Misteri Tewasnya 2 Balita di Pantai Sigandu, Autopsi Dilakukan, Ibu Diduga Nekat Ajak Bunuh Diri Bersama Anak

Ilustrasi Tim forensik autopsi balita korban tragedi Pantai Sigandu
Sumber :
  • pexel @pixabay

Viva, Banyumas - 2 balita ditemukan tewas secara tragis di Pantai Sigandu, Batang, Rabu pagi (30/7/2025). Peristiwa ini mengguncang warga sekitar dan menyisakan duka mendalam. Guna mengungkap penyebab pasti kematian, Satreskrim Polres Batang melakukan autopsi terhadap jenazah kedua korban di kamar jenazah RSUD Kalisari Batang, Rabu malam.

Autopsi dilakukan oleh tim Scientific Crime Investigation Biddokkes Polda Jawa Tengah yang dimulai pada pukul 20.36 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.05 WIB. Proses tersebut dilakukan secara tertutup dan diawasi langsung oleh pihak kepolisian.

Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana, melalui Kasat Reskrim AKP Imam Muhtadi, menjelaskan bahwa autopsi diperlukan karena kematian dua balita tersebut dianggap tidak wajar. Kedua jenazah yang sebelumnya telah dipulangkan ke rumah duka, kembali dievakuasi untuk keperluan medis.

Dikutip dari akun Instagram @aslibatang, Imam mengatakan Outopsi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan cara kematian korban. Hasil resminya akan keluar dalam waktu satu minggu. Lebih lanjut, Imam menyebutkan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk ayah dan ibu korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, muncul dugaan kuat bahwa peristiwa ini merupakan tindakan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh ibu korban, yang berinisial VG. Dari hasil investigasi sementara, VG mengajak kedua anaknya ke Pantai Sigandu selepas subuh. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB.

VG membawa anak keduanya di gendongan kiri dan menggandeng anak pertamanya di kanan. Ketiganya diketahui masuk ke laut dan terus melawan ombak menuju ke tengah.

Meski kedua anaknya sempat berusaha melawan dan berontak, VG tetap memegang keduanya hingga akhirnya terhempas ombak dan terpisah. Kedua anak ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, sementara VG selamat.

Imam menambahkan Kami belum menetapkan tersangka kepada VG. Kami juga telah melibatkan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaannya.

Kasus ini masih terus dikembangkan oleh aparat kepolisian untuk memastikan motif dan keadaan sebenarnya di balik tragedi memilukan ini.

Sementara itu, masyarakat Batang turut berduka atas kehilangan dua malaikat kecil yang nyawanya melayang dalam situasi misterius. Polisi berharap hasil autopsi bisa memberikan jawaban pasti dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik tragedi pagi itu di Pantai Sigandu

Viva, Banyumas - 2 balita ditemukan tewas secara tragis di Pantai Sigandu, Batang, Rabu pagi (30/7/2025). Peristiwa ini mengguncang warga sekitar dan menyisakan duka mendalam. Guna mengungkap penyebab pasti kematian, Satreskrim Polres Batang melakukan autopsi terhadap jenazah kedua korban di kamar jenazah RSUD Kalisari Batang, Rabu malam.

Autopsi dilakukan oleh tim Scientific Crime Investigation Biddokkes Polda Jawa Tengah yang dimulai pada pukul 20.36 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.05 WIB. Proses tersebut dilakukan secara tertutup dan diawasi langsung oleh pihak kepolisian.

Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana, melalui Kasat Reskrim AKP Imam Muhtadi, menjelaskan bahwa autopsi diperlukan karena kematian dua balita tersebut dianggap tidak wajar. Kedua jenazah yang sebelumnya telah dipulangkan ke rumah duka, kembali dievakuasi untuk keperluan medis.

Dikutip dari akun Instagram @aslibatang, Imam mengatakan Outopsi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan cara kematian korban. Hasil resminya akan keluar dalam waktu satu minggu. Lebih lanjut, Imam menyebutkan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk ayah dan ibu korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, muncul dugaan kuat bahwa peristiwa ini merupakan tindakan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh ibu korban, yang berinisial VG. Dari hasil investigasi sementara, VG mengajak kedua anaknya ke Pantai Sigandu selepas subuh. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB.

VG membawa anak keduanya di gendongan kiri dan menggandeng anak pertamanya di kanan. Ketiganya diketahui masuk ke laut dan terus melawan ombak menuju ke tengah.

Meski kedua anaknya sempat berusaha melawan dan berontak, VG tetap memegang keduanya hingga akhirnya terhempas ombak dan terpisah. Kedua anak ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, sementara VG selamat.

Imam menambahkan Kami belum menetapkan tersangka kepada VG. Kami juga telah melibatkan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaannya.

Kasus ini masih terus dikembangkan oleh aparat kepolisian untuk memastikan motif dan keadaan sebenarnya di balik tragedi memilukan ini.

Sementara itu, masyarakat Batang turut berduka atas kehilangan dua malaikat kecil yang nyawanya melayang dalam situasi misterius. Polisi berharap hasil autopsi bisa memberikan jawaban pasti dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik tragedi pagi itu di Pantai Sigandu