Terungkap! Ini Alasan Nama Abraham Samad Terseret Kasus Ijazah Jokowi
- instagram @abrahamsamad_untukindonesia
Viva, Banyumas - Polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas usai munculnya nama mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dalam proses penyidikan polisi. Publik pun bertanya-tanya: mengapa nama Abraham Samad bisa terseret? Kasus ini bermula dari laporan yang diajukan pihak Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.
Namun, dalam keterangannya pada Sabtu (26/7/2025) di Solo, Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melaporkan nama siapa pun secara spesifik, termasuk Abraham Samad.
“Yang saya laporkan itu adalah peristiwa, bukan nama,” ungkap Jokowi dikutip dari tvonenews, menegaskan bahwa laporan tersebut murni menyoroti dugaan pencemaran nama baik yang berkaitan dengan tudingan penggunaan ijazah palsu.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa nama-nama yang kini mencuat dalam penyidikan, termasuk Abraham Samad, adalah hasil dari pengembangan penyelidikan oleh Polri, bukan berdasarkan permintaan atau inisiatif pihaknya.
“Kemudian ada tindak lanjut penyidikan dari Polri dan muncul nama-nama itu,” kata Jokowi.
Ia juga menekankan bahwa munculnya nama Abraham Samad adalah murni hasil kerja penyidik, bukan karena dilaporkan secara langsung.
Munculnya nama Abraham Samad memang cukup mengejutkan publik. Sebagai mantan Ketua KPK, Samad dikenal vokal dan sempat bersuara dalam sejumlah isu strategis nasional, termasuk menyampaikan pandangan kritis terhadap pejabat negara.
Namun, hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari Abraham Samad mengenai keterkaitannya dengan isu tersebut. Pihak kepolisian belum memberikan penjelasan rinci mengenai peran atau dugaan keterlibatan Samad.
Namun, publik berspekulasi bahwa keterlibatan namanya bisa jadi berkaitan dengan pernyataan-pernyataannya di media atau media sosial yang dianggap berpotensi menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Kasus dugaan ijazah palsu Jokowi sendiri telah lama menjadi bahan polemik di ruang publik. Namun hingga saat ini, tidak ada bukti kuat yang membuktikan adanya pemalsuan ijazah.
Pemerintah menilai isu ini merupakan bagian dari serangan politik dan upaya mendiskreditkan Presiden menjelang tahun politik.
Dengan masuknya nama-nama baru dalam penyidikan, termasuk Abraham Samad, publik tentu menantikan kejelasan hukum dan transparansi dari pihak berwenang agar isu ini tidak terus menjadi bola liar di tengah masyarakat
Viva, Banyumas - Polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas usai munculnya nama mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dalam proses penyidikan polisi. Publik pun bertanya-tanya: mengapa nama Abraham Samad bisa terseret? Kasus ini bermula dari laporan yang diajukan pihak Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.
Namun, dalam keterangannya pada Sabtu (26/7/2025) di Solo, Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melaporkan nama siapa pun secara spesifik, termasuk Abraham Samad.
“Yang saya laporkan itu adalah peristiwa, bukan nama,” ungkap Jokowi dikutip dari tvonenews, menegaskan bahwa laporan tersebut murni menyoroti dugaan pencemaran nama baik yang berkaitan dengan tudingan penggunaan ijazah palsu.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa nama-nama yang kini mencuat dalam penyidikan, termasuk Abraham Samad, adalah hasil dari pengembangan penyelidikan oleh Polri, bukan berdasarkan permintaan atau inisiatif pihaknya.
“Kemudian ada tindak lanjut penyidikan dari Polri dan muncul nama-nama itu,” kata Jokowi.
Ia juga menekankan bahwa munculnya nama Abraham Samad adalah murni hasil kerja penyidik, bukan karena dilaporkan secara langsung.
Munculnya nama Abraham Samad memang cukup mengejutkan publik. Sebagai mantan Ketua KPK, Samad dikenal vokal dan sempat bersuara dalam sejumlah isu strategis nasional, termasuk menyampaikan pandangan kritis terhadap pejabat negara.
Namun, hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari Abraham Samad mengenai keterkaitannya dengan isu tersebut. Pihak kepolisian belum memberikan penjelasan rinci mengenai peran atau dugaan keterlibatan Samad.
Namun, publik berspekulasi bahwa keterlibatan namanya bisa jadi berkaitan dengan pernyataan-pernyataannya di media atau media sosial yang dianggap berpotensi menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Kasus dugaan ijazah palsu Jokowi sendiri telah lama menjadi bahan polemik di ruang publik. Namun hingga saat ini, tidak ada bukti kuat yang membuktikan adanya pemalsuan ijazah.
Pemerintah menilai isu ini merupakan bagian dari serangan politik dan upaya mendiskreditkan Presiden menjelang tahun politik.
Dengan masuknya nama-nama baru dalam penyidikan, termasuk Abraham Samad, publik tentu menantikan kejelasan hukum dan transparansi dari pihak berwenang agar isu ini tidak terus menjadi bola liar di tengah masyarakat