TNI Rekam Keberadaan Macan Kumbang Jawa di Gunung Sanggabuana: Fakta Menarik Sang Predator Langka
- Youtube/tvOneNews
VIVA, Banyumas – Upaya TNI dalam menelusuri kehidupan satwa liar di hutan Gunung Sanggabuana, Karawang, membuahkan hasil yang mengejutkan. Kamera trap yang dipasang di kawasan tersebut berhasil merekam sejumlah satwa langka, termasuk penampakan macan kumbang jawa—salah satu hewan paling misterius dan dilindungi di Indonesia. Temuan ini memberi harapan baru bagi dunia konservasi, bahwa hutan-hutan Jawa masih menyimpan kekayaan fauna yang luar biasa.
Macan Kumbang Bukan Spesies Baru
Meski sering dianggap hewan berbeda, macan kumbang sebenarnya hanyalah macan tutul jawa (Panthera pardus melas) dengan kondisi melanisme, yaitu pigmen hitam yang dominan pada bulu. Jika dilihat lebih dekat atau terkena cahaya, tutul khas macan tutul tetap bisa terlihat samar di balik warna hitam legamnya.
Predator Puncak di Pulau Jawa
Sejak harimau jawa dinyatakan punah pada dekade 1980-an, macan tutul jawa otomatis menjadi predator puncak di ekosistem Jawa. Dengan tubuh ramping namun kuat, mereka memburu berbagai mangsa seperti rusa, kijang, babi hutan, hingga monyet ekor panjang. Peran mereka sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Populasi Sangat Terbatas
Status macan tutul jawa, termasuk yang berwarna hitam, kini Kritis (Critically Endangered) menurut IUCN. Diperkirakan hanya tersisa ratusan ekor di alam liar. Penampakan di Gunung Sanggabuana memberi secercah harapan bahwa populasinya masih bertahan di luar taman nasional besar.
Habitat Favorit
Macan kumbang jawa umumnya mendiami hutan hujan tropis, kawasan pegunungan, dan lembah yang masih lebat vegetasinya. Selain Sanggabuana, keberadaan mereka juga tercatat di Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Slamet, Meru Betiri, hingga Semeru.
Ancaman Serius
Meski begitu, nasib macan kumbang jawa masih terancam. Deforestasi, perburuan liar, dan konflik dengan manusia menjadi faktor utama penurunan populasinya. Banyak warga yang menganggap macan kumbang sebagai ancaman ternak, sehingga rawan diburu atau diracun.
Harapan Konservasi
Temuan kamera trap oleh TNI ini memberi sinyal positif: upaya konservasi harus diperluas, tidak hanya di kawasan taman nasional, tapi juga di hutan-hutan rakyat yang masih menjadi rumah bagi satwa langka. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat keamanan dibutuhkan agar generasi mendatang masih bisa menyaksikan sang predator hitam ini berkeliaran di hutan Jawa.