Viral! Bocah Manusia Silver Dimarahi Ibunya Gegara Tak Dapat Uang Mengemis di OKU Timur Jadi Sorotan

Anak kecil dimarahi ibu karena gagal mengemis, viral
Sumber :
  • Tiktok @lampungcityinfo

Viva, Banyumas - Sebuah video berdurasi 1 menit 21 detik yang memperlihatkan seorang bocah manusia silver dimarahi ibunya karena tak mendapatkan uang dari mengemis, mendadak viral di media sosial. Kejadian memilukan ini terjadi di Kota Baru Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Dalam video tersebut, terlihat seorang bocah menangis ketakutan di teras sebuah ruko, sementara ibunya terus memarahi. Momen itu direkam oleh seorang perempuan yang secara spontan menegur si ibu. “Ngapo? Ibu ni idak kasian apo samo adek ini. Dari tadi ku perhatikan dari dalam mobil ibu ni marahi. Idak dapat duit dimarahi. Astagfirullahalazim bu, budak masih kecik mak ini bu,” kata perempuan itu dalam video yang diunggah di akun Tiktok @lampungcityinfo.

Menyikapi viralnya video ini, Pemerintah Kabupaten OKU Timur bergerak cepat melalui Satpol PP dan Linmas, Dinas Sosial, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA).

Mereka langsung turun ke lokasi pada Rabu (16/7/2025) untuk menyelidiki kejadian tersebut. Plt Kepala Satpol PP dan Linmas OKU Timur, Ikra Sentana S STP, membenarkan kejadian tersebut.

Ikra membenarkan setelah diselidiki, ibu dan anak tersebut melakukan aktivitas manusia silver. Menurut Ikra, aktivitas manusia silver yang melibatkan anak-anak sangat membahayakan dan termasuk dalam bentuk eksploitasi anak.

Anak ini sudah diamankan bersama ibunya dan diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lebih lanjut Kepala Dinas Sosial OKU Timur, Hanafi SE MM, menyampaikan bahwa pihaknya memberikan dua opsi kepada ibu anak tersebut, yaitu difasilitasi tinggal di panti sosial atau dipulangkan ke daerah asal.

Namun, ibu tersebut menolak tinggal di panti sosial. Hanafi mengatakan Dinsos OKU Timur mengatakan ibu dan anak tersebut telah dikembalikan ke daerah asalnya dengan catatan tidak boleh eksploitasi anak untuk mengemis.

Ia menambahkan, jika tindakan serupa kembali terjadi, maka pihaknya akan mengambil langkah hukum dengan menempatkan anak ke panti sosial secara paksa. Hingga malam hari, tim gabungan dari Pemkab OKU Timur terus melakukan patroli di titik-titik rawan untuk menertibkan pengemis, pengamen, dan manusia silver.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat dan aparat untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap eksploitasi anak di ruang publik

Viva, Banyumas - Sebuah video berdurasi 1 menit 21 detik yang memperlihatkan seorang bocah manusia silver dimarahi ibunya karena tak mendapatkan uang dari mengemis, mendadak viral di media sosial. Kejadian memilukan ini terjadi di Kota Baru Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Dalam video tersebut, terlihat seorang bocah menangis ketakutan di teras sebuah ruko, sementara ibunya terus memarahi. Momen itu direkam oleh seorang perempuan yang secara spontan menegur si ibu. “Ngapo? Ibu ni idak kasian apo samo adek ini. Dari tadi ku perhatikan dari dalam mobil ibu ni marahi. Idak dapat duit dimarahi. Astagfirullahalazim bu, budak masih kecik mak ini bu,” kata perempuan itu dalam video yang diunggah di akun Tiktok @lampungcityinfo.

Menyikapi viralnya video ini, Pemerintah Kabupaten OKU Timur bergerak cepat melalui Satpol PP dan Linmas, Dinas Sosial, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA).

Mereka langsung turun ke lokasi pada Rabu (16/7/2025) untuk menyelidiki kejadian tersebut. Plt Kepala Satpol PP dan Linmas OKU Timur, Ikra Sentana S STP, membenarkan kejadian tersebut.

Ikra membenarkan setelah diselidiki, ibu dan anak tersebut melakukan aktivitas manusia silver. Menurut Ikra, aktivitas manusia silver yang melibatkan anak-anak sangat membahayakan dan termasuk dalam bentuk eksploitasi anak.

Anak ini sudah diamankan bersama ibunya dan diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lebih lanjut Kepala Dinas Sosial OKU Timur, Hanafi SE MM, menyampaikan bahwa pihaknya memberikan dua opsi kepada ibu anak tersebut, yaitu difasilitasi tinggal di panti sosial atau dipulangkan ke daerah asal.

Namun, ibu tersebut menolak tinggal di panti sosial. Hanafi mengatakan Dinsos OKU Timur mengatakan ibu dan anak tersebut telah dikembalikan ke daerah asalnya dengan catatan tidak boleh eksploitasi anak untuk mengemis.

Ia menambahkan, jika tindakan serupa kembali terjadi, maka pihaknya akan mengambil langkah hukum dengan menempatkan anak ke panti sosial secara paksa. Hingga malam hari, tim gabungan dari Pemkab OKU Timur terus melakukan patroli di titik-titik rawan untuk menertibkan pengemis, pengamen, dan manusia silver.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat dan aparat untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap eksploitasi anak di ruang publik