Resmi! Pabrik POLY di Karawang Ditutup Permanen Usai Lesunya Industri Serat

Ilustrasi Pabrik POLY Karawang resmi ditutup permanen 2025
Sumber :
  • pexel @pixabay

Viva, Banyumas - PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) resmi menutup secara permanen unit produksi Pabrik Kimia dan Serat yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Langkah ini diambil setelah sebelumnya pabrik tersebut dihentikan sementara sejak 1 November 2024.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Minggu (10/8/2025), manajemen POLY menyampaikan bahwa keputusan ini dipicu oleh kondisi lingkungan bisnis yang tidak mendukung. Faktor global maupun domestik disebut sebagai penyebab utama lesunya permintaan produk serat.

Beberapa hal yang menjadi tekanan bagi industri antara lain kelebihan kapasitas global, kenaikan tarif ekspor ke Amerika Serikat, dan kenaikan harga bahan baku. Sementara itu, di dalam negeri, ketidakjelasan penerapan bea anti-dumping serta revisi aturan impor yang belum sesuai harapan industri turut memperburuk situasi.

Dikutip dari akun Instagram @informasi_kawarang, Manajemen dalam keterangan resminya mengatakan Lingkungan bisnis saat ini membuat permintaan produk serat menurun signifikan. Setelah enam bulan tidak beroperasi, pemeliharaan fasilitas pabrik Karawang dinilai terlalu mahal dan tidak layak secara teknis maupun komersial.

Sebelumnya, POLY masih menjaga fasilitas pabrik Karawang dengan harapan bisa kembali beroperasi jika ada solusi yang memungkinkan. Namun, kondisi pasar yang tak kunjung membaik membuat opsi tersebut akhirnya ditutup.

Penutupan ini dipastikan akan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan. Manajemen mengakui pendapatan penjualan tahunan POLY mulai tahun 2025 dan seterusnya akan menurun akibat tidak beroperasinya pabrik Karawang.

Revisi proyeksi bisnis pun sedang dipersiapkan untuk menyesuaikan realitas operasional terbaru. Saat ini, POLY masih menjalankan proses restrukturisasi utang bersama Kementerian Keuangan. Manajemen mengakui negosiasi masih berjalan, namun kemungkinan besar akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kesepakatan final.

Sebagai langkah ke depan, POLY akan fokus pada operasi pabriknya di Kaliwungu-Kendal. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga keberlangsungan bisnis di tengah tekanan pasar, sembari mencari peluang yang lebih berkelanjutan.

Keputusan ini menjadi catatan penting bagi industri serat kimia di Indonesia. Lesunya permintaan global dan dinamika kebijakan dalam negeri dinilai berpengaruh besar terhadap kelangsungan usaha.

Para pengamat menilai bahwa efisiensi, inovasi produk, dan dukungan regulasi yang jelas sangat dibutuhkan agar industri bisa kembali bangkit.

Dengan penutupan pabrik Karawang, masyarakat dan pelaku usaha kini menunggu langkah strategis POLY dalam menjaga keberlanjutan bisnis, terutama di tengah persaingan industri serat yang semakin ketat

Viva, Banyumas - PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) resmi menutup secara permanen unit produksi Pabrik Kimia dan Serat yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Langkah ini diambil setelah sebelumnya pabrik tersebut dihentikan sementara sejak 1 November 2024.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Minggu (10/8/2025), manajemen POLY menyampaikan bahwa keputusan ini dipicu oleh kondisi lingkungan bisnis yang tidak mendukung. Faktor global maupun domestik disebut sebagai penyebab utama lesunya permintaan produk serat.

Beberapa hal yang menjadi tekanan bagi industri antara lain kelebihan kapasitas global, kenaikan tarif ekspor ke Amerika Serikat, dan kenaikan harga bahan baku. Sementara itu, di dalam negeri, ketidakjelasan penerapan bea anti-dumping serta revisi aturan impor yang belum sesuai harapan industri turut memperburuk situasi.

Dikutip dari akun Instagram @informasi_kawarang, Manajemen dalam keterangan resminya mengatakan Lingkungan bisnis saat ini membuat permintaan produk serat menurun signifikan. Setelah enam bulan tidak beroperasi, pemeliharaan fasilitas pabrik Karawang dinilai terlalu mahal dan tidak layak secara teknis maupun komersial.

Sebelumnya, POLY masih menjaga fasilitas pabrik Karawang dengan harapan bisa kembali beroperasi jika ada solusi yang memungkinkan. Namun, kondisi pasar yang tak kunjung membaik membuat opsi tersebut akhirnya ditutup.

Penutupan ini dipastikan akan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan. Manajemen mengakui pendapatan penjualan tahunan POLY mulai tahun 2025 dan seterusnya akan menurun akibat tidak beroperasinya pabrik Karawang.

Revisi proyeksi bisnis pun sedang dipersiapkan untuk menyesuaikan realitas operasional terbaru. Saat ini, POLY masih menjalankan proses restrukturisasi utang bersama Kementerian Keuangan. Manajemen mengakui negosiasi masih berjalan, namun kemungkinan besar akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kesepakatan final.

Sebagai langkah ke depan, POLY akan fokus pada operasi pabriknya di Kaliwungu-Kendal. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga keberlangsungan bisnis di tengah tekanan pasar, sembari mencari peluang yang lebih berkelanjutan.

Keputusan ini menjadi catatan penting bagi industri serat kimia di Indonesia. Lesunya permintaan global dan dinamika kebijakan dalam negeri dinilai berpengaruh besar terhadap kelangsungan usaha.

Para pengamat menilai bahwa efisiensi, inovasi produk, dan dukungan regulasi yang jelas sangat dibutuhkan agar industri bisa kembali bangkit.

Dengan penutupan pabrik Karawang, masyarakat dan pelaku usaha kini menunggu langkah strategis POLY dalam menjaga keberlanjutan bisnis, terutama di tengah persaingan industri serat yang semakin ketat