Mesin Rusak di Tengah Laut, Yacht Arka Kinari Diselamatkan di Cilacap, 4 WNA dan 1 WNI Selamat
- instagram @kantorsar_cilacap
Viva, Banyumas - Sebuah kapal jenis yacht bernama Arka Kinari mengalami kerusakan mesin di perairan timur Nusakambangan, Cilacap, pada Senin (28/07/2025). Kapal yang tengah berlayar dari Pantai Serangan Benoa, Bali menuju Pacitan, Jawa Timur itu akhirnya terpaksa menghentikan pelayaran dan meminta bantuan.
Informasi kerusakan mesin ini diterima oleh Kantor SAR Cilacap pada Selasa (29/07/2025) malam, setelah laporan awal disampaikan oleh KSOP Cilacap kepada SROP Cilacap. Menanggapi laporan tersebut, Basarnas bersama Tim SAR Gabungan segera dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi.
Kepala Kantor SAR Cilacap, M. Abdullah, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan cepat untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang kapal.
"Pada pukul 21.47 WIB, tim berhasil menemukan dan mengevakuasi yacht beserta seluruh penumpangnya di perairan Cilacap. Total ada 5 POB (Person on Board) yang terdiri dari 4 WNA dan 1 WNI," ujarnya dilansir dari laman Instagram SAR Cilacap.
Identitas penumpang antara lain: Anestesiana (WNI/36 tahun) asal Palembang Steven Andrew Thomas Knapp (WNA/38 tahun) asal Amerika Serikat Gregory Todd Eifert Marine (WNA/53 tahun) asal Spanyol Yann Willard (WNA/53 tahun) asal Prancis Bochay Issac Drum (WNA/44 tahun) asal Amerika Serikat.
Seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan langsung menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis setelah dievakuasi ke daratan.
Tidak ditemukan adanya cedera serius, sehingga operasi penyelamatan dinyatakan sukses tanpa korban jiwa. Yacht Arka Kinari sendiri diketahui memulai pelayaran pada Senin (21/07/2025) dari Bali menuju Pacitan.
Namun, di tengah perjalanan, mesin kapal mengalami gangguan serius. Meskipun sempat melanjutkan pelayaran menuju Cilacap, kondisi mesin yang tidak memungkinkan memaksa kapten kapal untuk meminta pertolongan.
Dengan keberhasilan evakuasi ini, Kantor SAR Cilacap resmi menutup operasi penyelamatan. Semua unsur SAR gabungan yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Abdullah juga mengapresiasi kerja sama lintas instansi yang terlibat dalam misi penyelamatan ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan teknis kapal sebelum melakukan pelayaran jauh, terutama di perairan terbuka. Pengecekan mesin, perlengkapan keselamatan, dan rencana darurat menjadi hal mutlak untuk mencegah insiden serupa di masa depan
Viva, Banyumas - Sebuah kapal jenis yacht bernama Arka Kinari mengalami kerusakan mesin di perairan timur Nusakambangan, Cilacap, pada Senin (28/07/2025). Kapal yang tengah berlayar dari Pantai Serangan Benoa, Bali menuju Pacitan, Jawa Timur itu akhirnya terpaksa menghentikan pelayaran dan meminta bantuan.
Informasi kerusakan mesin ini diterima oleh Kantor SAR Cilacap pada Selasa (29/07/2025) malam, setelah laporan awal disampaikan oleh KSOP Cilacap kepada SROP Cilacap. Menanggapi laporan tersebut, Basarnas bersama Tim SAR Gabungan segera dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi.
Kepala Kantor SAR Cilacap, M. Abdullah, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan cepat untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang kapal.
"Pada pukul 21.47 WIB, tim berhasil menemukan dan mengevakuasi yacht beserta seluruh penumpangnya di perairan Cilacap. Total ada 5 POB (Person on Board) yang terdiri dari 4 WNA dan 1 WNI," ujarnya dilansir dari laman Instagram SAR Cilacap.
Identitas penumpang antara lain: Anestesiana (WNI/36 tahun) asal Palembang Steven Andrew Thomas Knapp (WNA/38 tahun) asal Amerika Serikat Gregory Todd Eifert Marine (WNA/53 tahun) asal Spanyol Yann Willard (WNA/53 tahun) asal Prancis Bochay Issac Drum (WNA/44 tahun) asal Amerika Serikat.
Seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan langsung menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis setelah dievakuasi ke daratan.
Tidak ditemukan adanya cedera serius, sehingga operasi penyelamatan dinyatakan sukses tanpa korban jiwa. Yacht Arka Kinari sendiri diketahui memulai pelayaran pada Senin (21/07/2025) dari Bali menuju Pacitan.
Namun, di tengah perjalanan, mesin kapal mengalami gangguan serius. Meskipun sempat melanjutkan pelayaran menuju Cilacap, kondisi mesin yang tidak memungkinkan memaksa kapten kapal untuk meminta pertolongan.
Dengan keberhasilan evakuasi ini, Kantor SAR Cilacap resmi menutup operasi penyelamatan. Semua unsur SAR gabungan yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Abdullah juga mengapresiasi kerja sama lintas instansi yang terlibat dalam misi penyelamatan ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan teknis kapal sebelum melakukan pelayaran jauh, terutama di perairan terbuka. Pengecekan mesin, perlengkapan keselamatan, dan rencana darurat menjadi hal mutlak untuk mencegah insiden serupa di masa depan