Diduga Tiru Sunatan, Bocah PAUD di Solo Gunting Alat Vital Temannya Saat Kegiatan Prakarya
- pexel @pixabay
Insiden mengejutkan di PAUD Solo, bocah diduga tiru sunatan hingga menggunting alat vital temannya. Korban luka, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan turun tangan
Viva, Banyumas - Peristiwa mengejutkan terjadi di salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Seorang siswa berusia sekitar 4–5 tahun mengalami luka pada alat vitalnya setelah digunting teman sekelas.
Insiden tersebut diduga berawal dari aksi spontan meniru praktik khitan atau sunatan yang dipahami secara keliru oleh pelaku. Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, menjelaskan bahwa perbuatan tersebut murni akibat ketidaktahuan anak.
Ia menduga siswa pelaku memperoleh informasi soal khitan secara tidak utuh sehingga mencoba mempraktikkannya tanpa memahami risiko dan larangan. Menurutnya, anak usia PAUD memang belum sepenuhnya paham fungsi alat maupun dampak berbahaya dari perbuatannya.
Dikutip dari informasi yang diunggah akun Instagram @surakartakita, Insiden itu terjadi pada Kamis, 11 September 2025, saat berlangsung kegiatan prakarya di sekolah. Guru awalnya mendampingi siswa melakukan aktivitas menggunting, menempel, dan memotong kertas.
Namun, setelah kegiatan selesai, guru fokus mendampingi kelompok lain yang sedang mencuci tangan. Di sela waktu itulah, seorang siswa mengambil gunting dan melukai alat vital temannya di dalam kelas.
Korban akhirnya mengalami luka dan langsung mendapat penanganan. Kejadian tersebut baru dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Solo pada Senin, 15 September 2025. Pihak sekolah disebut sudah melakukan tindakan awal serta menginformasikan kepada orang tua siswa yang terlibat.
Kasus ini menimbulkan sorotan publik karena menyangkut keselamatan anak di lingkungan sekolah. Banyak pihak menilai, meski peristiwa terjadi tanpa kesengajaan, perlu ada evaluasi terhadap pengawasan kegiatan belajar anak usia dini, terutama yang melibatkan benda tajam seperti gunting.
Secara medis, insiden ini juga menunjukkan betapa rentannya anak-anak terhadap cedera akibat rasa ingin tahu yang tinggi namun tidak diimbangi pemahaman. Edukasi sejak dini tentang fungsi tubuh dan larangan menggunakan alat tajam tanpa pendampingan menjadi kunci pencegahan kasus serupa.
Dinas Pendidikan Solo menegaskan akan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di PAUD, termasuk standar keamanan dan pendampingan guru. Orang tua pun diimbau untuk aktif memberikan pemahaman kepada anak tentang perbedaan antara aktivitas bermain dengan tindakan yang berbahaya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan anak harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan sekolah. Meski masih berusia dini, anak-anak perlu dibimbing agar memahami batasan, sehingga kejadian tragis serupa tidak terulang kembali
Insiden mengejutkan di PAUD Solo, bocah diduga tiru sunatan hingga menggunting alat vital temannya. Korban luka, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan turun tangan
Viva, Banyumas - Peristiwa mengejutkan terjadi di salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Seorang siswa berusia sekitar 4–5 tahun mengalami luka pada alat vitalnya setelah digunting teman sekelas.
Insiden tersebut diduga berawal dari aksi spontan meniru praktik khitan atau sunatan yang dipahami secara keliru oleh pelaku. Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, menjelaskan bahwa perbuatan tersebut murni akibat ketidaktahuan anak.
Ia menduga siswa pelaku memperoleh informasi soal khitan secara tidak utuh sehingga mencoba mempraktikkannya tanpa memahami risiko dan larangan. Menurutnya, anak usia PAUD memang belum sepenuhnya paham fungsi alat maupun dampak berbahaya dari perbuatannya.
Dikutip dari informasi yang diunggah akun Instagram @surakartakita, Insiden itu terjadi pada Kamis, 11 September 2025, saat berlangsung kegiatan prakarya di sekolah. Guru awalnya mendampingi siswa melakukan aktivitas menggunting, menempel, dan memotong kertas.
Namun, setelah kegiatan selesai, guru fokus mendampingi kelompok lain yang sedang mencuci tangan. Di sela waktu itulah, seorang siswa mengambil gunting dan melukai alat vital temannya di dalam kelas.
Korban akhirnya mengalami luka dan langsung mendapat penanganan. Kejadian tersebut baru dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Solo pada Senin, 15 September 2025. Pihak sekolah disebut sudah melakukan tindakan awal serta menginformasikan kepada orang tua siswa yang terlibat.
Kasus ini menimbulkan sorotan publik karena menyangkut keselamatan anak di lingkungan sekolah. Banyak pihak menilai, meski peristiwa terjadi tanpa kesengajaan, perlu ada evaluasi terhadap pengawasan kegiatan belajar anak usia dini, terutama yang melibatkan benda tajam seperti gunting.
Secara medis, insiden ini juga menunjukkan betapa rentannya anak-anak terhadap cedera akibat rasa ingin tahu yang tinggi namun tidak diimbangi pemahaman. Edukasi sejak dini tentang fungsi tubuh dan larangan menggunakan alat tajam tanpa pendampingan menjadi kunci pencegahan kasus serupa.
Dinas Pendidikan Solo menegaskan akan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di PAUD, termasuk standar keamanan dan pendampingan guru. Orang tua pun diimbau untuk aktif memberikan pemahaman kepada anak tentang perbedaan antara aktivitas bermain dengan tindakan yang berbahaya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan anak harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan sekolah. Meski masih berusia dini, anak-anak perlu dibimbing agar memahami batasan, sehingga kejadian tragis serupa tidak terulang kembali