Meriah! Pagelaran Tangine Seni Budaya Hidupkan Tradisi Purbalingga, Konsep Luar Biasa

Pagelaran Tangine Seni Budaya Purbalingga
Sumber :
  • Tangkapan layar/Instagram @humaspurbalingga

Ribuan warga memadati Pendopo Dipokusumo pada Minggu (14/9/2025) dalam acara Pagelaran Tangine Seni Budaya Purbalingga.

Viva, Banyumas – Pagelaran Tangine Seni Budaya Purbalingga berlangsung meriah.

Ribuan warga memadati Pendopo Dipokusumo pada Minggu (14/9/2025).

Acara terbuka untuk umum, turut hadir kepala OPD, camat, serta kades/lurah se-Purbalingga.

Acara menarik dalam waktu berdurasi sekitar empat jam.

Tampilan perpaduan seni tradisi antara lain Wayang Semi Sandosa, tarian, monolog sejarah, hingga lengger Banyumasan. 

Dilansir dari akun Instagram @humaspurbalingga menjelaskan jika rangkaian acara dimulai dengan Gending Soran sebagai pembuka.

Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif bersama Wabup Dimas Prasetyahani disambut Tari Gambyong Pari Anom. 

Pada inti acara, Dalang Ki Tuwuh Permana Jati membawakan pagelaran wayang kulit, diawali prolog karawitan dengan iringan gamelan yang turut dimainkan Bupati dan Wabup.

Selain pertunjukan wayang, penampilan lain juga menyemarakkan acara. 

Fragmen cerita diselingi pertunjukan Budalan Kuda Kepang, Monolog/Wedar Sujarah oleh budayawan Agus Sukoco. Lagu Wis Wayahe oleh Mas Sigit Blewuk menjadi penutup acara.

Bupati Fahmi menegaskan konsep 'Pendopo untuk Rakyat' benar-benar diwujudkan melalui kegiatan ini. 

Pendopo ini sebagai ruang bagi masyarakat dari berbagai golongan dan berbagai bidang, tidak hanya untuk golongan dan bidang tertentu saja

Ribuan warga memadati Pendopo Dipokusumo pada Minggu (14/9/2025) dalam acara Pagelaran Tangine Seni Budaya Purbalingga.

Viva, Banyumas – Pagelaran Tangine Seni Budaya Purbalingga berlangsung meriah.

Ribuan warga memadati Pendopo Dipokusumo pada Minggu (14/9/2025).

Acara terbuka untuk umum, turut hadir kepala OPD, camat, serta kades/lurah se-Purbalingga.

Acara menarik dalam waktu berdurasi sekitar empat jam.

Tampilan perpaduan seni tradisi antara lain Wayang Semi Sandosa, tarian, monolog sejarah, hingga lengger Banyumasan. 

Dilansir dari akun Instagram @humaspurbalingga menjelaskan jika rangkaian acara dimulai dengan Gending Soran sebagai pembuka.

Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif bersama Wabup Dimas Prasetyahani disambut Tari Gambyong Pari Anom. 

Pada inti acara, Dalang Ki Tuwuh Permana Jati membawakan pagelaran wayang kulit, diawali prolog karawitan dengan iringan gamelan yang turut dimainkan Bupati dan Wabup.

Selain pertunjukan wayang, penampilan lain juga menyemarakkan acara. 

Fragmen cerita diselingi pertunjukan Budalan Kuda Kepang, Monolog/Wedar Sujarah oleh budayawan Agus Sukoco. Lagu Wis Wayahe oleh Mas Sigit Blewuk menjadi penutup acara.

Bupati Fahmi menegaskan konsep 'Pendopo untuk Rakyat' benar-benar diwujudkan melalui kegiatan ini. 

Pendopo ini sebagai ruang bagi masyarakat dari berbagai golongan dan berbagai bidang, tidak hanya untuk golongan dan bidang tertentu saja