Pemkab Blora Kucurkan Rp43,07 Miliar Bantuan Desa, PKD Jati dan Situs Wora Wari Jadi Program Prioritas
- ANTARA/Gunawan
Pemkab Blora menyalurkan Rp43,07 miliar melalui Bankab 2025 untuk 136 desa. Anggaran difokuskan pada pembangunan infrastruktur, ekonomi, kesehatan, dan pariwisata, termasuk pembangunan PKD Jati serta revitalisasi situs Wora Wari.
VIVA, Banyumas – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, tahun 2025 ini kembali mengalokasikan Bantuan Keuangan Kabupaten (Bankab) untuk desa-desa.
Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp43,07 miliar, yang akan disalurkan kepada 136 desa dari 271 desa di wilayah Blora.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp58,02 miliar. Namun, bantuan tetap diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan di tingkat desa, berdampingan dengan Dana Desa (DD).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora, Yayuk Windrati, menjelaskan bahwa penentuan besar kecilnya anggaran dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Dinas PMD berperan memfasilitasi penyaluran agar tepat sasaran.
"Anggaran sebesar Rp43,07 miliar itu, nantinya dibagikan kepada 136 desa dari total 271 desa di Kabupaten Blora. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp58,02 miliar," ujar Yayuk dikutip dari ANTARA pada Senin (15/9/2025).
Bankab Blora 2025 diprioritaskan untuk empat sektor penting: infrastruktur, ekonomi, kesehatan, dan pariwisata. Sejumlah desa telah menyiapkan program pembangunan sesuai kebutuhan warganya.
Beberapa contoh program yang akan dibiayai dari Bankab antara lain:
- Pembangunan jalan paving di Dukuh Kedungsumur, Desa Bacem, Kecamatan Banjarejo senilai Rp170 juta, untuk memperlancar akses warga.
- Pendirian ruko pasar di Dukuh Ngebring, Desa Kacangan, Kecamatan Todanan senilai Rp150 juta, sebagai ruang usaha bagi pedagang kecil.
- Pembangunan gedung Pos Kesehatan Desa (PKD) di Desa Jati, Kecamatan Jati senilai Rp200 juta, guna meningkatkan layanan kesehatan.
- Revitalisasi situs Wora Wari di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu senilai Rp600 juta, sebagai upaya mengangkat potensi wisata lokal.
Yayuk menambahkan, penyaluran anggaran akan disertai dengan pengawasan ketat.
"Tak berhenti pada penyaluran, pemerintah juga menekankan pentingnya monitoring. Petugas akan turun langsung mengecek kesesuaian pekerjaan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), sekaligus memastikan administrasi pertanggungjawaban lengkap," tegasnya.
Salah satu yang menyambut baik bantuan Bankab 2025 adalah Kepala Desa Jati, Supardi. Ia menuturkan, pembangunan PKD di desanya sangat penting untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat.
"Sebelum adanya PKD baru, layanan kesehatan di Desa Jati berjalan kurang optimal karena keterbatasan gedung dan sarana penunjang," jelasnya.
Dengan anggaran Rp200 juta, gedung PKD Jati dirancang agar memiliki fasilitas pemeriksaan dasar, termasuk laboratorium sederhana untuk tes darah rutin. Tenaga kesehatan dari puskesmas juga akan ditempatkan agar layanan lebih maksimal.
Supardi menambahkan, keberadaan PKD baru diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak.
"Dengan anggaran sebesar Rp200 juta, kebutuhan dasar kesehatan masyarakat dapat terakomodasi dengan baik. Keberadaan PKD baru diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan, terutama untuk kesehatan ibu dan anak," katanya.