan panen sebanyak 55 kali. Frekuensi panen yang teratur setiap lima hari sekali menjadi bukti keberhasilan manajemen tanam serta dukungan modal yang memadai. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian turut memberikan apresiasi.
Kecamatan Pakis, Magelang, bahkan ditetapkan sebagai sentra utama cabai nasional dan dikenal sebagai Champion Cabe Indonesia. Dengan pola tanam yang teratur dan koordinasi lintas daerah, wilayah ini diproyeksikan mampu menjadi pemasok utama cabai untuk daerah-daerah yang kekurangan pasokan.
Upaya terpadu antara pemerintah, petani, koperasi, dan BUMD menjadi langkah strategis menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Ke depan, pola serupa diharapkan bisa direplikasi untuk komoditas pertanian lainnya di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah
Pemprov Jateng siapkan kredit murah, perkuat koperasi, dan optimalkan distribusi cabai. Strategi ini efektif kendalikan inflasi sekaligus tingkatkan kesejahteraan petani
Viva, Banyumas - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menjaga kestabilan harga sekaligus mencegah inflasi akibat fluktuasi komoditas cabai. Sebagai salah satu sentra cabai nasional, Jawa Tengah memegang peran penting dalam menjaga ketersediaan pasokan bagi daerah lain yang kerap mengalami defisit.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pemberian fasilitas kredit murah melalui PT BPR BKK Jateng (Perseroda). Skema pembiayaan ini diharapkan mampu meringankan beban petani, khususnya dalam memenuhi kebutuhan modal tanam dan perawatan cabai.
Kredit murah dinilai sebagai solusi nyata karena petani tidak lagi bergantung pada pinjaman berbunga tinggi yang berisiko menekan keuntungan. Selain pembiayaan, Pemprov Jateng juga menggandeng BUMD Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB) untuk memperkuat penetrasi distribusi cabai.
Dikutip dari Pemprov Jateng, Dengan pola distribusi yang terorganisir, rantai pasok menjadi lebih efisien sehingga mampu menekan potensi kelangkaan maupun lonjakan harga di tingkat konsumen. Langkah ini sekaligus memastikan harga jual tetap menguntungkan bagi petani.
Kehadiran koperasi tani juga menjadi elemen penting dalam strategi pengendalian inflasi. Di Kabupaten Magelang, Koperasi Pancarga Tani Gemilang berhasil menaungi lebih dari 2.000 petani dengan luas lahan sekitar 600 hektare.
Dari lahan tersebut, petani mampu memproduksi rata-rata 3.000 ton cabai setiap enam bulan. Koperasi tidak hanya berfungsi sebagai wadah produksi, tetapi juga menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya tawar petani di pasar. Hasil positif dirasakan oleh Kelompok Tani Kembang Sari di Magelang.
Tanaman cabai rawit yang ditanam sejak Agustus 2024 kini sudah berumur 275 hari dengan catatan panen sebanyak 55 kali. Frekuensi panen yang teratur setiap lima hari sekali menjadi bukti keberhasilan manajemen tanam serta dukungan modal yang memadai. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian turut memberikan apresiasi.
Kecamatan Pakis, Magelang, bahkan ditetapkan sebagai sentra utama cabai nasional dan dikenal sebagai Champion Cabe Indonesia. Dengan pola tanam yang teratur dan koordinasi lintas daerah, wilayah ini diproyeksikan mampu menjadi pemasok utama cabai untuk daerah-daerah yang kekurangan pasokan.
Upaya terpadu antara pemerintah, petani, koperasi, dan BUMD menjadi langkah strategis menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Ke depan, pola serupa diharapkan bisa direplikasi untuk komoditas pertanian lainnya di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah