Terprovokasi Hoaks, Pelajar yang Ikut Demo di Kebumen Akhirnya Dipulangkan ke Orang Tua

Pelajar dipulangkan usai ikut demo anarkis di Kebumen
Sumber :
  • Pemkab Kebumen

Pelajar Kebumen terprovokasi hoaks hingga ikut demo anarkis. Setelah diamankan, mereka dipulangkan ke orang tua. Bupati ingatkan pentingnya literasi digital dan pengawasan keluarga

Viva, Banyumas - Fenomena demonstrasi anarkis di Kebumen baru-baru ini kembali menyita perhatian publik. Ironisnya, aksi tersebut melibatkan sejumlah pelajar yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Mereka diduga ikut turun ke jalan setelah terprovokasi isu menyesatkan yang tersebar luas di media sosial.

Menurut laporan yang beredardi Pemkab Kebumen, banyak dari pelajar itu bahkan belum sepenuhnya memahami tuntutan demonstrasi. Sebagian besar hanya terbawa arus pergaulan dan terpancing oleh narasi provokatif.

Usai diamankan aparat kepolisian, para pelajar tersebut dipulangkan ke orang tua masing-masing dengan harapan ada pendampingan yang lebih ketat. Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, menegaskan bahwa fenomena ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama keluarga.

Orang tua diimbau untuk lebih aktif mengawasi pergaulan anak dan membimbing mereka dalam memanfaatkan teknologi digital. Literasi digital menjadi kunci agar generasi muda tidak mudah terperangkap hoaks yang berpotensi memicu konflik sosial.

Selain itu, pihak kepolisian bersama pemerintah daerah juga berkomitmen memperkuat edukasi di sekolah-sekolah. Program pembinaan karakter dan sosialisasi terkait bahaya hoaks direncanakan untuk mencegah kasus serupa terulang kembali.

Pelajar diharapkan lebih cerdas dalam menyikapi informasi, terutama yang beredar di media sosial tanpa sumber jelas. Kegiatan Parenting Day yang digelar di Gedung Tri Brata Polres Kebumen menjadi momentum penting untuk mengingatkan orang tua akan peran mereka dalam membangun generasi yang tangguh.

Melalui forum ini, diharapkan kesadaran kolektif masyarakat semakin tumbuh untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kondusivitas daerah.

Kasus pelajar yang terlibat demo anarkis bukan hanya persoalan disiplin, tetapi juga mencerminkan lemahnya filterisasi informasi di kalangan generasi muda. Jika tidak diatasi sejak dini, dikhawatirkan mereka akan kembali terjerumus dalam tindakan serupa di masa depan.

Dengan sinergi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah, Kebumen diharapkan dapat membentengi generasi mudanya dari dampak negatif hoaks dan provokasi.

Langkah nyata ini penting agar para pelajar lebih fokus membangun masa depan yang cerah daripada terlibat dalam aksi yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat luas

Pelajar Kebumen terprovokasi hoaks hingga ikut demo anarkis. Setelah diamankan, mereka dipulangkan ke orang tua. Bupati ingatkan pentingnya literasi digital dan pengawasan keluarga

Viva, Banyumas - Fenomena demonstrasi anarkis di Kebumen baru-baru ini kembali menyita perhatian publik. Ironisnya, aksi tersebut melibatkan sejumlah pelajar yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Mereka diduga ikut turun ke jalan setelah terprovokasi isu menyesatkan yang tersebar luas di media sosial.

Menurut laporan yang beredardi Pemkab Kebumen, banyak dari pelajar itu bahkan belum sepenuhnya memahami tuntutan demonstrasi. Sebagian besar hanya terbawa arus pergaulan dan terpancing oleh narasi provokatif.

Usai diamankan aparat kepolisian, para pelajar tersebut dipulangkan ke orang tua masing-masing dengan harapan ada pendampingan yang lebih ketat. Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, menegaskan bahwa fenomena ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama keluarga.

Orang tua diimbau untuk lebih aktif mengawasi pergaulan anak dan membimbing mereka dalam memanfaatkan teknologi digital. Literasi digital menjadi kunci agar generasi muda tidak mudah terperangkap hoaks yang berpotensi memicu konflik sosial.

Selain itu, pihak kepolisian bersama pemerintah daerah juga berkomitmen memperkuat edukasi di sekolah-sekolah. Program pembinaan karakter dan sosialisasi terkait bahaya hoaks direncanakan untuk mencegah kasus serupa terulang kembali.

Pelajar diharapkan lebih cerdas dalam menyikapi informasi, terutama yang beredar di media sosial tanpa sumber jelas. Kegiatan Parenting Day yang digelar di Gedung Tri Brata Polres Kebumen menjadi momentum penting untuk mengingatkan orang tua akan peran mereka dalam membangun generasi yang tangguh.

Melalui forum ini, diharapkan kesadaran kolektif masyarakat semakin tumbuh untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kondusivitas daerah.

Kasus pelajar yang terlibat demo anarkis bukan hanya persoalan disiplin, tetapi juga mencerminkan lemahnya filterisasi informasi di kalangan generasi muda. Jika tidak diatasi sejak dini, dikhawatirkan mereka akan kembali terjerumus dalam tindakan serupa di masa depan.

Dengan sinergi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah, Kebumen diharapkan dapat membentengi generasi mudanya dari dampak negatif hoaks dan provokasi.

Langkah nyata ini penting agar para pelajar lebih fokus membangun masa depan yang cerah daripada terlibat dalam aksi yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat luas