Kekayaan Sri Mulyani Tembus Rp92,8 Triliun, Naik 16,3 Persen Dibanding Tahun Lalu Ada Mobil Baru, Kas Bertambah

Sri Mulyani laporkan kekayaan tembus Rp92,8 triliun
Sumber :
  • instagram @smindrawati

Kekayaan Sri Mulyani pada LHKPN 2024 naik 16,3% menjadi Rp92,8 triliun. Peningkatan terbesar berasal dari surat berharga, kas, dan aset transportasi baru

Viva, Banyumas - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, kembali melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk periode 2024. Berdasarkan data yang disampaikan pada 21 Maret 2025 melalui aplikasi e-LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total kekayaan Sri Mulyani tercatat mencapai Rp92,85 triliun.

Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp13,01 triliun atau 16,3% dibandingkan laporan tahun sebelumnya yang sebesar Rp79,84 triliun. Peningkatan kekayaan ini mencakup sejumlah kategori aset. Tanah dan bangunan menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp49,54 triliun, naik tipis sekitar 1,13% dari tahun 2023.

Properti tersebut tersebar di Tangerang Selatan, Tangerang, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, hingga aset luar negeri. Selain itu, aset berupa alat transportasi dan mesin meningkat signifikan, terutama karena adanya pembelian mobil baru Toyota Innova Zenix tahun 2024 dengan nilai Rp638,9 juta. Hal ini membuat total aset kendaraan Sri Mulyani melonjak dari Rp204,81 juta menjadi Rp782,9 juta atau naik 282,24%.

Pada kategori surat berharga, lonjakan sangat mencolok terjadi dengan peningkatan hampir 44%. Dari semula Rp24,28 triliun pada 2023, kini mencapai Rp34,94 triliun. Kenaikan ini menunjukkan diversifikasi investasi yang semakin kuat. Kas dan setara kas juga bertambah 6,78% menjadi Rp16,5 triliun, menandakan adanya peningkatan likuiditas. Meski demikian, tidak semua pos mengalami kenaikan.

Harta bergerak lainnya justru turun 12,28% dari Rp446,52 juta menjadi Rp391,7 juta. Namun secara keseluruhan, akumulasi aset masih mencatatkan pertumbuhan positif yang signifikan. Di sisi kewajiban, Sri Mulyani melaporkan utang sebesar Rp9,31 triliun, sedikit turun 2,31% dari tahun sebelumnya.

Dengan demikian, total kekayaan bersih setelah dikurangi utang mencapai Rp92,85 triliun. Laporan LHKPN ini menjadi bukti kepatuhan Sri Mulyani dalam transparansi harta kekayaan penyelenggara negara.