Peran Nuklir Eropa Terancam! Prancis Siapkan Rafale di Jerman untuk Hadapi Rusia?

Prancis Siapkan Rafale, Jerman Beralih ke F-35
Sumber :
  • Dok. Military Watch Magazine

VIVA, BanyumasPemerintah Prancis dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi untuk mengerahkan pesawat tempur bersenjata nuklir ke Jerman.

Langkah ini muncul di tengah meningkatnya ketidakpastian terhadap jaminan keamanan Amerika Serikat di Eropa.

Dilansir dari militarywatchmagazine.com, menurut laporan pers Inggris yang mengutip seorang pejabat Prancis yang tidak disebutkan namanya, tujuan dari kemungkinan penyebaran ini adalah untuk "mengirim pesan yang kuat ke Rusia."

Saat ini, Angkatan Udara Jerman masih mengandalkan kerja sama dengan Amerika Serikat melalui perjanjian berbagi nuklir, di mana bom nuklir B61 AS disimpan di Pangkalan Udara Ramstein.

Jika terjadi konflik, bom ini akan dikirimkan ke pasukan lokal untuk melengkapi jet tempur Tornado yang berkemampuan nuklir.

Namun, dengan rencana Jerman untuk menggantikan Tornado dengan F-35 menjelang akhir dekade ini, situasi keamanan di Eropa mungkin mengalami pergeseran signifikan.

Pada 1 Juni 2024, Angkatan Udara Kerajaan Belanda menjadi operator asing pertama yang melengkapi F-35A dengan hulu ledak nuklir B61.

Langkah ini memperkuat peran F-35 dalam sistem berbagi nuklir AS, terutama di negara-negara mitra seperti Italia, Belgia, Jerman, dan Turki.

Dengan fitur avionik dan siluman canggih, F-35 terus meningkatkan kapabilitas serangan nuklir mitra NATO, sekaligus menjadikan kemampuan Rafale Prancis tampak lebih tertinggal.

Namun, potensi penarikan diri AS dari perjanjian berbagi nuklirnya dapat mempersulit negara-negara Eropa dalam mempertahankan kemampuan nuklir mereka.

Saat ini, hanya Israel yang diketahui memiliki kemampuan untuk memodifikasi F-35 agar dapat membawa senjata nuklir non-Amerika.

Jika AS benar-benar menarik diri, negara-negara Eropa kemungkinan akan menghadapi dilema besar.

Mengandalkan jet tempur buatan Amerika yang canggih tetapi terikat pada persenjataan AS, atau bergantung pada payung nuklir Prancis yang dianggap kurang mumpuni dibandingkan sistem nuklir AS.

Di tengah seruan yang semakin kuat untuk meningkatkan kemampuan nuklir ofensif Eropa, tantangan utama yang dihadapi benua ini adalah bagaimana menjaga keseimbangan kekuatan tanpa terlalu bergantung pada AS.

Opsi penyebaran Rafale bersenjata nuklir ke Jerman mungkin menjadi bagian dari solusi yang ditawarkan Prancis, tetapi efektivitasnya masih menjadi tanda tanya besar di tengah perkembangan pesat teknologi persenjataan modern.