Pembangunan Jembatan Weton Kulon Kebumen Dengan Rp14,8 M Hibah BNPB Dimulai, Bupati Lilis Tekankan Mutu dan Keamanan
- BPBD Kebumen
Bupati Lilis Nuryani meninjau pembangunan Jembatan Weton Kulon yang rusak akibat banjir bandang. Pembangunan ini menggunakan hibah BNPB Rp14,8 miliar dan ditargetkan selesai Desember 2025
Viva, Banyumas - Bupati Kebumen Lilis Nuryani menghadiri kegiatan Pemantauan Lapangan Pelaksanaan Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di Ruang Kerja Bupati, Kamis (4/9/2025).
Dalam kesempatan ini, Bupati Lilis meninjau progres pembangunan Jembatan Weton Kulon yang menjadi prioritas utama dalam rehabilitasi pascabencana di Kecamatan Puring dan Buayan. Jembatan Weton Kulon sebelumnya rusak parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah darurat, jembatan sementara dibangun dari bahan bambu, namun hal itu tidak cukup untuk menampung beban lalu lintas yang terus meningkat. Dengan bantuan hibah senilai Rp14,8 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pembangunan jembatan permanen dimulai pada 8 April 2025 dan ditargetkan selesai pada 8 Desember 2025.
Desain jembatan baru ini menggunakan sistem abutment to abutment tanpa pilar tengah, dengan bahan rangka baja yang lebih kuat dan tahan lama.
Sistem ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan jembatan terhadap arus deras dan risiko kerusakan, terutama selama musim hujan. Dengan bahan yang lebih kokoh dan desain yang lebih modern, jembatan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan yang sering terjadi pada struktur jembatan tradisional.
Bupati Lilis Nuryani menyampaikan bahwa pembangunan jembatan ini lebih dari sekadar proyek infrastruktur.
"Jembatan ini adalah simbol pemulihan dan harapan baru bagi masyarakat. Kehadirannya akan memperlancar akses transportasi, distribusi barang, serta mendorong pemulihan ekonomi pascabencana," ujar Bupati Lilis dalam sambutannya dikutip dari BPBD Kebumen.
Lebih lanjut, Bupati Lilis juga menekankan pentingnya kualitas dan keselamatan kerja dalam proyek ini. Ia mengimbau agar semua pihak yang terlibat, baik dari kontraktor maupun pemerintah daerah, untuk menjaga standar kualitas dalam setiap tahap pembangunan.
"Komunikasi yang baik dengan masyarakat juga sangat penting agar proyek ini berjalan dengan lancar dan selesai sesuai target," tambahnya.
Proyek pembangunan Jembatan Weton Kulon ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi juga untuk memperkuat perekonomian lokal.
Jembatan baru ini akan membuka akses yang lebih luas bagi warga Kecamatan Puring dan Buayan, memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan dengan lebih aman dan cepat, serta memperlancar distribusi barang dan jasa yang esensial bagi kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya proyek ini, diharapkan kawasan yang sempat terisolasi akibat rusaknya jembatan dapat kembali pulih dan berkembang, mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bupati Lilis Nuryani meninjau pembangunan Jembatan Weton Kulon yang rusak akibat banjir bandang. Pembangunan ini menggunakan hibah BNPB Rp14,8 miliar dan ditargetkan selesai Desember 2025
Viva, Banyumas - Bupati Kebumen Lilis Nuryani menghadiri kegiatan Pemantauan Lapangan Pelaksanaan Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di Ruang Kerja Bupati, Kamis (4/9/2025).
Dalam kesempatan ini, Bupati Lilis meninjau progres pembangunan Jembatan Weton Kulon yang menjadi prioritas utama dalam rehabilitasi pascabencana di Kecamatan Puring dan Buayan. Jembatan Weton Kulon sebelumnya rusak parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah darurat, jembatan sementara dibangun dari bahan bambu, namun hal itu tidak cukup untuk menampung beban lalu lintas yang terus meningkat. Dengan bantuan hibah senilai Rp14,8 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pembangunan jembatan permanen dimulai pada 8 April 2025 dan ditargetkan selesai pada 8 Desember 2025.
Desain jembatan baru ini menggunakan sistem abutment to abutment tanpa pilar tengah, dengan bahan rangka baja yang lebih kuat dan tahan lama.
Sistem ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan jembatan terhadap arus deras dan risiko kerusakan, terutama selama musim hujan. Dengan bahan yang lebih kokoh dan desain yang lebih modern, jembatan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan yang sering terjadi pada struktur jembatan tradisional.
Bupati Lilis Nuryani menyampaikan bahwa pembangunan jembatan ini lebih dari sekadar proyek infrastruktur.
"Jembatan ini adalah simbol pemulihan dan harapan baru bagi masyarakat. Kehadirannya akan memperlancar akses transportasi, distribusi barang, serta mendorong pemulihan ekonomi pascabencana," ujar Bupati Lilis dalam sambutannya dikutip dari BPBD Kebumen.
Lebih lanjut, Bupati Lilis juga menekankan pentingnya kualitas dan keselamatan kerja dalam proyek ini. Ia mengimbau agar semua pihak yang terlibat, baik dari kontraktor maupun pemerintah daerah, untuk menjaga standar kualitas dalam setiap tahap pembangunan.
"Komunikasi yang baik dengan masyarakat juga sangat penting agar proyek ini berjalan dengan lancar dan selesai sesuai target," tambahnya.
Proyek pembangunan Jembatan Weton Kulon ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi juga untuk memperkuat perekonomian lokal.
Jembatan baru ini akan membuka akses yang lebih luas bagi warga Kecamatan Puring dan Buayan, memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan dengan lebih aman dan cepat, serta memperlancar distribusi barang dan jasa yang esensial bagi kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya proyek ini, diharapkan kawasan yang sempat terisolasi akibat rusaknya jembatan dapat kembali pulih dan berkembang, mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat