Syahar atau Fadil? Dua Nama Panas Berebut Kursi Wakapolri Kosong
- instagram @poldametrojaya
Viva, Banyumas - Kursi Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) saat ini menjadi sorotan publik. Setelah Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Dofiri resmi pensiun pada Juni 2025, posisi strategis tersebut hingga kini belum terisi. Kekosongan jabatan Wakapolri memunculkan berbagai spekulasi terkait siapa sosok yang akan dipercaya mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Dua nama jenderal bintang tiga muncul sebagai kandidat kuat pengganti Komjen Dofiri. Mereka adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komjen Syahar Diantono, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Fadil Imran.
Kedua jenderal senior ini dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam kepolisian, serta pengalaman memimpin satuan strategis di institusi Bhayangkara. Komjen Syahar Diantono sebelumnya menjabat berbagai posisi penting, termasuk Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim).
Sementara Komjen Fadil Imran populer setelah sukses memimpin Polda Metro Jaya, sebelum dipercaya mengemban tugas sebagai Kabaharkam Polri. Kapolri pun sempat berkelakar menunjuk keduanya ketika ditanya wartawan soal calon Wakapolri, saat menghadiri acara Bulutangkis Kapolri Cup.
Dilansir dari Viva, Menariknya, keputusan akhir mengenai pengganti Dofiri tak hanya berada di tangan Kapolri. Sebagaimana tradisi di lingkungan Polri, nama calon Wakapolri perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Presiden Republik Indonesia.
Kapolri Sigit pun sudah mengonfirmasi bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas calon pejabat baru yang akan menduduki jabatan nomor dua di Polri tersebut.
Hingga kini, belum ada pengumuman resmi siapa yang akan dilantik. Proses korps raport kenaikan pangkat yang semula dijadwalkan pada awal Juli 2025 sempat ditunda. Penundaan ini semakin memperkuat dugaan bahwa dinamika pemilihan Wakapolri sedang berlangsung alot.
Beberapa pengamat menilai keputusan ini penting karena Wakapolri memiliki peran sentral dalam membantu Kapolri mengelola organisasi Polri yang besar dan kompleks. Di tengah spekulasi tersebut, publik dan internal kepolisian sama-sama menunggu kepastian siapa figur yang akan mendampingi Kapolri dalam masa pengabdian mendatang.
Apakah Komjen Syahar Diantono yang dikenal kalem namun berpengalaman di bidang intelijen, atau Komjen Fadil Imran yang memiliki citra dekat dengan publik dan rekam jejak operasional yang kuat? Keputusan resmi kemungkinan akan diumumkan dalam waktu dekat.
Nama calon Wakapolri pun diharapkan mampu memperkuat soliditas Polri dan menghadirkan sosok pemimpin yang siap menjawab tantangan keamanan nasional. Kursi Wakapolri kini jadi rebutan dua jenderal terbaik Polri yang sama-sama memiliki kans besar untuk melanjutkan estafet kepemimpinan
Viva, Banyumas - Kursi Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) saat ini menjadi sorotan publik. Setelah Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Dofiri resmi pensiun pada Juni 2025, posisi strategis tersebut hingga kini belum terisi. Kekosongan jabatan Wakapolri memunculkan berbagai spekulasi terkait siapa sosok yang akan dipercaya mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Dua nama jenderal bintang tiga muncul sebagai kandidat kuat pengganti Komjen Dofiri. Mereka adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komjen Syahar Diantono, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Fadil Imran.
Kedua jenderal senior ini dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam kepolisian, serta pengalaman memimpin satuan strategis di institusi Bhayangkara. Komjen Syahar Diantono sebelumnya menjabat berbagai posisi penting, termasuk Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim).
Sementara Komjen Fadil Imran populer setelah sukses memimpin Polda Metro Jaya, sebelum dipercaya mengemban tugas sebagai Kabaharkam Polri. Kapolri pun sempat berkelakar menunjuk keduanya ketika ditanya wartawan soal calon Wakapolri, saat menghadiri acara Bulutangkis Kapolri Cup.
Dilansir dari Viva, Menariknya, keputusan akhir mengenai pengganti Dofiri tak hanya berada di tangan Kapolri. Sebagaimana tradisi di lingkungan Polri, nama calon Wakapolri perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Presiden Republik Indonesia.
Kapolri Sigit pun sudah mengonfirmasi bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas calon pejabat baru yang akan menduduki jabatan nomor dua di Polri tersebut.
Hingga kini, belum ada pengumuman resmi siapa yang akan dilantik. Proses korps raport kenaikan pangkat yang semula dijadwalkan pada awal Juli 2025 sempat ditunda. Penundaan ini semakin memperkuat dugaan bahwa dinamika pemilihan Wakapolri sedang berlangsung alot.
Beberapa pengamat menilai keputusan ini penting karena Wakapolri memiliki peran sentral dalam membantu Kapolri mengelola organisasi Polri yang besar dan kompleks. Di tengah spekulasi tersebut, publik dan internal kepolisian sama-sama menunggu kepastian siapa figur yang akan mendampingi Kapolri dalam masa pengabdian mendatang.
Apakah Komjen Syahar Diantono yang dikenal kalem namun berpengalaman di bidang intelijen, atau Komjen Fadil Imran yang memiliki citra dekat dengan publik dan rekam jejak operasional yang kuat? Keputusan resmi kemungkinan akan diumumkan dalam waktu dekat.
Nama calon Wakapolri pun diharapkan mampu memperkuat soliditas Polri dan menghadirkan sosok pemimpin yang siap menjawab tantangan keamanan nasional. Kursi Wakapolri kini jadi rebutan dua jenderal terbaik Polri yang sama-sama memiliki kans besar untuk melanjutkan estafet kepemimpinan