Dikenal Ramah, Warga Nalu Tolitoli Penjual Keripik Ini Diduga Ditangkap Densus 88 Terlibat Terorisme

Ilustrasi Densus 88 tangkap warga Nalu terduga teroris
Sumber :
  • pexel @Nadezhda Moryak

Viva, Banyumas - Sebuah penangkapan mengejutkan terjadi di Kelurahan Nalu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/7/2025). Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap seorang warga berinisial LA (53) yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Penangkapan berlangsung di Kompleks Perumahan Bola Indah dan sontak menggemparkan warga setempat.

LA, yang diketahui telah tinggal di Nalu selama lebih dari 20 tahun, dikenal sebagai seorang penjual keripik dan aktif bersosialisasi di lingkungan sekitar. Menurut Lurah Nalu, Ahyar Tauhid, LA merupakan warga ber-KTP Nalu dan cukup lama menetap di wilayah tersebut.

"Sudah puluhan tahun tinggal di Nalu. Dia penjual keripik, dikenal aktif bersosialisasi," ungkap Ahyar dilansir dari Viva.

Penangkapan tersebut menimbulkan keterkejutan di kalangan warga yang selama ini tidak pernah mencurigai aktivitas mencurigakan dari LA. Dalam kesehariannya, LA kerap terlihat beraktivitas bersama keluarga dan bergaul seperti warga pada umumnya.

Saat ditangkap, LA tengah melaksanakan kegiatan rutin bersama keluarganya. Tim Densus 88 menyita beberapa barang bukti dari lokasi penangkapan, antara lain satu buah tas berisi dokumen penting serta dua buah gawai (handphone) yang kini menjadi bagian dari bahan penyelidikan.

Terduga pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Markas Komando (Mako) Brimob Tolitoli untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penyelidikan intensif dilakukan untuk menelusuri keterkaitan LA dengan jaringan terorisme yang mungkin masih aktif di wilayah Indonesia Timur.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah melalui Kasubbid Penmas AKBP Sugeng Lestari menyatakan belum menerima laporan resmi terkait penangkapan ini.

"Gak ada data masuk terkait penangkapan terduga teroris di Tolitoli," ujarnya saat dimintai konfirmasi oleh awak media.

Penangkapan ini menambah daftar panjang operasi senyap Densus 88 dalam upaya pemberantasan jaringan terorisme di Tanah Air.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak langsung menghakimi, serta melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing.

Densus 88 sendiri terus melakukan pengembangan kasus untuk memastikan apakah LA bertindak sendiri atau bagian dari jaringan yang lebih luas. Langkah hukum berikutnya akan ditentukan berdasarkan hasil penyidikan dan temuan bukti lebih lanjut

Viva, Banyumas - Sebuah penangkapan mengejutkan terjadi di Kelurahan Nalu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/7/2025). Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap seorang warga berinisial LA (53) yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Penangkapan berlangsung di Kompleks Perumahan Bola Indah dan sontak menggemparkan warga setempat.

LA, yang diketahui telah tinggal di Nalu selama lebih dari 20 tahun, dikenal sebagai seorang penjual keripik dan aktif bersosialisasi di lingkungan sekitar. Menurut Lurah Nalu, Ahyar Tauhid, LA merupakan warga ber-KTP Nalu dan cukup lama menetap di wilayah tersebut.

"Sudah puluhan tahun tinggal di Nalu. Dia penjual keripik, dikenal aktif bersosialisasi," ungkap Ahyar dilansir dari Viva.

Penangkapan tersebut menimbulkan keterkejutan di kalangan warga yang selama ini tidak pernah mencurigai aktivitas mencurigakan dari LA. Dalam kesehariannya, LA kerap terlihat beraktivitas bersama keluarga dan bergaul seperti warga pada umumnya.

Saat ditangkap, LA tengah melaksanakan kegiatan rutin bersama keluarganya. Tim Densus 88 menyita beberapa barang bukti dari lokasi penangkapan, antara lain satu buah tas berisi dokumen penting serta dua buah gawai (handphone) yang kini menjadi bagian dari bahan penyelidikan.

Terduga pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Markas Komando (Mako) Brimob Tolitoli untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penyelidikan intensif dilakukan untuk menelusuri keterkaitan LA dengan jaringan terorisme yang mungkin masih aktif di wilayah Indonesia Timur.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah melalui Kasubbid Penmas AKBP Sugeng Lestari menyatakan belum menerima laporan resmi terkait penangkapan ini.

"Gak ada data masuk terkait penangkapan terduga teroris di Tolitoli," ujarnya saat dimintai konfirmasi oleh awak media.

Penangkapan ini menambah daftar panjang operasi senyap Densus 88 dalam upaya pemberantasan jaringan terorisme di Tanah Air.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak langsung menghakimi, serta melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing.

Densus 88 sendiri terus melakukan pengembangan kasus untuk memastikan apakah LA bertindak sendiri atau bagian dari jaringan yang lebih luas. Langkah hukum berikutnya akan ditentukan berdasarkan hasil penyidikan dan temuan bukti lebih lanjut