Drainase Buruk Perparah Banjir di Kawunganten, BPBD Cilacap Lakukan Kaji Cepat
- pexel @JESUS ADRIÁN SAAVEDRA
Viva, Banyumas - Banjir kembali melanda wilayah Kabupaten Cilacap, tepatnya di Kecamatan Kawunganten, Senin (18/8/2025) malam. Hujan deras dengan intensitas tinggi selama berjam-jam menyebabkan aliran sungai dan saluran drainase meluap. Akibatnya, sedikitnya 49 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air antara 20 hingga 50 sentimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap segera menurunkan tim ke lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat. Dari pendataan awal, banjir tidak hanya menggenangi rumah, tetapi juga merendam sejumlah fasilitas umum serta jalan lingkungan.
Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu karena akses menuju beberapa titik menjadi sulit dilalui. Dikutip dari informasi yang diunggah akun Instagram @info_cilacap.id, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menjelaskan bahwa hujan deras sejak sore hari memperparah luapan air sungai.
Ditambah dengan sistem drainase yang kurang memadai, air tidak bisa mengalir dengan lancar sehingga masuk ke pemukiman warga. Sejumlah ruas jalan yang biasanya menjadi akses utama juga ikut terendam. Jalan Raya Kubangkangkung SPBU – Soto Kubangkangkung, Jalan Raya Pasar Kawunganten, hingga depan SMPN 2 Kawunganten sempat digenangi air.
Bahkan, Puskesmas Kawunganten juga tidak luput dari banjir dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Meski demikian, genangan di fasilitas kesehatan tersebut berangsur surut pada malam hari. Hingga saat ini, belum ada laporan warga yang harus mengungsi. BPBD memastikan kondisi masih terkendali, meski petugas tetap siaga memantau situasi.
Bantuan darurat dipersiapkan jika banjir kembali meluas atau intensitas hujan meningkat. Faktor utama penyebab banjir selain curah hujan tinggi adalah kapasitas drainase yang tidak mampu menampung volume air.
Minimnya saluran air yang representatif membuat genangan cepat terbentuk, terutama di kawasan padat penduduk. Hal ini menunjukkan pentingnya perbaikan infrastruktur drainase agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan.