Menu Kacang Rebus dan Gethuk Goreng Picu Polemik Program MBG Banyumas

Menu MBG Banyumas menuai kritik warga
Sumber :
  • Tiktok @as_wahyoedi

Menu kacang rebus dan gethuk goreng di Program MBG Banyumas memicu kritik. Warga mendesak evaluasi agar hidangan sesuai standar gizi dan dana digunakan transparan

Viva, Banyumas - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah daerah di Desa Sokawera dan Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, menuai sorotan tajam. Warga mempertanyakan kelayakan menu yang dibagikan, setelah beredar keluhan di media sosial mengenai hidangan seperti kacang rebus dan gethuk goreng yang dianggap belum sesuai konsep “bergizi”.

MBG digagas sebagai langkah strategis untuk mendukung keluarga prasejahtera, balita, dan anak sekolah melalui penyediaan makanan bernutrisi. Program ini memanfaatkan alokasi dana APBD, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Namun, warganet menilai pelaksanaannya kurang maksimal karena menu yang diberikan masih dominan karbohidrat sederhana tanpa komponen protein, vitamin, dan mineral yang memadai. Sejumlah komentar di media sosial menyebutkan, menu tersebut tidak sejalan dengan tujuan utama MBG.

Warga meminta pengelola dapur di Grumbul Bojong, yang menjadi pelaksana teknis, agar lebih selektif dalam merancang hidangan dan memprioritaskan kandungan gizi seimbang. Transparansi terkait pengelolaan anggaran juga menjadi tuntutan utama masyarakat.

Dikutip dari akun Instagram @purwokerto24jam_, Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap rupiah dari dana MBG digunakan untuk membeli bahan makanan yang benar-benar bermanfaat bagi kesehatan anak-anak.

Menurut pakar gizi, program semacam MBG memerlukan panduan menu yang jelas. Hidangan ideal seharusnya mengandung sumber protein hewani atau nabati, sayuran, buah, serta karbohidrat kompleks. Dengan pendekatan tersebut, tujuan meningkatkan status gizi masyarakat dapat lebih mudah tercapai.