Mengintip Kekuatan BMP 3F, Tank Amfibi Mematikan Milik TNI AL Indonesia

Ilustrasi Tank amfibi BMP-3F andalan TNI AL di misi tempur
Sumber :
  • pexel @Malanca Stanislav

Viva, Banyumas - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang luas. Mobilitas tempur di dua medan sekaligus, darat dan laut, menjadi kebutuhan vital bagi militer. Salah satu andalan TNI Angkatan Laut dalam operasi amfibi adalah BMP-3F, tank tempur canggih buatan Rusia yang telah digunakan sejak 2010.

Berbeda dari kendaraan tempur biasa, BMP-3F dirancang untuk bermanuver cepat di darat sekaligus mampu langsung masuk ke air tanpa kendala. Kemampuan ini membuatnya sangat cocok untuk misi lintas laut, pendaratan pantai, dan pertempuran di wilayah perairan. Berikut 3 kekuatan dari tank BMP 3F yang dikutip dari Viva.

1. Performa Tangguh di Dua Medan Tempur

BMP-3F dibekali mesin diesel UTD-29M bertenaga 500 hp yang efisien dan tangguh di medan berat. Di darat, tank ini mampu melaju hingga 72 km/jam, sementara di air kecepatannya mencapai 10 km/jam.

Kombinasi kecepatan dan daya tahan ini menjadikannya salah satu kendaraan tempur amfibi terbaik di kelasnya. Selain mobilitas tinggi, BMP-3F memiliki desain bodi modern yang memudahkan pergerakan di berbagai kondisi tempur.

Kemampuan amfibinya memungkinkannya bergerak cepat dari pantai ke darat atau sebaliknya tanpa perlu persiapan panjang.

2. Persenjataan Lengkap dan Mematikan

Kekuatan BMP-3F bukan hanya pada mobilitasnya, tetapi juga pada persenjataannya yang fleksibel dan mematikan. Tank ini dilengkapi meriam 100 mm yang mampu menembakkan proyektil dan rudal anti-tank, kanon otomatis 30 mm, serta tiga senapan mesin 7,62 mm. Kombinasi persenjataan ini memungkinkan BMP-3F menghadapi berbagai ancaman, mulai dari kendaraan lapis baja, pasukan infanteri, hingga target di laut.

Kemampuan menyerang dari jarak dekat hingga jauh menjadikannya aset berharga bagi Korps Marinir TNI AL.

3. Modernisasi untuk Tantangan Masa Depan

Pada akhir 2024, TNI AL mulai membahas program modernisasi BMP-3F. Fokusnya meliputi peningkatan sistem kendali tembak, perlindungan awak, dan integrasi senjata terbaru. Modernisasi ini dilakukan bekerja sama dengan PT Teknologi Militer Indonesia dan High Precision Weapons dari Rusia. Langkah ini diharapkan membuat BMP-3F semakin siap menghadapi tantangan medan tempur modern, baik dalam operasi amfibi maupun misi lintas wilayah perairan.

4. Simbol Kekuatan Tempur Amfibi Indonesia

Dengan kombinasi mobilitas tinggi, persenjataan lengkap, dan rencana modernisasi, BMP-3F tetap menjadi ujung tombak kekuatan tempur amfibi TNI AL. Keberadaannya tidak hanya memperkuat pertahanan laut Indonesia, tetapi juga menjadi simbol kemampuan militer yang siap menjaga kedaulatan negara di darat maupun laut

Viva, Banyumas - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang luas. Mobilitas tempur di dua medan sekaligus, darat dan laut, menjadi kebutuhan vital bagi militer. Salah satu andalan TNI Angkatan Laut dalam operasi amfibi adalah BMP-3F, tank tempur canggih buatan Rusia yang telah digunakan sejak 2010.

Berbeda dari kendaraan tempur biasa, BMP-3F dirancang untuk bermanuver cepat di darat sekaligus mampu langsung masuk ke air tanpa kendala. Kemampuan ini membuatnya sangat cocok untuk misi lintas laut, pendaratan pantai, dan pertempuran di wilayah perairan. Berikut 3 kekuatan dari tank BMP 3F yang dikutip dari Viva.

1. Performa Tangguh di Dua Medan Tempur

BMP-3F dibekali mesin diesel UTD-29M bertenaga 500 hp yang efisien dan tangguh di medan berat. Di darat, tank ini mampu melaju hingga 72 km/jam, sementara di air kecepatannya mencapai 10 km/jam.

Kombinasi kecepatan dan daya tahan ini menjadikannya salah satu kendaraan tempur amfibi terbaik di kelasnya. Selain mobilitas tinggi, BMP-3F memiliki desain bodi modern yang memudahkan pergerakan di berbagai kondisi tempur.

Kemampuan amfibinya memungkinkannya bergerak cepat dari pantai ke darat atau sebaliknya tanpa perlu persiapan panjang.

2. Persenjataan Lengkap dan Mematikan

Kekuatan BMP-3F bukan hanya pada mobilitasnya, tetapi juga pada persenjataannya yang fleksibel dan mematikan. Tank ini dilengkapi meriam 100 mm yang mampu menembakkan proyektil dan rudal anti-tank, kanon otomatis 30 mm, serta tiga senapan mesin 7,62 mm. Kombinasi persenjataan ini memungkinkan BMP-3F menghadapi berbagai ancaman, mulai dari kendaraan lapis baja, pasukan infanteri, hingga target di laut.

Kemampuan menyerang dari jarak dekat hingga jauh menjadikannya aset berharga bagi Korps Marinir TNI AL.

3. Modernisasi untuk Tantangan Masa Depan

Pada akhir 2024, TNI AL mulai membahas program modernisasi BMP-3F. Fokusnya meliputi peningkatan sistem kendali tembak, perlindungan awak, dan integrasi senjata terbaru. Modernisasi ini dilakukan bekerja sama dengan PT Teknologi Militer Indonesia dan High Precision Weapons dari Rusia. Langkah ini diharapkan membuat BMP-3F semakin siap menghadapi tantangan medan tempur modern, baik dalam operasi amfibi maupun misi lintas wilayah perairan.

4. Simbol Kekuatan Tempur Amfibi Indonesia

Dengan kombinasi mobilitas tinggi, persenjataan lengkap, dan rencana modernisasi, BMP-3F tetap menjadi ujung tombak kekuatan tempur amfibi TNI AL. Keberadaannya tidak hanya memperkuat pertahanan laut Indonesia, tetapi juga menjadi simbol kemampuan militer yang siap menjaga kedaulatan negara di darat maupun laut