Gagal ke Piala Asia Wanita 2026, Erick Thohir Tetap Percaya Mochizuki! Ada Apa?

Erick Thohir beri apresiasi Garuda Pertiwi yang berjuang
Sumber :
  • instagram @erickthohir

Viva, Banyumas - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan pihaknya tetap memberikan kepercayaan penuh kepada pelatih kepala timnas putri Indonesia, Satoru Mochizuki, meskipun tim gagal melangkah ke putaran final Piala Asia Wanita 2026 di Australia. Pernyataan ini disampaikan Erick usai laga terakhir babak kualifikasi Grup D yang digelar di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 5 Juli 2025.

Dalam pertandingan penentuan tersebut, Garuda Pertiwi harus mengakui keunggulan Taiwan dengan skor tipis 1-2. Hasil itu membuat Indonesia finis di posisi ketiga klasemen akhir Grup D dengan hanya meraih tiga poin dari tiga laga. Skuad asuhan Mochizuki sebelumnya juga takluk dari Pakistan dan hanya menang saat menghadapi Timor Leste.

“Kontraknya sampai Desember 2025. Nanti kita review,” ujar Erick Thohir kepada wartawan usai pertandingan yang dikutip dari tvonews.

Pernyataan Erick sontak memicu rasa penasaran publik, sebab banyak yang menilai kegagalan ini sebagai langkah mundur bagi perkembangan sepak bola putri Indonesia. Meski demikian, Erick memilih tetap memberikan apresiasi kepada perjuangan para pemain.

Menurutnya, performa tim saat menghadapi Taiwan yang menempati peringkat ke-42 FIFA sudah menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan laga sebelumnya.

“Kita sudah coba yang terbaik,” tegas Erick. Ia menjelaskan, Taiwan melakukan persiapan selama dua tahun dengan materi pemain senior, sedangkan timnas putri Indonesia baru dibentuk beberapa bulan sebelum turnamen berlangsung.

“Tadi saya sampaikan ke ruang ganti. Kalau saya lihat pemain-pemain kita hari ini bermain dengan sangat baik, walaupun kalah 1-2. Tapi performanya jauh membaik dibanding ketika melawan Pakistan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Erick memaparkan langkah strategis PSSI setelah kegagalan di kualifikasi. Ia mengatakan skuad Garuda Pertiwi akan dibagi menjadi dua kelompok yang dipersiapkan untuk dua turnamen berbeda, yaitu AFC U-19 dan AFF Championship.

“Saya mengapresiasi mereka. Sekarang kita fokus di persiapan AFC U-19, nanti timnya dibagi dua. Lalu, tim seniornya untuk yang AFF,” jelas Erick. Kegagalan ini membuat ambisi Indonesia tampil di ajang tertinggi sepak bola wanita Asia harus kembali tertunda.

Namun, Erick memastikan proses pembinaan tetap berjalan secara konsisten melalui kompetisi usia muda hingga senior. PSSI berkomitmen meningkatkan kualitas pemain dan pelatih agar timnas putri semakin kompetitif di kawasan Asia.

Keputusan mempertahankan Mochizuki menunjukkan PSSI ingin menjaga kesinambungan program latihan jangka panjang, meskipun hasil instan belum sesuai harapan.

Erick berharap kerja sama tim dan pengalaman internasional yang didapat pemain bisa menjadi modal penting untuk menghadapi turnamen selanjutnya

Viva, Banyumas - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan pihaknya tetap memberikan kepercayaan penuh kepada pelatih kepala timnas putri Indonesia, Satoru Mochizuki, meskipun tim gagal melangkah ke putaran final Piala Asia Wanita 2026 di Australia. Pernyataan ini disampaikan Erick usai laga terakhir babak kualifikasi Grup D yang digelar di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 5 Juli 2025.

Dalam pertandingan penentuan tersebut, Garuda Pertiwi harus mengakui keunggulan Taiwan dengan skor tipis 1-2. Hasil itu membuat Indonesia finis di posisi ketiga klasemen akhir Grup D dengan hanya meraih tiga poin dari tiga laga. Skuad asuhan Mochizuki sebelumnya juga takluk dari Pakistan dan hanya menang saat menghadapi Timor Leste.

“Kontraknya sampai Desember 2025. Nanti kita review,” ujar Erick Thohir kepada wartawan usai pertandingan yang dikutip dari tvonews.

Pernyataan Erick sontak memicu rasa penasaran publik, sebab banyak yang menilai kegagalan ini sebagai langkah mundur bagi perkembangan sepak bola putri Indonesia. Meski demikian, Erick memilih tetap memberikan apresiasi kepada perjuangan para pemain.

Menurutnya, performa tim saat menghadapi Taiwan yang menempati peringkat ke-42 FIFA sudah menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan laga sebelumnya.

“Kita sudah coba yang terbaik,” tegas Erick. Ia menjelaskan, Taiwan melakukan persiapan selama dua tahun dengan materi pemain senior, sedangkan timnas putri Indonesia baru dibentuk beberapa bulan sebelum turnamen berlangsung.

“Tadi saya sampaikan ke ruang ganti. Kalau saya lihat pemain-pemain kita hari ini bermain dengan sangat baik, walaupun kalah 1-2. Tapi performanya jauh membaik dibanding ketika melawan Pakistan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Erick memaparkan langkah strategis PSSI setelah kegagalan di kualifikasi. Ia mengatakan skuad Garuda Pertiwi akan dibagi menjadi dua kelompok yang dipersiapkan untuk dua turnamen berbeda, yaitu AFC U-19 dan AFF Championship.

“Saya mengapresiasi mereka. Sekarang kita fokus di persiapan AFC U-19, nanti timnya dibagi dua. Lalu, tim seniornya untuk yang AFF,” jelas Erick. Kegagalan ini membuat ambisi Indonesia tampil di ajang tertinggi sepak bola wanita Asia harus kembali tertunda.

Namun, Erick memastikan proses pembinaan tetap berjalan secara konsisten melalui kompetisi usia muda hingga senior. PSSI berkomitmen meningkatkan kualitas pemain dan pelatih agar timnas putri semakin kompetitif di kawasan Asia.

Keputusan mempertahankan Mochizuki menunjukkan PSSI ingin menjaga kesinambungan program latihan jangka panjang, meskipun hasil instan belum sesuai harapan.

Erick berharap kerja sama tim dan pengalaman internasional yang didapat pemain bisa menjadi modal penting untuk menghadapi turnamen selanjutnya