Gempar di Unsoed! Mahasiswi Laporkan Guru Besar Dugaan Pelecehan, Ini Respons Kampus
- Instagram @unsoedofficial_1963
Viva, Banyumas - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto tengah menjadi sorotan publik usai mencuatnya dugaan kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang guru besar terhadap mahasiswi. Skandal ini mengejutkan berbagai pihak, termasuk kalangan akademik dan mahasiswa.
Kasus dugaan pelecehan ini pertama kali muncul setelah seorang mahasiswi melaporkan tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh seorang pejabat akademik senior kepada Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Unsoed. Ketua Satgas PPK Unsoed, Tri Wuryaningsih, menjelaskan bahwa laporan langsung ditindaklanjuti dengan proses pendampingan terhadap korban.
Selain itu, pihak kampus segera berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Dikutip dari laman Instagram @aliansimahasiswapenggugar, Tri mengatakan Karena ini menyangkut seorang guru besar, Satgas PPK Unsoed merasa perlu memahami secara komprehensif mekanisme penanganannya.
Maka, Satgas berkonsultasi ke Kemendiktisaintek. Pihak kampus juga sudah memulai tahapan klarifikasi terhadap berbagai pihak, termasuk korban, terduga pelaku, serta sejumlah saksi yang dinilai relevan.
Selain proses klarifikasi, pemulihan psikologis terhadap korban menjadi fokus utama. Tri menegaskan bahwa semua langkah penanganan dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk pedoman penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi. Langkah cepat yang diambil oleh kampus ini mendapat beragam respons dari mahasiswa.
Sebagian besar mendesak agar kasus ini tidak ditutup-tutupi, serta menuntut transparansi dan keadilan. Salah satu mahasiswa Unsoed berharap kampus berpihak kepada korban dan tidak melindungi pelaku hanya karena statusnya sebagai guru besar.
Sementara itu, pihak kampus menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan akademik yang aman dan bebas dari kekerasan seksual. Pimpinan Unsoed disebut mendukung sepenuhnya proses hukum dan etik yang sedang berlangsung.