Mengintip Spesifikasi Giuseppe Garibaldi, Kapal Induk Legendaris Italia yang Dikabarkan Akan Dibeli RI
- instagram @Germannavyphotograph
Giuseppe Garibaldi, kapal induk ringan Italia, punya sejarah panjang dan spesifikasi tangguh. Jika direkonstruksi, kapal ini siap perkuat armada laut Indonesia
Viva, Banyumas - Rencana Indonesia mengakuisisi kapal induk ringan asal Italia, Giuseppe Garibaldi (C 551), memantik perhatian publik. Jika terwujud, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kapal induk.
Di balik wacana tersebut, publik penasaran dengan sejarah panjang serta spesifikasi teknis kapal legendaris yang sudah lebih dari 40 tahun beroperasi ini.
Sejarah Singkat
Giuseppe Garibaldi dibangun oleh perusahaan galangan Fincantieri di Monfalcone, Italia.
Proses pembangunan dimulai pada 1981, diluncurkan pada 1983, dan resmi beroperasi pada 1985. Kapal ini dinamai sesuai pahlawan Italia abad ke-19, Giuseppe Garibaldi, seorang jenderal yang berperan besar dalam penyatuan Italia.
Selama lebih dari empat dekade, kapal induk ini aktif dalam berbagai misi internasional, termasuk di Somalia, Kosovo, Afghanistan, hingga Libya.
Catatan panjang kiprahnya membuat kapal ini dianggap sebagai salah satu aset berharga Angkatan Laut Italia.
Spesifikasi Teknis
Dilansir dari laman Viva, Secara teknis, Giuseppe Garibaldi termasuk kategori kapal induk ringan, meski secara resmi disebut kapal penjelajah pengangkut pesawat.
Berikut detail utama:
- Panjang: 180 meter
- Lebar: 33 meter
- Bobot penuh: 14.000 ton
- Mesin penggerak: 4 turbin gas LM2500
- Tenaga: >80.000 tenaga kuda
- Kecepatan maksimum: 30 knot (56 km/jam)
- Jarak jelajah: 7.000 mil laut Kru: ±830 personel, termasuk teknisi udara dan staf komando
- Kemampuan: mendukung jet tempur STOVL seperti AV-8B Harrier II dan berbagai jenis helikopter
Dengan spesifikasi tersebut, Giuseppe Garibaldi memiliki daya tempur dan fleksibilitas tinggi untuk operasi laut maupun udara. Dalam konfigurasi standar, kapal ini mampu membawa 12–16 pesawat, termasuk pesawat tempur Harrier II dan helikopter serbaguna. Di hanggar bawah dek, kapal dapat menampung 6–8 pesawat atau 8–12 helikopter.
Jika benar diakuisisi Indonesia, rencananya kapal ini akan direkonstruksi besar-besaran. Rencana modernisasi meliputi perluasan dek, penambahan sistem radar terbaru, hingga integrasi pesawat nirawak (drone) untuk memperkuat daya tempur.
Meski rekonstruksi membutuhkan biaya besar, Giuseppe Garibaldi diyakini mampu meningkatkan kemampuan TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara.
Keberadaannya juga akan menjadi simbol kekuatan maritim Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Dengan kombinasi sejarah panjang dan teknologi modern, Giuseppe Garibaldi berpotensi menjadi aset strategis jika benar-benar berlabuh di Tanah Air
Giuseppe Garibaldi, kapal induk ringan Italia, punya sejarah panjang dan spesifikasi tangguh. Jika direkonstruksi, kapal ini siap perkuat armada laut Indonesia
Viva, Banyumas - Rencana Indonesia mengakuisisi kapal induk ringan asal Italia, Giuseppe Garibaldi (C 551), memantik perhatian publik. Jika terwujud, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kapal induk.
Di balik wacana tersebut, publik penasaran dengan sejarah panjang serta spesifikasi teknis kapal legendaris yang sudah lebih dari 40 tahun beroperasi ini.
Sejarah Singkat
Giuseppe Garibaldi dibangun oleh perusahaan galangan Fincantieri di Monfalcone, Italia.
Proses pembangunan dimulai pada 1981, diluncurkan pada 1983, dan resmi beroperasi pada 1985. Kapal ini dinamai sesuai pahlawan Italia abad ke-19, Giuseppe Garibaldi, seorang jenderal yang berperan besar dalam penyatuan Italia.
Selama lebih dari empat dekade, kapal induk ini aktif dalam berbagai misi internasional, termasuk di Somalia, Kosovo, Afghanistan, hingga Libya.
Catatan panjang kiprahnya membuat kapal ini dianggap sebagai salah satu aset berharga Angkatan Laut Italia.
Spesifikasi Teknis
Dilansir dari laman Viva, Secara teknis, Giuseppe Garibaldi termasuk kategori kapal induk ringan, meski secara resmi disebut kapal penjelajah pengangkut pesawat.
Berikut detail utama:
- Panjang: 180 meter
- Lebar: 33 meter
- Bobot penuh: 14.000 ton
- Mesin penggerak: 4 turbin gas LM2500
- Tenaga: >80.000 tenaga kuda
- Kecepatan maksimum: 30 knot (56 km/jam)
- Jarak jelajah: 7.000 mil laut Kru: ±830 personel, termasuk teknisi udara dan staf komando
- Kemampuan: mendukung jet tempur STOVL seperti AV-8B Harrier II dan berbagai jenis helikopter
Dengan spesifikasi tersebut, Giuseppe Garibaldi memiliki daya tempur dan fleksibilitas tinggi untuk operasi laut maupun udara. Dalam konfigurasi standar, kapal ini mampu membawa 12–16 pesawat, termasuk pesawat tempur Harrier II dan helikopter serbaguna. Di hanggar bawah dek, kapal dapat menampung 6–8 pesawat atau 8–12 helikopter.
Jika benar diakuisisi Indonesia, rencananya kapal ini akan direkonstruksi besar-besaran. Rencana modernisasi meliputi perluasan dek, penambahan sistem radar terbaru, hingga integrasi pesawat nirawak (drone) untuk memperkuat daya tempur.
Meski rekonstruksi membutuhkan biaya besar, Giuseppe Garibaldi diyakini mampu meningkatkan kemampuan TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara.
Keberadaannya juga akan menjadi simbol kekuatan maritim Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Dengan kombinasi sejarah panjang dan teknologi modern, Giuseppe Garibaldi berpotensi menjadi aset strategis jika benar-benar berlabuh di Tanah Air