Tarif AS 39 persen Picu Krisis Politik: Akankah Swiss Batalkan Pembelian Pesawat Tempur F-35A Senilai Miliaran Dolar?

Pesawat Tempur F-35A
Sumber :
  • armyrecognition.com

VIVA, BanyumasPesawat tempur F-35A yang menjadi pusat modernisasi kekuatan udara Swiss kini berada di persimpangan jalan politik dan strategis.

Dilansir dari armyrecognition.com menurut laporan Bloomberg pada 7 Agustus 2025, koalisi anggota parlemen Swiss yang semakin besar mendorong pembatalan kontrak senilai CHF 7,3 miliar (setara USD 9,1 miliar) untuk 36 unit F-35A Lightning II produksi Lockheed Martin.

Tekanan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif 39% pada seluruh ekspor Swiss, tarif tertinggi untuk negara maju mana pun yang memicu ketegangan perdagangan sekaligus perdebatan sengit di parlemen.

Ditandatangani pada 2022, pengadaan F-35A menjadi kesepakatan militer terbesar Swiss. Pesawat tempur generasi kelima ini dipilih setelah mengungguli Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, dan Saab Gripen E dalam simulasi operasional Angkatan Udara Swiss.

Paket kontrak mencakup sistem misi lengkap, integrasi persenjataan, simulator pelatihan, dukungan logistik, tautan data aman, serta infrastruktur perencanaan misi. Pengiriman dijadwalkan mulai 2027, dengan target kesiapan operasional pada 2030.

Pemerintah Swiss sebelumnya menilai F-35A unggul dalam kesadaran situasional, kemampuan bertahan di wilayah udara sengketa, serta efisiensi biaya siklus hidup.

Namun, tarif perdagangan AS yang baru memicu pertanyaan: apakah logis tetap membeli pesawat tempur dari negara yang memberlakukan kebijakan ekonomi agresif terhadap Swiss?

F-35A: Teknologi Siluman dan Sensor Terpadu

Varian F-35A yang dipesan Swiss adalah model lepas landas dan pendaratan konvensional dengan teknologi siluman.

Ditenagai mesin Pratt & Whitney F135, pesawat ini mampu melaju hingga Mach 1,6 dengan jangkauan 2.200 km.

Sensor canggih seperti radar AESA AN/APG-81, EOTS, dan Distributed Aperture System memberikan pilot data medan tempur real-time melalui helmet-mounted display system.

F-35A juga mampu membawa amunisi presisi seperti AIM-120 AMRAAM dan GBU-31 JDAM secara internal untuk mempertahankan siluman.

Oposisi Politik Menguat

Sejak tarif 39% diberlakukan pada Juli 2025, partai oposisi, termasuk Partai Hijau dan Partai Sosial Demokrat bersama faksi liberal semakin lantang menyerukan pembatalan atau renegosiasi kontrak.

Mereka berpendapat, membeli pesawat tempur bernilai miliaran dolar dari AS saat ketegangan perdagangan memanas adalah langkah politis yang keliru.

Alternatifnya, Swiss diminta memperkuat kerja sama dengan industri pertahanan Eropa seperti Airbus, Dassault Aviation, atau Saab.

Tantangan Strategis bagi Pertahanan Swiss

Meski netral secara militer, Swiss tetap memerlukan armada modern untuk menggantikan F/A-18 Hornet yang akan pensiun pada 2030.

Tanpa pesawat tempur generasi kelima, Swiss berisiko tertinggal dalam teknologi pertahanan udara, mengurangi kemampuan menjaga kedaulatan wilayah di tengah ancaman modern seperti rudal hipersonik dan drone tempur.

Keputusan Krusial Menanti

Sidang parlemen September 2025 akan menjadi momen krusial. Opsi yang dipertimbangkan mencakup penangguhan, renegosiasi, hingga pembatalan kontrak.

Pilihan ini bukan sekadar soal pengadaan pesawat tempur, tetapi arah strategi pertahanan Swiss yakni tetap selaras dengan mitra transatlantik atau mempererat hubungan dengan industri pertahanan Eropa di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.