Fakta Kasus Ojol Mutilasi Kekasih di Mojokerto: Dari 63 Potongan Daging Ditemukan hingga Identitas Korban Terkuak
- instagram @polres_mojokerto
Kasus mutilasi Mojokerto bermula dari temuan potongan daging kecil. Polisi temukan 63 bagian tubuh lalu berhasil mengidentifikasi korban wanita asal Lamongan
Viva, Banyumas - Kasus mutilasi yang menggemparkan Mojokerto akhirnya mulai terkuak. Bermula dari penemuan potongan daging kecil oleh warga setempat, misteri tersebut mengarah pada fakta tragis pembunuhan seorang perempuan muda asal Lamongan, Jawa Timur.
Peristiwa ini pertama kali mencuat ketika Suliswanto (30), warga Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, menemukan potongan daging saat mencari rumput untuk ternaknya. Awalnya ia mengira itu sisa hewan liar.
Namun, ketika melangkah lebih jauh, ia mendapati potongan kaki manusia. Temuan itu segera dilaporkan ke pihak berwajib. Dilansir dari laman InstagramPolres Mojokerto bersama Unit Inafis dan Tim K9 Polda Jatim langsung melakukan penyisiran intensif di lokasi.
Hasilnya mengejutkan: ditemukan total 63 bagian tubuh manusia, mulai dari jaringan otot, lemak, kulit kepala, hingga potongan kaki dan tangan. Potongan tersebut tersebar dalam radius 100–200 meter di sekitar jurang Desa Pacet Selatan.
Identitas korban kemudian berhasil diungkap setelah polisi menemukan potongan tangan yang masih utuh sidik jarinya. Dengan bantuan alat Mambis (Mobile Automated Multi-Biometric Identification System), sidik jari tersebut dipindai dan terdeteksi milik seorang perempuan bernama TAR (25) asal Lamongan, yang diketahui sebagai alumni Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Menurut informasi kepolisian, korban selama ini tinggal di Surabaya dan jarang berkomunikasi dengan keluarganya.
Fakta lain terungkap bahwa korban diduga memiliki hubungan dekat dengan pria berinisial A, seorang pengemudi ojek online (ojol), yang akhirnya ditangkap polisi sebagai terduga pelaku.
Pengungkapan kasus mutilasi ini membuat publik terkejut, apalagi korban dan pelaku diketahui tinggal bersama di sebuah kamar kos di kawasan Lidah Wetan, Surabaya. Ketua RT setempat bahkan menyebut pelaku sosok yang pendiam dan tertutup. Sementara tetangga korban menyebut keduanya sempat menikah siri.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, membenarkan pihaknya sudah menangkap terduga pelaku. “Iya benar, besok kita rilis,” ujarnya, Minggu (7/9/2025). Saat ini seluruh potongan tubuh korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong untuk proses autopsi lebih lanjut.
Kasus mutilasi Mojokerto menjadi salah satu tindak kriminal paling sadis tahun ini. Publik berharap kepolisian dapat segera mengungkap motif di balik perbuatan keji tersebut dan memberikan keadilan bagi korban maupun keluarganya
Kasus mutilasi Mojokerto bermula dari temuan potongan daging kecil. Polisi temukan 63 bagian tubuh lalu berhasil mengidentifikasi korban wanita asal Lamongan
Viva, Banyumas - Kasus mutilasi yang menggemparkan Mojokerto akhirnya mulai terkuak. Bermula dari penemuan potongan daging kecil oleh warga setempat, misteri tersebut mengarah pada fakta tragis pembunuhan seorang perempuan muda asal Lamongan, Jawa Timur.
Peristiwa ini pertama kali mencuat ketika Suliswanto (30), warga Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, menemukan potongan daging saat mencari rumput untuk ternaknya. Awalnya ia mengira itu sisa hewan liar.
Namun, ketika melangkah lebih jauh, ia mendapati potongan kaki manusia. Temuan itu segera dilaporkan ke pihak berwajib. Dilansir dari laman InstagramPolres Mojokerto bersama Unit Inafis dan Tim K9 Polda Jatim langsung melakukan penyisiran intensif di lokasi.
Hasilnya mengejutkan: ditemukan total 63 bagian tubuh manusia, mulai dari jaringan otot, lemak, kulit kepala, hingga potongan kaki dan tangan. Potongan tersebut tersebar dalam radius 100–200 meter di sekitar jurang Desa Pacet Selatan.
Identitas korban kemudian berhasil diungkap setelah polisi menemukan potongan tangan yang masih utuh sidik jarinya. Dengan bantuan alat Mambis (Mobile Automated Multi-Biometric Identification System), sidik jari tersebut dipindai dan terdeteksi milik seorang perempuan bernama TAR (25) asal Lamongan, yang diketahui sebagai alumni Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Menurut informasi kepolisian, korban selama ini tinggal di Surabaya dan jarang berkomunikasi dengan keluarganya.
Fakta lain terungkap bahwa korban diduga memiliki hubungan dekat dengan pria berinisial A, seorang pengemudi ojek online (ojol), yang akhirnya ditangkap polisi sebagai terduga pelaku.
Pengungkapan kasus mutilasi ini membuat publik terkejut, apalagi korban dan pelaku diketahui tinggal bersama di sebuah kamar kos di kawasan Lidah Wetan, Surabaya. Ketua RT setempat bahkan menyebut pelaku sosok yang pendiam dan tertutup. Sementara tetangga korban menyebut keduanya sempat menikah siri.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, membenarkan pihaknya sudah menangkap terduga pelaku. “Iya benar, besok kita rilis,” ujarnya, Minggu (7/9/2025). Saat ini seluruh potongan tubuh korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong untuk proses autopsi lebih lanjut.
Kasus mutilasi Mojokerto menjadi salah satu tindak kriminal paling sadis tahun ini. Publik berharap kepolisian dapat segera mengungkap motif di balik perbuatan keji tersebut dan memberikan keadilan bagi korban maupun keluarganya