Motif Takbirdha Bikin Heran Ucapkan Saya dari Pelayaran! Ternyata Cuma Admin Pelabuhan Aniaya Driver Shopee Food

Birdha saat diamankan polisi terkait penganiayaan driver
Sumber :
  • instagram @polrestasleman

Viva, Banyumas - Nama Takbirdha Tsalasiwi Wartyana (TTW) atau yang dikenal dengan panggilan Birdha, mendadak jadi perbincangan publik usai terlibat keributan dengan seorang driver Shopee Food. Keributan itu terekam dan viral di media sosial, terutama karena Birdha mengaku sebagai orang pelayaran—sebuah klaim yang belakangan terbukti tak sesuai kenyataan.

Pernyataan Birdha saat insiden tersebut sempat menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan warganet. Dengan nada tinggi, ia menyebut dirinya "orang pelayaran" yang terbiasa hidup disiplin dan tidak suka dibantah. Namun penyelidikan kepolisian justru mengungkap fakta sebaliknya.

Dalam konferensi pers yang digelar Polresta Sleman, Kasat Reskrim AKP Wahyu Agha Ari Septyan menjelaskan bahwa Birdha bukan lulusan sekolah pelayaran, melainkan sarjana akuntansi yang saat ini bekerja sebagai staf administrasi di pelabuhan.

“Dari hasil pemeriksaan, tersangka tidak pernah menempuh pendidikan di sekolah pelayaran. Status pekerjaannya adalah staf admin, bukan awak kapal,” jelas AKP Wahyu dikutip dari Polres Sleman saat konferensi Pers.

Saat ditanya mengenai alasan Birdha mengaku sebagai orang pelayaran, Wahyu mengungkap bahwa motif tersebut diduga untuk memberi kesan bahwa dirinya sosok yang tertib dan disiplin.

“Tersangka ingin dianggap sebagai pribadi yang tegas dan profesional. Itu sebabnya dia menggunakan istilah ‘orang pelayaran’, meski tidak sesuai dengan realita,” tambahnya. Kasus ini tidak berhenti di klaim palsu semata.

Berdasarkan laporan korban dan bukti rekaman video, Birdha diduga melakukan tindakan penganiayaan ringan terhadap driver Shopee Food. Setelah proses penyidikan yang cukup intens, Birdha resmi ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.

Warganet pun ramai membicarakan kasus ini, sebagian besar mengkritik sikap arogan dan pengakuan palsu Birdha. Banyak pula yang menyayangkan bagaimana status sosial dan pekerjaan sering dijadikan alat pembenaran dalam konflik.

Kini, dengan status sebagai tersangka dan penahanan resmi, Birdha harus menghadapi proses hukum yang tidak ringan. Polisi menyebut bahwa kasus ini akan dilimpahkan ke kejaksaan dalam waktu dekat.

Kasus Birdha menjadi cermin penting di era digital—bahwa tindakan di ruang publik, sekecil apa pun, bisa berdampak besar jika tak disertai sikap jujur dan bertanggung jawab.

Pengakuan palsu mungkin terlihat sepele, namun ketika menyesatkan dan melibatkan tindak kekerasan, hukum tetap bicara

Viva, Banyumas - Nama Takbirdha Tsalasiwi Wartyana (TTW) atau yang dikenal dengan panggilan Birdha, mendadak jadi perbincangan publik usai terlibat keributan dengan seorang driver Shopee Food. Keributan itu terekam dan viral di media sosial, terutama karena Birdha mengaku sebagai orang pelayaran—sebuah klaim yang belakangan terbukti tak sesuai kenyataan.

Pernyataan Birdha saat insiden tersebut sempat menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan warganet. Dengan nada tinggi, ia menyebut dirinya "orang pelayaran" yang terbiasa hidup disiplin dan tidak suka dibantah. Namun penyelidikan kepolisian justru mengungkap fakta sebaliknya.

Dalam konferensi pers yang digelar Polresta Sleman, Kasat Reskrim AKP Wahyu Agha Ari Septyan menjelaskan bahwa Birdha bukan lulusan sekolah pelayaran, melainkan sarjana akuntansi yang saat ini bekerja sebagai staf administrasi di pelabuhan.

“Dari hasil pemeriksaan, tersangka tidak pernah menempuh pendidikan di sekolah pelayaran. Status pekerjaannya adalah staf admin, bukan awak kapal,” jelas AKP Wahyu dikutip dari Polres Sleman saat konferensi Pers.

Saat ditanya mengenai alasan Birdha mengaku sebagai orang pelayaran, Wahyu mengungkap bahwa motif tersebut diduga untuk memberi kesan bahwa dirinya sosok yang tertib dan disiplin.

“Tersangka ingin dianggap sebagai pribadi yang tegas dan profesional. Itu sebabnya dia menggunakan istilah ‘orang pelayaran’, meski tidak sesuai dengan realita,” tambahnya. Kasus ini tidak berhenti di klaim palsu semata.

Berdasarkan laporan korban dan bukti rekaman video, Birdha diduga melakukan tindakan penganiayaan ringan terhadap driver Shopee Food. Setelah proses penyidikan yang cukup intens, Birdha resmi ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.

Warganet pun ramai membicarakan kasus ini, sebagian besar mengkritik sikap arogan dan pengakuan palsu Birdha. Banyak pula yang menyayangkan bagaimana status sosial dan pekerjaan sering dijadikan alat pembenaran dalam konflik.

Kini, dengan status sebagai tersangka dan penahanan resmi, Birdha harus menghadapi proses hukum yang tidak ringan. Polisi menyebut bahwa kasus ini akan dilimpahkan ke kejaksaan dalam waktu dekat.

Kasus Birdha menjadi cermin penting di era digital—bahwa tindakan di ruang publik, sekecil apa pun, bisa berdampak besar jika tak disertai sikap jujur dan bertanggung jawab.

Pengakuan palsu mungkin terlihat sepele, namun ketika menyesatkan dan melibatkan tindak kekerasan, hukum tetap bicara