Terduga Provokator Aksi Purbalingga Ternyata Warga Purwokerto, Akun Bobynkedagardagar Mendadak Viral

Terduga provokator aksi teridentifikasi
Sumber :
  • Tiktok @bobynkedagardagar

Kericuhan aksi di Mapolres Purbalingga dipicu provokasi akun @Bobynkedagardagar. Polisi ungkap sosoknya warga Purwokerto dan dalami jejak digital untuk penyelidikan

Viva, Banyumas - Kericuhan dalam aksi demonstrasi di depan Mapolres Purbalingga pada Sabtu (30/8/2025) masih menjadi sorotan publik. Aksi yang awalnya bertujuan untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob, justru berujung ricuh.

Di balik kericuhan itu, polisi kini menyoroti sosok terduga provokator yang diketahui adalah pemilik akun Instagram @Bobynkedagardagar. Dari penelusuran, pria tersebut ternyata warga Purwokerto dan saat ini akun tersebut telah hilang.

Dalam unggahannya di media sosial, salah satunya di akun Tiktok @Bobynkedagardagar dengan jelas menayangkan aksinya memanjat pagar Mapolres Purbalingga. Tak hanya itu, ia juga terdengar mengajak massa untuk melakukan tindakan anarkis.

Aksi yang awalnya berlangsung damai pun berubah menjadi haru biru setelah provokasi itu memancing emosi sebagian peserta. Situasi semakin tidak terkendali hingga polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Insiden ini bahkan mengganggu aktivitas di sekitar RS Harapan Ibu Purbalingga karena gas air mata terbawa angin ke area rumah sakit. Yang mengejutkan, pemilik akun @Bobynkedagardagar ternyata bukan orang sembarangan di dunia maya.

Dalam bio Instagramnya, ia memperkenalkan diri sebagai brand ambassador beberapa produk, mulai dari kuliner hingga otomotif. Namun, dalam beberapa siaran langsung (live) di akun media sosialnya, ia kerap memberikan dukungan terhadap aksi demonstrasi yang berujung anarkis.

Fakta ini membuat publik bertanya-tanya bagaimana seseorang yang memiliki peran di dunia bisnis dan promosi bisa terlibat dalam tindakan provokatif yang merugikan banyak pihak.

Pihak kepolisian saat ini masih mendalami dugaan keterlibatan akun @Bobynkedagardagar dalam kericuhan tersebut. Aparat menilai provokasi yang dilakukan di media sosial maupun secara langsung di lokasi aksi menjadi faktor pemicu pecahnya kerusuhan.

Selain memeriksa jejak digital, polisi juga berkoordinasi dengan saksi-saksi di lapangan untuk memastikan peran terduga provokator. Tidak menutup kemungkinan pemilik akun tersebut akan dimintai keterangan resmi.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh disalahgunakan untuk memprovokasi tindakan anarkis.

Demonstrasi yang seharusnya berjalan damai justru berubah ricuh akibat ulah segelintir orang. Publik kini menunggu langkah tegas aparat dalam menangani kasus ini, sekaligus berharap agar aksi solidaritas di masa depan bisa berlangsung tertib dan sesuai aturan hukum

Kericuhan aksi di Mapolres Purbalingga dipicu provokasi akun @Bobynkedagardagar. Polisi ungkap sosoknya warga Purwokerto dan dalami jejak digital untuk penyelidikan

Viva, Banyumas - Kericuhan dalam aksi demonstrasi di depan Mapolres Purbalingga pada Sabtu (30/8/2025) masih menjadi sorotan publik. Aksi yang awalnya bertujuan untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob, justru berujung ricuh.

Di balik kericuhan itu, polisi kini menyoroti sosok terduga provokator yang diketahui adalah pemilik akun Instagram @Bobynkedagardagar. Dari penelusuran, pria tersebut ternyata warga Purwokerto dan saat ini akun tersebut telah hilang.

Dalam unggahannya di media sosial, salah satunya di akun Tiktok @Bobynkedagardagar dengan jelas menayangkan aksinya memanjat pagar Mapolres Purbalingga. Tak hanya itu, ia juga terdengar mengajak massa untuk melakukan tindakan anarkis.

Aksi yang awalnya berlangsung damai pun berubah menjadi haru biru setelah provokasi itu memancing emosi sebagian peserta. Situasi semakin tidak terkendali hingga polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Insiden ini bahkan mengganggu aktivitas di sekitar RS Harapan Ibu Purbalingga karena gas air mata terbawa angin ke area rumah sakit. Yang mengejutkan, pemilik akun @Bobynkedagardagar ternyata bukan orang sembarangan di dunia maya.

Dalam bio Instagramnya, ia memperkenalkan diri sebagai brand ambassador beberapa produk, mulai dari kuliner hingga otomotif. Namun, dalam beberapa siaran langsung (live) di akun media sosialnya, ia kerap memberikan dukungan terhadap aksi demonstrasi yang berujung anarkis.

Fakta ini membuat publik bertanya-tanya bagaimana seseorang yang memiliki peran di dunia bisnis dan promosi bisa terlibat dalam tindakan provokatif yang merugikan banyak pihak.

Pihak kepolisian saat ini masih mendalami dugaan keterlibatan akun @Bobynkedagardagar dalam kericuhan tersebut. Aparat menilai provokasi yang dilakukan di media sosial maupun secara langsung di lokasi aksi menjadi faktor pemicu pecahnya kerusuhan.

Selain memeriksa jejak digital, polisi juga berkoordinasi dengan saksi-saksi di lapangan untuk memastikan peran terduga provokator. Tidak menutup kemungkinan pemilik akun tersebut akan dimintai keterangan resmi.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh disalahgunakan untuk memprovokasi tindakan anarkis.

Demonstrasi yang seharusnya berjalan damai justru berubah ricuh akibat ulah segelintir orang. Publik kini menunggu langkah tegas aparat dalam menangani kasus ini, sekaligus berharap agar aksi solidaritas di masa depan bisa berlangsung tertib dan sesuai aturan hukum