Penonton The Conjuring Dibioskop Malah Disuguhi Iklan Program Pemerintah Prabowo, Dira: Rasanya Agak Aneh

Pakar komunikasi publik dari Universitas Indonesia, Ratri Adityasari, menjelaskan bahwa promosi kebijakan pemerintah perlu mempertimbangkan konteks audiens dan medium yang digunakan.

“Bioskop memang efektif menjangkau segmen tertentu, tetapi harus jelas tujuannya. Jika informasinya tidak relevan dengan suasana hiburan, justru bisa menimbulkan resistensi,” katanya. Ratri menekankan pentingnya transparansi.

Bila tujuan iklan murni sosialisasi program negara, pesan perlu dikemas sesuai etika komunikasi publik agar tidak menimbulkan kesan politis.

“Timing dan framing sangat berpengaruh. Jangan sampai publik merasa digiring pada momen yang salah,” jelasnya. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak bioskop maupun instansi pemerintah terkait kebijakan penayangan iklan tersebut.

Namun, diskusi yang berkembang di media sosial menunjukkan bahwa publik ingin pemerintah lebih selektif dalam memilih medium komunikasi, terutama di ruang hiburan. Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara promosi capaian pemerintah dan kenyamanan masyarakat.

Pemilihan kanal komunikasi yang tepat akan membuat pesan lebih efektif sekaligus menghindari kontroversi yang tidak perlu.