Pertamina Cilacap Ubah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat Ramah Lingkungan
- pexel @Max Avans
Viva, Banyumas - Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap menunjukkan komitmennya terhadap transisi energi nasional dengan menghadirkan inovasi bahan bakar ramah lingkungan. Melalui pemanfaatan used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah, Pertamina Cilacap mulai memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF), sebagai solusi bahan bakar untuk sektor penerbangan yang lebih ramah lingkungan.
Inovasi ini tidak hanya memperkuat strategi dekarbonisasi di sektor energi, namun juga menjawab kebutuhan global akan bahan bakar aviasi rendah emisi. Kilang Cilacap telah menyusun tahap akhir persiapan untuk produksi SAF, yang dijadwalkan dimulai pada pekan keempat Juli 2025 dan berlanjut hingga pertengahan Agustus 2025.
Proses produksi dilakukan dengan menggabungkan minyak jelantah sebagai bahan baku utama ke dalam komposisi bahan bakar avtur, dengan target awal sebesar 8,9 metric barrel (MB) dan pencampuran UCO sebanyak tiga persen.
Dilansir dari Antara, Seluruh persiapan teknis dan operasional telah dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan produksi berjalan lancar. Proyek ini merupakan bagian dari strategi hilirisasi energi Pertamina serta bentuk kontribusi nyata terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).
Selain itu, SAF dari minyak jelantah menjadi dukungan konkret terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin ketujuh mengenai energi bersih dan terjangkau, serta poin kesembilan tentang inovasi dan industrialisasi inklusif.
Pengembangan SAF juga sejalan dengan agenda pembangunan nasional, khususnya Asta Cita kelima yang menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi dalam menciptakan nilai tambah ekonomi.
Dengan mengolah limbah minyak rumah tangga menjadi bahan bakar bernilai tinggi, Pertamina tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga menciptakan model ekonomi sirkular yang mendukung keberlanjutan. Langkah ini juga diharapkan menjadi penggerak bagi industri lain untuk berinovasi dalam menciptakan energi alternatif ramah lingkungan.