Tersapu Ombak di Tebing Titanic, Survivor Asal Kebumen Ditemukan Meninggal
- instagram @kantorsar_cilacap
Warsito (35) asal Kebumen hilang tersapu ombak di Tebing Titanic, Cilacap. Setelah dua hari pencarian, Tim SAR menemukannya meninggal dan operasi resmi ditutup
Viva, Banyumas - Tragedi laut kembali terjadi di perairan Cilacap, Jawa Tengah. Seorang pria bernama Warsito (35), warga asal Pasir, Kebumen, dilaporkan hilang setelah tersapu ombak besar di sekitar tebing yang dikenal masyarakat dengan sebutan Tebing Titanic atau Watu Bale.
Setelah dilakukan pencarian intensif selama dua hari, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (31/8) pukul 15.20 WIB.
Dikutip dari laman Instagram Kantorsar Cilacap, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, M. Abdullah, menyampaikan bahwa korban ditemukan sekitar 500 meter ke arah barat dari lokasi kejadian.
Saat ditemukan, tubuh Warsito masih mengambang di permukaan air. Tim rescue yang berada di lokasi langsung berenang untuk mengevakuasi korban ke tepi pantai, sebelum kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup. Seluruh unsur yang terlibat, termasuk Basarnas, relawan, dan masyarakat sekitar, dikembalikan ke satuannya masing-masing.
Penutupan operasi ini menjadi akhir dari pencarian yang dilakukan secara maksimal sejak korban pertama kali dilaporkan hilang. Sebelumnya, peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu (30/8) sekitar pukul 08.30 WIB.
Saat itu, korban sedang memetik kerang umpan bintur di bawah tebing Watu Bale. Namun, ombak besar tiba-tiba datang dan menghantam Warsito sejauh 40 meter.
Meski sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke arah bebatuan, ia kembali dihantam ombak hingga akhirnya terseret arus dan hilang dari pandangan.
Dalam upaya pencarian, Tim SAR gabungan membagi operasi menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan penyisiran di permukaan air menggunakan LCR hingga 2 nautical mile ke arah barat dari lokasi kejadian.
SRU 2 mengerahkan jukung SAR Lawet Perkasa dengan pola penyisiran yang sama. Sementara SRU 3 melakukan penyisiran darat di sekitar Pantai Pasir dan pemantauan udara menggunakan drone thermal.
Meski cuaca sempat menjadi tantangan, kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil. Penemuan jasad Warsito sekaligus menutup misteri hilangnya korban yang sempat menyita perhatian warga sekitar.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada ketika beraktivitas di sekitar pantai selatan Jawa. Ombak besar dan arus kuat bisa datang secara tiba-tiba, terutama di kawasan yang dikenal berbahaya seperti tebing Watu Bale
Warsito (35) asal Kebumen hilang tersapu ombak di Tebing Titanic, Cilacap. Setelah dua hari pencarian, Tim SAR menemukannya meninggal dan operasi resmi ditutup
Viva, Banyumas - Tragedi laut kembali terjadi di perairan Cilacap, Jawa Tengah. Seorang pria bernama Warsito (35), warga asal Pasir, Kebumen, dilaporkan hilang setelah tersapu ombak besar di sekitar tebing yang dikenal masyarakat dengan sebutan Tebing Titanic atau Watu Bale.
Setelah dilakukan pencarian intensif selama dua hari, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (31/8) pukul 15.20 WIB.
Dikutip dari laman Instagram Kantorsar Cilacap, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, M. Abdullah, menyampaikan bahwa korban ditemukan sekitar 500 meter ke arah barat dari lokasi kejadian.
Saat ditemukan, tubuh Warsito masih mengambang di permukaan air. Tim rescue yang berada di lokasi langsung berenang untuk mengevakuasi korban ke tepi pantai, sebelum kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup. Seluruh unsur yang terlibat, termasuk Basarnas, relawan, dan masyarakat sekitar, dikembalikan ke satuannya masing-masing.
Penutupan operasi ini menjadi akhir dari pencarian yang dilakukan secara maksimal sejak korban pertama kali dilaporkan hilang. Sebelumnya, peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu (30/8) sekitar pukul 08.30 WIB.
Saat itu, korban sedang memetik kerang umpan bintur di bawah tebing Watu Bale. Namun, ombak besar tiba-tiba datang dan menghantam Warsito sejauh 40 meter.
Meski sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke arah bebatuan, ia kembali dihantam ombak hingga akhirnya terseret arus dan hilang dari pandangan.
Dalam upaya pencarian, Tim SAR gabungan membagi operasi menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan penyisiran di permukaan air menggunakan LCR hingga 2 nautical mile ke arah barat dari lokasi kejadian.
SRU 2 mengerahkan jukung SAR Lawet Perkasa dengan pola penyisiran yang sama. Sementara SRU 3 melakukan penyisiran darat di sekitar Pantai Pasir dan pemantauan udara menggunakan drone thermal.
Meski cuaca sempat menjadi tantangan, kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil. Penemuan jasad Warsito sekaligus menutup misteri hilangnya korban yang sempat menyita perhatian warga sekitar.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada ketika beraktivitas di sekitar pantai selatan Jawa. Ombak besar dan arus kuat bisa datang secara tiba-tiba, terutama di kawasan yang dikenal berbahaya seperti tebing Watu Bale