Golkar Diisukan Mau Gulingkan Bahlil, Ini Kata Meutya Hafid dan Nusron Wahid
- instagram @golkar.indonesia
Viva, Banyumas - Partai Golkar kembali diterpa isu politik internal. Kabar mengenai rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggulingkan Bahlil Lahadalia dari kursi Ketua Umum mencuat di publik. Namun, dua tokoh penting Golkar, yakni Meutya Hafid dan Nusron Wahid, langsung menepis rumor tersebut.
Meutya Hafid, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, dengan tegas menyebut isu Munaslub hanyalah upaya untuk memecah belah soliditas partai. Menurutnya, seluruh kader Golkar justru tengah fokus mengawal program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, baik di eksekutif maupun legislatif.
“Kami meyakini seluruh kader Partai Golkar dari pusat hingga ke tingkat desa sedang fokus mendukung program-program Presiden yang berdampak langsung bagi masyarakat,” jelas Meutya dalam keterangannya pada Senin, 4 Agustus 2025 dilansir dari tvonenews.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada agenda Munaslub dalam waktu dekat.
Sebaliknya, Ketum Golkar Bahlil Lahadalia justru tengah mendorong percepatan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) di 38 provinsi, dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2025.
Sikap senada juga disampaikan oleh Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian DPP Partai Golkar, Nusron Wahid. Ia menepis keras kabar yang menyebut dirinya terlibat dalam pembicaraan dengan pihak Istana terkait Munaslub.
“Sampai hari ini, tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya, maupun ke pihak-pihak lain di Partai Golkar soal Munaslub,” tegas Nusron, Minggu, 3 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Nusron menambahkan bahwa isu Munaslub tidak pernah muncul dalam forum internal partai.
Fokus Golkar saat ini adalah mendorong implementasi program unggulan pemerintah, seperti hilirisasi industri, sekolah rakyat, swasembada pangan, dan pembangunan 3 juta rumah.
Ketua Umum Bahlil Lahadalia juga sudah menegaskan bahwa tidak ada satupun topik pembahasan tentang penggantian kepemimpinan partai dalam struktur internal.
Ia mengajak seluruh kader untuk tidak terpengaruh isu-isu politik yang tidak berdasar dan justru merusak konsolidasi partai.
Isu Munaslub Golkar ini memunculkan pertanyaan, siapa yang menyebarkan dan apa motif di baliknya?
Namun, yang pasti, pernyataan tegas dari Meutya Hafid dan Nusron Wahid menegaskan bahwa soliditas Partai Golkar tetap terjaga, dan arah perjuangan partai tetap sejalan dengan pemerintahan yang sedang berjalan
Viva, Banyumas - Partai Golkar kembali diterpa isu politik internal. Kabar mengenai rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggulingkan Bahlil Lahadalia dari kursi Ketua Umum mencuat di publik. Namun, dua tokoh penting Golkar, yakni Meutya Hafid dan Nusron Wahid, langsung menepis rumor tersebut.
Meutya Hafid, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, dengan tegas menyebut isu Munaslub hanyalah upaya untuk memecah belah soliditas partai. Menurutnya, seluruh kader Golkar justru tengah fokus mengawal program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, baik di eksekutif maupun legislatif.
“Kami meyakini seluruh kader Partai Golkar dari pusat hingga ke tingkat desa sedang fokus mendukung program-program Presiden yang berdampak langsung bagi masyarakat,” jelas Meutya dalam keterangannya pada Senin, 4 Agustus 2025 dilansir dari tvonenews.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada agenda Munaslub dalam waktu dekat.
Sebaliknya, Ketum Golkar Bahlil Lahadalia justru tengah mendorong percepatan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) di 38 provinsi, dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2025.
Sikap senada juga disampaikan oleh Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian DPP Partai Golkar, Nusron Wahid. Ia menepis keras kabar yang menyebut dirinya terlibat dalam pembicaraan dengan pihak Istana terkait Munaslub.
“Sampai hari ini, tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya, maupun ke pihak-pihak lain di Partai Golkar soal Munaslub,” tegas Nusron, Minggu, 3 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Nusron menambahkan bahwa isu Munaslub tidak pernah muncul dalam forum internal partai.
Fokus Golkar saat ini adalah mendorong implementasi program unggulan pemerintah, seperti hilirisasi industri, sekolah rakyat, swasembada pangan, dan pembangunan 3 juta rumah.
Ketua Umum Bahlil Lahadalia juga sudah menegaskan bahwa tidak ada satupun topik pembahasan tentang penggantian kepemimpinan partai dalam struktur internal.
Ia mengajak seluruh kader untuk tidak terpengaruh isu-isu politik yang tidak berdasar dan justru merusak konsolidasi partai.
Isu Munaslub Golkar ini memunculkan pertanyaan, siapa yang menyebarkan dan apa motif di baliknya?
Namun, yang pasti, pernyataan tegas dari Meutya Hafid dan Nusron Wahid menegaskan bahwa soliditas Partai Golkar tetap terjaga, dan arah perjuangan partai tetap sejalan dengan pemerintahan yang sedang berjalan